"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Mbok Karmisih, Pasarku Bersih Karenamu



Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak mempunyai pasar desa yang cukup lumayan besar. Jumlah pedagang yang berjualan di tempat ini seratus orang lebih yang terbagi atas pedagang ikan, pedagang sembako, pedagang pakaian, sampai dengan pedagang kelontong yang menjual segala macam rupa ada. Pedagang terbagi atas kios-kios yang jumlahnya puluhan orang dan lapak-lapak atau los yang jumlahnya seratus orang lebih. Setiap hari sampah yang dihasilkan oleh pasar ini cukup banyak, terdiri atas plastic , kertas, daun , sayuran sampai dengan limbah ikan yang baunya menusuk hidung semua ada. Namun demikian bagi Mbok Karmisih ( 50 ) janda beranak lima ini sampah-sampah itu merupakan lahan rezekinya untuk makan sehari-hari , karena sudah puluhan tahun dia bertugas sebagai penyapu pasar .

Meskipun panas menyengat ubun-ubun , ataupun hujan lebat mengguyur profesi itu ia jalani setiap hari

dengan senang hati . Dengan dibantu kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa sekitar jam 12 siang ia mulai menyapu pojok-pojok los , halaman kios sampai dengan halaman pasar yang cukup luas . Sampah hasil sapuannya itu oleh anaknya dimasukkan ke dalam keranjang bambu dan selanjutnya di bawa ke TPA untuk dibakar. Setelah selesai menyapu pasar , pekerjaan selanjutnya adalah membersihkan los ikan yang ditinggalkan oleh para pedagang dengan bau amis yang menyengat hidung. Meskipun demikian dia sudah terbiasa akan bau yang tidak sedap itu , dengan sigap ia ambil pralon air yang mengucur deras , lalu ia basahi seluruh bagian lantai los ikan seterusnya dengan alat pel ia bersihkan sisa-sisa bau ikan sampai bersih.Setelah semuanya bersih barulah ia pulang untuk membersihkan dirinya dan menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

“ Ya setiap hari kerjaannya kayak gini , meskipun harus menahan bau yang tidak enak ya harus dikerjakan. Daripada tidak ada uang untuk makan anak-anak , biar bau tidak mengapa asal halal hasilnya “, ujar Mbok Karmisih sambil terus menyapu sampah-sampah yang bertebaran di pasar.

Sebelum menjadi tukang sapu pasar desa , mbok Karmisih bekerja sebagai buruh gendong mengangkut dagangan dari kendaraan menuju ke dalam pasar atau sebaliknya . Lama kelamaan tenaganya tidak kuat lagi untuk menggendong barang dagangan milik pelanggannya , oleh karena itu ketika ada tawaran dari desa untuk menjadi penyapu atau tenaga kebersihan pasar pekerjaan itupun ia terima. Apalagi sepeninggal suaminya dia tidak ada pekerjaan tetap untuk menghidupi anak-anaknya yang berjumlah 4 orang. Selain itu dia juga dapat mengajari anak-anaknya untuk bekerja, meskipun anaknya laki-laki karena didikannya kini tidak malu bekerja sebagai pembersih pasar, karena kini mencari pekerjaan pun susah apalagi anaknya hanya tamat Madrasah Tsanawiyah.

“ Sekarang cari kerja susah apalagi tidak mempunyai pendidikan tinggi , ya jadi tenaga pembersih pasar taka pa daripada nganggur tak ada kerjaan, malah buat masalah terus “ , ujar mbok Karmisih lagi sambil terus menyapu sampah .

Ketika ditanya berapa upah yang diterimanya setiap bulannya , mbok Karmisih menjawab ada Rp 450.000,-an yang diberikan oleh Pak Kepala Desa sebagai pengelola pasar , selain itu dia kadang-kadang mendapat uang lebih dari para pedagang yang merasa kasihan terhadap dirinya , ada yang memberi Rp 5.000,- ,-10.000,- . Namun tidak semua pedagang memberikan uang lebih, mereka yang memberi itu biasanya memberikan pekerjaan tambahan padanya, misalnya disuruh untuk membersihkan Los atau Kios atau menyediakan air bersih untuk pedagang ikan. Meskipun dilihat tidak seberapa upah dari membersihkan pasar itu dapat menyambung hidup dirinya dan anak-anaknya meskipun harus hidupa dalam kesederhanaan. Lalu kapan berhentinya mbok ? tanya Kompasiana . “ Jika badan ini tidak kuat lagi menyapu pasar ini Mas, biar anak-anak yang meneruskannya , harapan saya ada anak saya yang mau meneruskan jejak saya meski jadi penyapu pasar “ jawab Mbok Karmisih menutup sua dengan kompasiana.

Meskipun dengan hasil yang tak seberapa dibandingkan pekerjaan lain , Mbok Karmisih tetap setia menjalani profesi ini. Bau yang menyengat, tidak menjadi halangan terus mengabdikan tenaganya demi sesuap nasi dan juga kebersihan pasar desa ini . Mungkin di tempat lain ada juga orang-orang seperti Mbok Karmisih yang mencintai profesi dengan setulus hati tanpa mengharapkan imbalan yang lebih. Mbok Karmisih Pasarku Bersih dan nyaman karenamu. ( Fatk. M)

0 Response to "Mbok Karmisih, Pasarku Bersih Karenamu"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "