Meskipun belum jadi 100 persen namun warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak cukup berbangga karena Masjid yang dibangun hampir 10 tahun ini telah dapat ditempati lantai bagian atasnya. Meskipun kondisinya masih semrawut namun pada shalat Jum’at awal bulan April ini sebagian jamaah naik ke lantai atas masjid untuk shalat sambil merasakan nyamannya shalat dilantai atas. Jika dihitung pembangunan Masjid Jami’ yang paling akhir ini diawali sekitar tahun 2001 yang lalu dengan merobohkan bangunan lama karena sudah tidak muat untuk berjamaah sholat Jum’at , selain itu pada waktu itu ekonomi warga desa Kedungmutih masih bagus dengan suksesnya para petani tambak dengan membudidayakan udang windu. Sehingga pada waktu panitia berani merencanakan pembangunan masjid dengan biaya hampir 3 Milyar rupiah yang jika dihitung dengan kondisi masyarakat pada waktu itu 5 tahun bangunan masjid direncanakan sudah rampung semua.
“ Namun sayang rencana panitia tidak dapat terlaksana karena situasi perekonomian para petani tambak turun drastic dengan gagalnya mereka membudidayakan udang windu , sebagian besar petani tambak mengalami kerugian karena udang yang mereka pelihara mati . Dan hal itu berlangsung sampai sekarang sehingga jatah infaq yang telah ditentukan panitia tidak dapat terpenuhi sampai sekarang. Akibatnya pembangunan menjadi molor jadi 10 tahun itupun masih membutuhkan dana 1 Milyar lagi untuk membuat kubah atas dan finishing lainnya” Ujar Muchsin Mn (60) selaku seksi pendanaan .
Selanjutnya Muchsin menjelaskan pembangunan Masjid Jami’ “ Baitul Makmur “ ini hampir seluruhnya swadaya masyarakat ,kalaupun ada bantuan dari fihak luar jumlahnya ditak begitu banyak. Dana yang terkumpul berupa uang tunai dan tenaga kerja yang diuangkan jika dihitung sudah ada 2 Milyar lebih. Dana sebanyak itu ditarik dari masyarakat lewat berbagai macam cara , ada penjatahan setiap KK tergantung dari kondisi ekonomi, jariyah berupa matreal dan juga berupa jimpitan dari nelayan dan petani garam yang selanjutnya diuangkan. Untuk jimpitan nelayan berupa ikan dan rajungan yang diambil dari hasil para nelayan yang dikoordinir para bakul yang kemudian diuangkan dan uangnya di setorkan ke panitia pembangunan masjid. Begitu pula jimpitan dari petani garam , petani memberikan sebagian hasil garamnya untuk pembangunan masjid setelah terkumpul banyak garam tersebut dijual dan uangnya disetorkan ke panitia masjid . Selain itu pada waktu-waktu tertentu panitia juga menggalang dana lewat kotak berjalan di pasar desa atau jalan desa yang dibantu oleh remaja masjid.
“ Segala cara kita tempuh agar pembangunan masjid segera selesai , seperti jimpitan untuk nelayan ini kami siapkan ember-ember ini untuk menampung jimpitan ikan dari nelayan yang kami titipkan pada bakul ikan , soalnya warga desa Kedungmutih yang jadi nelayan juga banyak “, tutur Muchsin Mn yang telah hampir sepuluh tahun menjadi panitia bagian pendanaan.
Musa Abdillah ,S Ag Bendahara panitia pembangunan Masjid jami’ “ Baitul Makmur” mengatakan, dalam tahun 2010 ini jika panitia ingin merampungkan pembangunan masjid masih membutuhkan dana 1 Milyar lebih . Dana tersebut sekitar 650 juta untuk pembuatan kubah setengah bola dengan diameter 19 meter dengan bahan stenlis dan sisanya dipergunakan untuk pekerjaan finishing diberbagai tempat misalnya acian dinding, pekerjaan kelistrikan, keramik dan banyak lagi lainnya. Oleh karena itu sebagai panitia dia merasa berat untuk mengumpulkan dana sebanyak itu , pengalaman dia setahunnya paling banter 150 juta rupiah . Dia pesimis jika 1 – 2 tahun bangunan Masjid di desanya tersebut bisa rampung jika tidak ada bantuan dana dari fihak luar ( Donatur ) . Maka dari itulah seluruh panitia mengharapkan bantuan dari siapapun utamanya para agniya’ dimana saja berada untuk memberikan bantuan atau amal jariyah demi rampungnya pembangunan masjid. Selain itu pula warga desa Kedungmutih yang sekarang berada diluar desa entah di dalam atau luar negeri juga diharapkan sumbangan amal jariyahnya .
“ Agar pembangunan masjid bisa rampung utamanya pemasangan kubah stenlis , panitia mengharapkan bantuan segenap fihak utamanya para aghniya’ dimana saja berada jika hanya dari warga desa kedungmutih jelas butuh waktu lama. Harapan kami juga pada warga Kedungmutih yang saat ini menjadi perantauan di dalam negeri atau luar negeri bisa mengirimkan sebagain hartanya untuk pembangunan masjid agar segera rampung dan jika hujan jamaah sholat tidak kehujanan “ harap Musa Abdillah S Ag (30) yang juga guru Madrasah Aliyah setempat.
Memang melihat kondisi masjid Jami’ “ Baitul Makmur “ desa Kedungmutih membutuhkan biaya yang cukup besar , selain bangunannya lebar konstruksinya menggunakan beton yang cukup besar. Selain itu jika masjid ini jadi bisa menampung jamaah seribu orang lebih, Sehingga jika Masjid ini jadi sempurna akan manjadi Masjid terbesar dan termegah di kecamatan Wedung. Oleh karena itu untuk merampungkannya diperlukan perhatian segenap fihak utamanya warga desa Kedungmutih sendiri dan juga umat Islam di segenap penjuru karena yang dibangun tersebut adalah rumah Allah . Siapa yang mau membantu ? tentunya panitia akan membuka tangan selebar-lebarnya demi selesainya pembangunan Masjif yang telah diidam-idamkan sepuluh tahun yang lalu. ( FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
0 Response to "Masjid Jami’ Baitul Makmur Kedungmutih Demak, Butuhkan Dana 1 M Lagi"
Post a Comment