"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Wanita Yang Membantu Suami Cari Nafkah



Saat ini mencari nafkah bukan hanya dominasi kaum pria saja , sehingga apabila wanita ( istri ) tidak membantu suami atau diam saja dirumah bisa-bisa keluarga akan kelaparan atau tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu sekarang wanita merupakan bagian keluarga yang turut memikirkan kecukupan kebutuhan harian keluarga. Entah ini bagian dari emansipasi yang di perjuangkan oleh Ibu Kartini dahulu , atau hanyalah tuntutan kebutuhan atau jaman. Dimanapun saat ini dapat kita jumpai wanita-wanita perkasa yang mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai Ibu rumah Tangga yang mengabdi kepada suami , mendidik anak dan juga turut membantu mencari nafkah untuk keluarga. Meskipun dengan bekerja keras membanting tulang setiap harinya , mereka tiada keluh kesah itu semua dilakukan demu keutuhan rumah tangga. Banyak keluarga yang berpisah karena urusan ekonomi yang kurang atau tidak tentu arahnya.

Salah satu wanita perkasa ini adalah ibu Sholikhatun (45) warga desa Panggung kecamatan Kedung kabupaten Jepara , yang setiap harinya bergelut dengan amis ikan laut dan juga panasnya terik matahari karena dia sehari-hari mempunyai usaha pengeringan dan pengasinan ikan. Meskipun suaminya sudah bekerja menjadi nelayan , namun karena penghasilan nelayan yang tidak menentu maka dia memutuskan untuk membantu suami mencari tambahan nafkah. Kesibukan hariannya diawali dengan belanja ikan di tempat pelelangan ikan seputar desanya , seperti Pasar Ikan Kedungmutih Demak, TPI Kedungmalang , bahkan kadang-kadang sampai dengan TPI Jepara yang jauhnya 15 km dari desanya. Sehabis kulakan ikan ibu dua anak ini seterusnya mengolah ikan dengan cara dipilah-pilah menurut jenis ikannya , dibersihkan, kalau yang asin digarami dan seterusnya dijemur pada tampah-tampah lebar yang terbuat dari bambu. Setelah selesai menjemur , menunggu kering seterusnya dia melakukan pekerjaan keluarga seperti memasak, mencuci dan bersih-bersih rumah , semua ia lakukan sendiri. Pekerjaan rumah selesai maka dia kembali mengurusi ikan-ikan yang dijemur dengan membolak-baliknya agar kering betul , setelah kering dikumpulkan dalam wadah-wadah yang telah disiapkan.

“ Ya sehari-hari kegiatan saya selain mengurus rumah tangga memasak, mengasuh anak , melayani suami ya membantu cari nafkah dengan berusaha mengeringkan ikan seperti ini pak ! “ ujar ibu Sholikhatun yang mengaku telah lebih sepuluh tahun membuka usaha pengeringan ikan.

Dari sepuluh tahun berusaha membantu suami , dia bersyukur kebutuhan keluarga dapat terpenuhi , makan cukup, anak-anak dapat sekolah dan juga rumahnya cukup bagus bila dibandingkan dengan nelayan lain tetangganya. Meskipun kadang-kadang juga merasa jenuh namun pekerjaan ini tetap ditekuninya dengan penih suka dan duka. Sukanya bila dapat ikan banyak dengan harga murah dan kondisi alam panasnya cukup , sehingga pengeringan tidak membutuhkan waktu lama sehingga dengan cepat kembali modal dengan untung yang cukup lumayan. Namun dukanya juga ada yaitu ketika mendapat dagangan ikan banyak kondisi hujan terus-turusan , sehingga kesulitan untuk mengeringkannya waktu yang biasanya 1 sampai 2 hari cukup molor menjadi 1 minggu itupun dengan resiko hasil ikan yang dikeringkan kwalitasnya kurang bagus sehingga harga penjualannya juga turun. Meskipun demikian selama sepuluh tahun lebih membantu suami mencari nafkah banyak sukanya dari dukanya , oleh karena itu sampai saat ini usaha ini tetap dijalankannya.

“ Untuk apa mengeluh Pak , daripada waktu luang tidak ada kegiatan ya digunakan untuk membantu suami cari nafkah, meski wanita taka pa-apa yang penting hasilnya ada “, ujar ibu Sholikhatun

Mengenai modal yang digunakan untuk membuka usaha pengeringan ikan ini awalnya dari tabungan hasil kerja suami jadi nelayan dan juga menggadaikan perhiasan ke koperasi kampung sebelah yang kemudian dibuat untuk kulakan ikan dan juga pembuatan peralatan , Sampai sekarang modal itupun masih ada dan terus dikembangkan setiap harinya , namun jika ada dagangan banyak dia masih menggadaikan perhiasannya ke koperasi. Sehabis menjual ikan kering maka perhiasanpun ditebus kembali begitu seterusnya. Adapun pemasaranpun ia lakukan sendiri dengan mendatangi pasar-pasar tradisional seputar kabupaten Jepara , dengan naik ojek dia tawarkan ikan-ikan kering ini . Namun lama kelamaan mereka banyak yang datang ke rumahnya mengambil dagangan , jadi dia tidak terlalu repot untuk memasarkannya . Setiap waktu ada bakul langganannya yang mengambil dagangan sehingga dia bisa lebih banyak waktu untuk mengolah ikan.

“ Selain saya ya masih ada lagi tetangga yang mempunyai usaha seperti saya ini , namun jumlahnya juga tidak banyak mask arena selain membutuhkan modal yang cukup , juga harus mempunyai ketrampilan mengolah ikan ini “ kata ibu Sholikhatun menutup sua.( Fatk.M)


Tags: Wanita, Hari Ibu, Jepara

0 Response to "Wanita Yang Membantu Suami Cari Nafkah"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "