"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Jangan Cuek, Mari Kita Awasi


Ditulis Oleh Fatkhul Muin
10-10-2009,
Pembangunan berbagai macam proyek yang ada, adalah menggunakan uang rakyat. Kita sebagai pengguna proyek tersebut sebisanya melihat dan mengawasinya. Agar uang tersebut membawa manfaat yang lebih dan tidak dihamburkan begitu saja.

Tahun 2009 ini kecamatan Wedung meperoleh proyek yang lebih dibandingkan dengan kecamatan lainnya di kabupaten Demak, hal ini wajar karena kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten Jepara ini memang masih terisolir dibandingkan dengan daerah lainnya. Seperti yang pernah saya tulis di edisi yang sebelumnya, bahwa yang masih harus dibenahi adalah jalan dan jembatan. Tahun ini setidaknya ada lebih dari lima proyek yang berkenaan dengan jalan dan jembatan di kecamatan Wedung. Ini merupakan kebanggaan bagi kami yang tinggal di daerah yang masih terisolir, setidaknya hal ini nantinya sedikit dapat membuka keterisoliran tersebut.

Namun demikian ada yang kami sayangkan, bahwa pelaksanaan proyek tersebut jauh dari harapan masyarakat sebagai pengguna. Sebagai contoh, pembangunan jalan antara Desa Babalan–Kedungmutih yang saat ini kelihatannya telah selesai pembangunannya, jika diperhatikan, kualitas bangunan jalan tersebut jauh berbeda dengan di tempat lain. Jalan alternatif menuju kota Jepara ini meskipun menggunakan konstrusi beton namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan, selain ketebalannya yang kurang juga fisik jalan kurang bagus pengerjaannya. Entah karena biayanya yang kurang, atau memang penggarapannya yang asal-asalan kami kurang tahu. Oleh karena itu di perkirakan jalan tersebut satu musim penghujan saja akan “mblodhot” lagi. Padahal dari sebuah sumber yang dapat dipercaya, nilai proyek tersebut sesuai dengan standar penghitungan kontruksi yang ada.

Selain proyek di atas, di tempat lain juga bisa kita temui hal yang sama, yang dilakukan oleh pemborong yang kurang bertanggung jawab, bahkan dari sebuah sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa banyak proyek yang nilainya nominalnya berkurang karena sering dipindah tangankan.

Sebagai contoh PT A memperoleh tender rehabilitasi sebuah jalan dengan nilai nominal proyek 900 Juta. Oleh PT A, proyek tersebut dialihkan kepada PT B dengan pengurangan sebesar 10%. Selanjutnya, PT B juga melakukan hal yang sama; dipindahtangankan kepada PT C begitu seterusnya. Jika hal tersebut dipindahkan sebanyak lima kali saja nilai proyek tersebut akan berkurang hampir separuhnya. Alhasil jika dilaksanakan penggarapannya tentu akan mengurangi kuantitas serta kualitas bangunan proyek tersebut.

Selain itu, saat ini masyarakat sebagai pengguna atau penikmat proyek tersebut kelihatannya cuek saja, mereka berpendapat yang penting jalan atau jembatannya dibangun, soal baik atau tidak bukan urusan bila rusak lagi ya minta perbaikan lagi. Kalaupun ada yang menilai itupun sebatas bisik-bisik sesama teman saja, tidak berani mengutarakan pada pemborong apalagi pada pemerintah. Padahal setiap proyek pemerintah di seyogyakan ada papan informasi yang di dalamya memuat informasi tentang proyek tersebut, sebagai acuan masyarakat untuk menilai kelayakan proyek tersebut. Namun dari pengamatan kadang-kadang papan informasi tersebut pemasangannya tidak tepat waktunya, proyek akan selesai baru dipasang, kalaupun dipasang diawal pelaksanaan proyek sering tidak komplet informasinya. Justru hal ini dapat membingungkan masyarakat.

Oleh karena itu di era keterbukaan ini marilah kita sebagai masyarakat sedikit lebih cuek terhadap apa yang kita dapatkan dari pemerintah dalam rangka kita memberantas korupsi yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Toh uang yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek itu adalah uang rakyat alias uang kita. Dengan kepedulian kita terhadap hal tersebut akan menjadikan bangunan proyek tersebut sesuai dengan standar teknis yang ada dan hasilnya akan awet kita nikmati. Sebaliknya jika pemborong penggarapan asal-asalan atau asal untung saja hal ini akan menjadikan uang rakyat semakin terkuras dan menguntungkan segelintir orang saja.

Untuk pemerintah daerah kami menghimbau proyek-proyek yang ada diawasi betul pelaksanaannya, sehingga dana yang dikeluarkan tersebut membawa manfaat yang sebesar-sebesar-besarnya untuk rakyat. Bila ada pemborong atau rekanan yang melanggar aturan harus dikenakan sanksi sesuai dengan prosedur. Kami yakin jika kita bersama-sama melihat dan mengawasinya proyek tersebut akan jauh lebih baik hasilnya jika dibandingkan dicuekin atau dibiarkan saja. Bila ada sesuatu dari proyek yang tidak sesuai aturan kita harus berani bicara atau lapor pada yang berwenang untuk ditindak lanjuti demi kebaikan kita bersama.

Views: 93

Komentar (1)

RSS comments
1. 10-10-2009 09:50, 09:50
awasi proyek
Kontraktor seharusnya diawasi supaya segan, dumeh yg digarap proyek diWedung. Dianggap warga tidak brani lapor atau bicara.
Guest
Pengaduan Komentar
wan mus

0 Response to "Jangan Cuek, Mari Kita Awasi"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "