UNTUK GUS DUR TERCINTA

umat, 01 Januari 2010 -- Berpulangnya ke Rahmatullah KH Abdurrahman Wakhid atau yang populer dengan panggilan Gus Dur, membuat warga Kabupaten Demak berduka cita. Untuk mengiring arwah beliau, saat Shalat Jumat siang tadi, para jamaah juga melaksanakan shalat goib. Sholat tersebut dilaksanakan hampir di seluruh masjid yang ada di Kabupaten Demak.

Doa untuk almarhum Gus Dur tercinta juga mengalir dari masyarakat yang hendak menggelar berbagai kegiatan. Tadi malam misalnya, pada acara penyerahan bantuan keuangan peningkatan prestasi di pendopo kabupaten, Bupati Tafta Zani mengajak seluruh hadirin memanjatkan doa untuk menghantar kepergian Gus Dur. Bahkan, bupati juga membatalkan pesta kembang api yang sedyanya dilaksanakan untuk merayakan tahun baru 2010 di Tembiring Jogo Indah. ”Saat ini Indonesia berduka. Guru bangsa, Gus Dur, telah berpulang ke Rahmatullah. Kita harus prihatin dan mendoakan arwah beliau agar diterima di sisi Allah,” kata bupati.

Kedukaan warga Demak atas meninggalnya Gus Dur juga diwujudkan dengan pengibaran bendera setengah tiang. Kelompok-kelompok masyarakat bahkan ada yang menunjukkan kedukaan dengan memasang spanduk dan baliho. Misalnya yang dilakukan kelompok masyarakat bernama Gus Dur Fans Club. Kelompok masyarakat yang diketuai Ida Nur Sa’adah ini memasang baliho berukuran raksasa di Jalan Bhayangkara Baru Demak Kota. Baliho tersebut bertuliskan ungkapan duka yang mendalam atas kepergian Gus Dur.

Humas Gus Dur Fans Club, Wahib Pribadi mengatakan, sosok Abdurrahman Wakhid merupakan figur taudan bagi bangsa ini. Melalui paguyuban itu, pihaknya bertekat mengawal semangat, ajaran dan falsafah Gus Dur yang dipandang pro pruralisme. ”Kami juga berharap agar pemerintah menetapkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Jasa beliau kami nilai besar dalam menegakkan demokrasi di negeri ini,” ungkapnya. (Anang)

Tweet