Demak - Pasar ikan desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak dahulunya hanyalah pasar krempyeng yang pedagangnya dapat dihitung dengan jari , namun saat ini menjadi pasar Ikan terbesar di kabupaten Demak bagian utara. Jumlah pedagang dan penjual yang bertransaksi di pasar ini mencapai ratusan orang yang datang dari berbagai penjuru , diantaranya dari Jepara, Kudus, Pati dan juga Semarang.Para pedagang yang datang rata-rata menggunakan sepeda motor , namun ada juga yang menggunakan mobil untuk mengangkut dagangannya. Sedangkan para penjual ikan adalah para nelayan dan petani tambak dari sekitar desa kedungmutih , dan juga para pengepul .
Pasar ikan desa Kedungmutih ini dimulai sekitar jam 4 pagi dengan datangnya para nelayan, dan bakul dari penjuru desa sekitar Kedungmutih diantaranya datang dari Berahan wetan, Babalan ,Kedungkarang, kecamatan Wedung dan juga desa Kedungmalang, Panggung, Surodadi, Kalianyar kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Mereka datang dengan membawa hasil laut dan tambak seperti berbagai jenis ikan , udang, kerang, rajungan dan juga kepiting hijau yang selanjutnya dijual pada pembeli yang nantinya akan dijual kembali ke pasar-pasar disekitar Demak misalnya pasar Jepara, Kudus, Pati dan juga pasar -pasar di Semarang. Namun demikian tak jarang juga ikan-ikan dari Semarang dan Pati juga dibawa para bakul untuk dijual kembali di pasar ikan Desa Kedungmutih.
” Kadang saya juga membawa dagangan ikan dari Pasar Rejomulyo Semarang karena di sana lebih murah, dan dari sini saya membawa udang untuk dijual di Pasar Rejomulyo karena di sana harga Udang lebih tinggi harganya. Prinsip kami para bakul disini mana yang ada untungnya ya kami bawa kesini untuk tambah-tambah beli bahan bakar “, ujar Huda (47) pengepul ikan dari Desa Kedungmutih yang sudah puluhan tahun terjun dalam bisnis jual beli ikan pada kompasiana yang mewawancarainya .
Selain Huda masih banyak lagi pengepul ikan dan udang yang mengais rejeki di pasar ikan desa Kedungmutih ini jika dihitung jumlahnya mencapai ratusan orang. Namun yang kebanyakan adalah pedagang pengecer yang menggunakan sepeda motor dalam pengangkutannya. Mereka mengambil dagangan di pasar ikan Kedungmutih yang selanjutnya akan dijual dengan cara kelilingan ke desa-desa atau mempunyai lapak-lapak di pasar-pasar tradisional di sekitar desa Kedungmutih. Pedagang kelilingan inilah yang mencapai ratusan orang , dengan menggunakan sepeda motor mereka mengangkut dagangannya.
” Kalau saya jualan ikan di pasar Bitingan Kudus, jam 7 berangkat dari sini sampai kudus nanti gelar dagangan dan pulangnya paling lama ya jam 1 siang. Saya jualan ikan sudah hampir dua puluh tahun ” aku ibu Muza (50) pedagang ikan dari desa Kedungmalang Jepara pada kompasiana sambil memasukkan dagangan dalam wadah-wadah dari plastic menurut jenis ikannya.
Dapat Bangunan Baru dari DAK dan APBD
Hamdan (55) Kepala desa Kedungmutih yang ditemui kompasiana di rumahnya menjelaskan, Pasar ikan desa Kedungmutih dulunya hanyalah pasar kagetan saja dengan jumlah pedagang tidak lebih dari sepuluh orang. Seiring dengan perkembangan jaman pasar ikan ini menjadi pasar ikan terbesar di Demak utara, yang jika dihitung ada ratusan transaksi setiap harinya. Oleh karena itu beberapa tahun yang lalu fihaknya mengajukan proyek pembuatan pasar ikan pada pemerintah , dan pada tahun 2009 ini lewat DAK dan APBD kabupaten Demak telah direalisasikan bangunan tersebut dengan menelan biaya sekitar 600 juta rupiah. Dan tersebut diantarnya untuk pembuatan los para pedagang ikan, kantor dan juga bangunan penunjang lainnya.
Dengan telah ditempatinya pasar ikan ini suasana pasar ikan lebih tertib , bersih dan nyaman, sehingga para pembeli dan penjual lebih nyaman untuk bertransaksi. Dahulu sebelum ada pasar ikan para pedagang dan pembeli bertransaksi dipinggir-pinggir jalan dekat pasar tradisional desa kedungmutih. Jika hujan datang para pedagang ataupun pembeli mencari tempat berlindung di pinggir-pinggir kios , sehingga mengganggu para pedagang tradisional. Namun saat ini musim penghujan tidak menjadi halangan bagi pedagang dan pembeli untuk bertransaksi. Selain itu kondisi lingkungan pasar menjadi bersih karena para pedagang ikan mempunyai tempat khusus.
” Alhamdulillah Bangunan pasar ikan ini sudah jadi dan bisa ditempati oleh para pedagang, suasana pasar ikan yang kumuh ini sudah berubah bersih dan nyaman , namun demikian kami mengupayakan lagi jalan sekitar pasar yang rusak ini dapat diperbaiki. Selain itu juga dermaga untuk tambatan perahu bagi nelayan belum ada , mudah-mudahan tahun yang akan datang pengajuan kami pembuatan dermaga dikabulkan oleh pemerintah. Oleh karena fasilitas tersebut juga sangat dibutuhkan oleh para nelayan ” , harap Hamdan .
Memang dari pantau kompasiana kondisi pasar ikan Kedungmutih sungguh nyaman , selain bersih para pedagang dan pembeli tidak kehujanan lagi. Selain itu komoditas dagangan mereka juga bertambah banyak ,diantaranya ada kepiting yang besar-besar, udang , beberapa jenis ikan, kerang dan rajungan. Bagi pembaca kompasiana yang kebetulan dekat dengan pasar ikan ini dapat berkunjung ke sana . Pulangnya tentu membeli hasil laut dan tambak ,sampai di rumah dimasak sendiri menjadi sajian sea food yang tentunya dapat menggoyangkan lidah anda. Selamat mencoba. ( Fatkh.M)
Haji aman dan lancar bersama KBIH ” Al-Firdaus” Jepara Hubungi 085 290 375 959
TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE
BUKU PRIMBON LENGKAP
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
TOKO BUKU DAN KITAB ONLINE
BUKU PRIMBON LENGKAP
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN ELECTRIC
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
0 Response to "Melihat Pasar Ikan Kedungmutih, Terbesar di Demak Utara"
Post a Comment