"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Harga Garam Rendah Petani Tambak Garam Berharap Pemerintah Membeli Garam Rakyat

Rabu, 6 Agustus 2008 | 10:45 WIB

JEPARA,KOMPAS - Petani tambak garam di sentra produksi garam rakyat Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara dan Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, mengeluh karena harga garam curah sangat rendah. Satu keranjang garam curah isi sekitar 30 kilogram hanya laku paling tinggi Rp 3.000 atau Rp 300 per kilogram.

Secara terpisah, Suharto (45), petambak garam di Kecamatan Kedung dan Karmin (40), petambak garam di Kecamatan Wedung, Selasa (5/8), mengatakan, sudah menjadi semacam tradisi ketika tengah panen raya garam seperti sekarang ini, harga garam rendah. Akibatnya, hasil penjualan garam tidak sebanding dengan besarnya biaya produksi.

"Sebenarnya jika ditimbun lebih dahulu selama beberapa bulan ke depan, harga dipastikan naik. Tetapi setiap hari kami butuh membayar upah tenaga kerja dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika diperhitungkan secara rinci ya tidak untung," tutur Suharto.

Kedua petambak garam tersebut berharap Pemerintah Kabupaten Jepara maupun Demak, mau membeli sebagian garam rakyat sehingga secara tidak langsung mampu mengatrol kenaikan harga. Hal ini seperti pernah dilakukan Pemkab Demak yang membeli lebih dari 800 ton garam curah dari petambak pada Oktober 2002.

Luas areal garam rakyat di Kabupaten Demak tercatat sekitar 642 hektar, dengan produksi 40.000-60.000 ton per tahun, dengan jumlah tenaga kerja yang terserap lebih dari 1.500 jiwa.

Selain masalah harga, petambak garam, khususnya di tujuh desa di Kecamatan Wedung, Demak, juga mengeluh kondisi jalan yang hingga sekarang masih tetap rusak berat, sehingga menambah biaya angkutan.

Sebagian dari mereka memilih mengangkut hasil produksinya melewati wilayah Jepara, sebagian lagi memilih melalui perahu menyusuri Sungai Serang Lama dan sebagian besar dijual di tempat atau sistem ijon.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Pemkab Jepara Hadi Priyanto menyatakan, Pemkab Jepara selalu berusaha membantu petambak garam. Antara lain memperbaiki jalan menuju lokasi yang umumnya kini beraspal, kincir angin, pompa, dan perbaikan saluran.

Kualitas rendah

Asosiasi Petani Garam Rakyat Jawa Indonesia Jawa Tengah juga ikut mencoba membantu petani dari segi permodalan hingga teknologi sederhana. Namun akibat penanganannya sendiri-sendiri, maka petani garam di kedua kabupaten tersebut masih terseok-seok.

Menurut catatan Asosiasi Produsen Garam Konsumsi Beryodium (Aprogakob), kualitas garam curah di Kabupaten Jepara dan Demak, tergolong rendah, sehingga harga jualnya juga rendah.

Kualitas garam di daerah penghasil garam terbesar di Jateng, yaitu Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, relatif lebih baik. Apalagi di kedua daerah ini sudah memiliki sejumlah perusahaan garam beryodium. (SUP)

0 Response to "Harga Garam Rendah Petani Tambak Garam Berharap Pemerintah Membeli Garam Rakyat"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "