Pertama membaca tulisan itu saya senyum-senyum sendiri , kenapa begitu karena tulisan itu mengingatkan aku pada suatu transaksi yang sering dilakukan oleh pelaku-pelaku dunia malam. Maksud dari yang empunya kereta dorong ini tentunya mengingatkan si penyewa kereta dorong ini langsung membayar sehabis memakainya . Mungkin karena sengaja atau tidak sengaja si pemakai itu tidak langsung membayar sewanya , malahan ada yang tidak mau membayarnya sehingga jika kereta dorong ini rusak tidak ada ongkos untuk memperbaikinya.
Gambar ini kompasiana jepret di depan Masjid Jami “ Baitul Makmur “ Desa Kedungmutih Wedung Demak, lalu kereta dorong ini milik siapa ? . Ketika ditanyakan memang kereta dorong itu inventaris masjid yang digunakan untuk mengangkut material pembangunan Masjid. Daripada setiap harinya nyewa pada orang maka panitia memutuskan membeli kereta dorong tersebut. Dan jika ada waktu luang tidak digunakan , maka warga masyarakat bisa menggunakannya dengan membayar uang sewa ala kadarnya. Namun demikian ada warga masyarakat yang nakal tidak mau memberikan uang sewa, jadi agar patuh membayar maka ditulisi “ HABIS PAKAI BAYAR”. “ Selain untuk menandai kereta dorong itu milik masjid , juga mengingatkan agar warga yang habis memakai langsung membayarnya , lha wong mbayarnya murah kok paling banter Rp 10.000,- sekali pakai “ ujar Muchsin MN panitia Masjid Jami’ Baitul Makmur Kedungmutih menjelaskan.
O gitu tho penjelasannya , faham sekarang . Tapi kalau pakai yang itu lagi bayarannya berapa ya ? ayo jawab. (Fatk.M)
0 Response to "HABIS PAKAI BAYAR DONG OM"
Post a Comment