"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Diversifikasi Pola Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Dalam Rangka Menyiapkan Tenaga Trampil dan Terdidik

Saat ini Perguruan Tinggi masih diharapkan sebagai wadah untuk menyiapkan tenaga terdidik,tranpil beriman dan berahlaqul karimah serta siap bekerja atau menciptakan pekerjaan dalam rangka membangun bangsa ini . Hal ini bisa kita dilihat dari masih antusiasnya mereka para lulusan sekolah SLTA seperti SMA , Madrasah Aliyah serta SMK yang setiap tahunnya harus antri dalam memasuki dunia kampus baik itu Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Mereka mempunyai keyakinan bahwa dengan memasuki dunia kampus di Perguruan Tinggi mereka mempunyai harapan kelak masa depannya akan lebih baik daripada hari ini , meskipun pada kenyataannya setelah mereka lulus dari Perguruan Tinggi itu masih harus selangkah lagi berjuang dan bersaing dalam rangka mengisi job pekerjaan yang ditawarkan.

Dengan antusiasnya mereka memasuki dunia kampus ini , Perguruan Tinggi harus mengadakan diversifikasi pada pola pembelajaran yang mengacu pada keinginan masyarakat yang nantinya out putnya dapat langsung dirasakan oleh mereka. Terus terang para Mahasiswa ataupun orang tua / wali dari mahasiswa mengharapkan dengan digodoknya anak mereka di Perguruan Tinggi selama kurang lebih 4 tahun untuk jenjang ( S 1 ) nantinya setelah lulus akan langsung dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan di PT itu dengan kata lain mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu sekarang setiap Perguruan Tinggi harus jeli terhadap perkembangan jaman , dalam rangka menyediakan tenaga kerja terdidik yang dibutuhkan bangsa ini . Kejelian itulah yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan agar Perguruan Tinggi mereka itu benar-benar menjadi idaman atau harapan para mahasiswa maupun orang tua/ wali mahasiswa.

Sebagai contoh saat ini banyak kalangan yang menilai miring akan eksistensi Perguruan Tinggi dalam rangka menyiapkan tenaga kerja trampil dan terdidik untuk bangsa yang masih dalam tahap membangun ini . Mereka menilai bahwa Perguruan Tinggi pada saat ini hanyalah sebagai pencipta tenaga terdidik pengangguran saja , karena mereka melihat banyak lulusan PT yang jumlahnya begitu banyak namun yang dibutuhkan pemerintah maupun dunia usaha sangat kecil karena ketidaksesuaian kemampuan mereka . Kemampuan mereka menciptakan pekerjaan atau usaha sangat minim , mereka hanya mengandalkan pekerjaan pada sektor pemerintah dan swasta tanpa mempunyai pemikiran menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau orang lain. Jika hal ini terus berlangsung dan tidak ada diversifikasi Perguruan Tinggi atau pola pembelajaran di Perguruan Tinggi hanya seperti ini , maka akan semakin banyak lulusan Perguruan Tinggi menjadi pegangguran abadi tanpa bisa berbuat apa-apa ?. Sungguh sangat mengenaskan dan dan ironis dunia Perguruan Tinggi kita.

Diversifikasi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi

Lalu apa yang harus dilakukan Perguruan Tinggi dalam rangka memenuhi idaman masyarakat ? . Satu kata yang harus kita lakukan adalah Diversifikasi Pola Pembelajaran di Perguruan Tinggi itu . Saat ini banyak yang mengatakan jika kuliah di Perguruan Tinggi khusunya ilmu non eksakta ( seperti hukum, ekonomi , sospol, dan yang lain ) hanyalah teori saja yang dipelajari sehingga outputnya tidak kelihatan dilapangan. Lain jika kuliah mengambil jurusan eksakta seperti Kedokteran atau Teknik sudah jelas tempatnya dan peruntukkannya . Oleh karena itu yang perlu di diversifikasi adalah fakultas-fakultas non eksakta dengan cara mencari input dari steakholder baik itu masyarakat , pemerintah dan dunia usaha , apa keinginan mereka terhadap hasil atau out put yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi.

Sebagai contoh pasca era krisis moneter ini , perekonomian kita yang masih dapat bertahan adalah sektor ekonomi kerakyatan . Hal ini dapat kita lihat semakin tumbuhnya ekonomi yang berbasis kerakyatan ini dengan bermunculannya Lembaga Keuangan Mikro Syariah , Koperasi atau bentuk yang lain . Dan inilah yang harus dibidik oleh Perguruan Tinggi sebatas mana Perguruan Tinggi itu dapat menyediakan tenaga kerja terdidik dan trampil untuk sektor tersebut. Mata kuliah apa yang perlu ditambahkan dan bentuk pembelajaran apa yang harus disiapkan untuk memenuhi keinginan masyarakat atau dunia kerja. Sehingga out putnya mereka yang telah lulus dari Perguruan Tinggi ini bisa langsung bekerja sesuai dengan harapan mereka itu , tanpa banyak mengeluarkan biaya lagi untuk pelatihan ,workshop dan sejenisnya.
Selain itu jika mereka lulusan Perguruan Tinggi itu tidak terserap di dunia kerja baik di pemerintah dan sektor swasta . Mereka itu nanti dapat menjadi leader bagi rekan-rekanya dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kemampuan yang mereka dapatkan di Perguruan Tinggi yang mempunyai nilai plus itu. Yang kita lihat saat ini lulusan Perguruan Tinggi jiwa wirausahanya masih sangat minim , oleh karena itu jika mereka lulus mereka hanya mau bekerja atau mencari pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka dapatkan di Perguruan Tinggi

Untuk fakultas yang lain fihak Perguruan Tinggi perlu banyak mengadakan kolaborasi dengan unsur masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dengan cara mengadakan seminar, mengadakan penelitian sebatas mana lulusan Perguruan Tinggi mereka itu terserap di unsur Pemerintah . Cara ini harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan , karena setaiap waktu akan ada perubahan yang menuntut kita untuk memperbaharuinya terus. Kebutuhan akan ketrampilan tenaga kerja pada saat ini , akan berbeda pada 5 atau sepuluh tahun ke depan. Hal ini perlu dicermati oleh Perguruan Tinggi dalam rangka tetap menjadi idaman masyarakat .

Kuliah Kerja Nyata Yang Berdaya Guna

Salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tingi adalah adanya kegiatan KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) bagi mahasiwa yang tidak salah KKN ini menjadi salah satu mata kuliah yang harus ditempuh agar mereka lulus. Setelah mengalami perkembangan waktu yang cukup panjang saat ini kegiatan KKN bukan menjadi kegiatan primadona bagi warga masyarakat. Sepuluh atau lima belas tahun yang lalu KKN merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat. Datangnya mahasiswa ke desa dengan membawa berbagai macam kegiatan yang dapat memberdayakan masyarakat baik itu kegiatan phisik dan non phisik . Kegiatan fisik tersebut diantaranya mengadakan perbaikan jalan kampung, memperbaiki tempat ibadah sampai dengan fasilitas kesehatan seperti MCK. Kegiatan non phisik misalnya meberikan pelatihan , penyuluhan kepada segenap unsur masyarakat dari unsur pemerintahan desa ,ibu ibu PKK, Karang Taruna sampai dengan anak-anak sekolah.

Oleh karena dulu KKN merupakan kegiatan primadona yang selalu ditunggu oleh siapa saja utamanya masyarakat yang tinggal di pedesaan. Mereka mahasiswa yang mengadakan kegiatan KKN juga memperoleh banyak ilmu dari hasil kolaborasi dengan masyarakat . Sesampainya di kampus mereka kembali belajar dengan tekun agar mereka segera lulus dan dapat mengamalkan ilmunya ke masyarakat. Untuk masyarakat pedesaan dengan motivasi dari mahasiswa yang ber KKN itu mereka lebih dapat berkembang dalam segala hal dalam rangka kemajuan dirinya dan juga desanya. Saking ampuhnya kolaborasi dan juga lamanya mereka tinggal di desa banyak Mahasiswa yang KKN di desa mendapatkan jodoh sekaligus bertempat tinggal dan membangun desa di sana seusai mereka kuliah..
Namun yang kita lihat kegiatan KKN pada saat ini merupakan kegiatan seremonial yang tidak ada gaungnya sama sekali , bahkan ada kalangan yang menganggap KKN dihilangkan saja . Menurut mereka KKN hanyalah kegiatan yang membuang –buang biaya saja karena sekarang kegiatan mereka itu sama sekali tidak menyentuh masyarakat seperti dahulu. Selain waktunya menjadi singkat sehingga kolaborasi dengan masyarakat kurang juga program mereka kurang menyentuh kebutuhan masyarakat , waktu mereka banyak digunakan untuk mengolah data di Posko-posko ataupun hanya ngobrol –ngobrol yang kurang berguna. Oleh karena itu pada saat ini kegiatan KKN tidak lagi menjadi primadona , justru pemerintahan desa yang menerima kegiatan KKN ini seperti mendapatkan beban yang berat.

Oleh karenanya jika Perguruan Tinggi ingin menjadi primadona dan juga idaman masyarakat maka perlu mengadakan pembenahan pada kegiatan KKN yang menjadi salah satu mata kuliahnya. Belajar dari pengalaman yang lalu bagaimana KKN kembali menjadi kegiatan yang didambakan oleh warga masyarakat pedesaan itu semua tercapai perlu adanya koordinasi antara Perguruan Tinggi , Pemerintah dan juga masyarakat . Dengan koordinasi tersebut akan tercapai kegiatan KKN yang benar-benar bermanfaat dan berdaya guna. bagi masyarakat . Imbas dari semua itu adalah Perguruan Tinggi tidak hanya mencetak lulusan tenaga yang trampil dari segi keilmuan juga siap kerja dan memberdayakan masyarakat. ( Fatkh.M )
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com )

0 Response to "Diversifikasi Pola Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Dalam Rangka Menyiapkan Tenaga Trampil dan Terdidik"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "