"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

APA SESUNGGUHNYA YANG INGIN ANDA TULIS? (3): Berlatih Menulis di Tingkat “Advance”

Oleh Hernowo

“Mendapatkan ide bagaikan mendengar bisikan Tuhan.”
--HANK ZELLER



Ketika membahas kegiatan berlatih menulis di tingkat dasar dan menengah, saya sempat melontarkan beberapa pertanyaan penting. Saya berharap beberapa pertanyaan penting tersebut akan terjawab di tulisan ini dan kemudian jawaban tersebut dapat membantu siapa saja yang ingin memiliki kemampuan menulis lewat latihan-latihan menulis yang cocok dengan dirinya.

Pertanyaan pertama adalah, “Apa sesungguhnya yang ingin kita tulis?” Apakah pada saat kita memiliki kemauan-kuat menulis, kita benar-benar tahu tentang apa yang ingin kita tulis? Pertanyaan kedua terkait dengan pernyataan saya bahwa menulis adalah mengeluarkan “diri”. Sebenarnya “diri” yang ingin kita keluarkan lewat bantuan kata-kata itu diri yang seperti apa?

Pertanyaan pertama akan saya jawab setelah saya membahas pertanyaan kedua. Sebelum yang lain-lain, perlu saya ingatkan di sini bahwa saya membuat tiga tingkatan kegiatan menulis ini—dasar, menengah, dan tinggi—adalah untuk keperluan menyusun kurikulum pelatihan menulis yang dapat dijalankan oleh siapa saja yang ingin mencicipi dunia ini. Siapa saja yang ingin berlatih menulis saya harapkan dapat memposisikan dirinya berada di tingkat mana.



Selain itu, saya juga ingin agar yang saya susun ini dapat membantu siapa saja—baik yang sudah sangat berpengalaman menulis atau yang baru mau mencicipi kegiatan menulis—dalam memecahkan problem-problem menulis yang tiba-tiba muncul dan menekan mereka. Saya berharap, dengan memahami tiga tingkatan menulis ini, seseorang kemudian dapat menemukan ”jalan”-menulisnya sendiri yang cocok dengan dirinya. Jika itu yang terjadi, saya jamin kegiatan menulisnya pun akan nyaman dan memberdayakan.

Nah, terkait dengan pertanyaan kedua, saya ingin fokus ke soal ”diri”. ”Diri” yang saya maksud di sini—yang ingin dikeluarkan lewat kegiatan menulis—adalah diri yang menyimpan tiga hal: (1) pengalaman, (2) pengetahuan, dan (3) gagasan. Apakah ada “diri” yang menyimpan hal-hal di luar pengalaman, pengetahuan, dan gagasan? Tentu ada, tetapi tidak akan saya bahas.

Ketiga hal yang disimpan sang ”diri” tersebut juga sifatnya bertingkat-tingkat sebagaimana jenjang kegiatan berlatih menulis yang saya coba rancang. Penjelasan saya selanjutnya semoga dapat menunjukkan bagaimana materi-materi—jika itu dapat disebut materi yang ingin dituliskan—yang ada di dalam ketiga hal itu memang berbeda dan cocok untuk setiap tingkatan kegiatan menulis yang saya rancang.



Pertama, Ihwal “Diri” yang Menyimpan Pengalaman
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengalaman adalah ”sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung, dsb.).” Merujuk ke definisi secara bahasa, semoga kita sepakat bahwa setiap orang tentu memiliki materi-materi yang terkait dengan pengalaman. Jadi, menurut saya, siapa saja tentu dapat mengeluarkan materi-materi tersebut secara tertulis.

Setiap pengalaman itu unik. Semua orang bisa jadi punya pengalaman yang sama terkait dengan, misalnya, memakan nasi goreng atau menyanyikan sebuah lagu. Namun, pengalaman memakan nasi goreng dan menyanyikan sebuah lagu itu tidak sama dalam detailnya jika setiap orang berkesempatan mengisahkannya secara tertulis. Nah, ketika seseorang berlatih menulis di tingkat dasar, sebaiknya dia berusaha mencari dan berusaha menemukan pengalamannya yang original.

Menuliskan pengalaman atau menulis di tingkat dasar ini dapat dikatakan sebagai sebuah kegiatan menulis yang sangat personal. Yang dilibatkan adalah hanya diri yang menulis. Dan seseorang yang berniat berlatih di sini perlu benar-benar memedulikan dirinya. Bahkan, secara ekstrem, dia harus mengabaikan semuanya kecuali dirinya sendiri. Tujuan menulis di tingkat dasar memang, sebagaimana pernah saya katakan, adalah mencari dan menemukan dirinya yang original.



Kedua, Ihwal “Diri” yang Menyimpan Pengetahuan
“Diri” yang akan kita bahas di sini adalah diri yang mulai berkembang dan naik ke kegiatan menulis di tingkat menengah. Sebagaimana telah kita tahu, diri yang menulis di sini dan ingin dikeluarkan secara tertulis adalah diri yang telah membaca (bersentuhan dengan) pikiran banyak orang.

Nah, dikarenakan “diri” yang ada di tingkat menengah ini merupakan diri yang membaca—membaca banyak buku referensi yang kaya, kuat, dan bervariasi—maka diri di sini dapat disebut sebagai diri yang menyimpan pengetahuan. Mohon dibedakan antara “pengalaman” dan “pengetahuan”. Sehingga ketika seseorang berlatih di tingkat ini—setelah melewati tingkat dasar—dia tak lagi menuliskan (mengeluarkan) hanya pengalamannya, tetapi juga pengetahuannya.

Apakah ada pengetahuan yang original? Jelas, tidak ada. Meskipun ada kemungkinan sebuah pengetahuan baru dan berbeda muncul dari seorang saintis atau intelektual, tetap saja pengetahuan baru dan berbeda itu lahir dari sebuah sinergi dari banyak hal, termasuk sinergi dengan pengetahuan lama. Inilah menariknya kegiatan menulis ditinjau dari tingkat menengah.



Ketiga, Ihwal”Diri” yang Menyimpan Gagasan
Puncak dari kegiatan diri dalam memproduksi (menuliskan) sesuatu adalah di tingkat tinggi (advance). Setelah sang diri berlatih selama jangka waktu tertentu dalam memproduksi pengalaman dan pengetahuan, sampailah dia ke tingkat memproduksi gagasan. Saya tidak ingin membahas apa itu gagasan. Saya ingin Anda membayangkan tentang efek yang ditimbulkan jika seseorang berhasil memproduksi (menuliskan) gagasan.

Saya pernah mengatakan bahwa membuat karya tulis ilmiah adalah kegiatan menulis di tingkat yang paling tinggi. Saya katakan begitu karena memproduksi pengalaman dan pengetahuan lebih mudah ketimbang memproduksi gagasan (karya tulis ilmiah). Mungkinkah seseorang dapat memproduksi karya tulis ilmiah (gagasan) dengan baik tanpa melewati kegiatan menuliskan pengalaman dan pengetahuan dengan baik?

Yang jelas, saya ingin membayangkan saat ini bahwa membuat karya tulis ilmiah sesungguhnya adalah sebuah kegiatan memproduksi gagasan yang dahsyat! Bagi saya, karya tulis ilmiah adalah tulisan yang dapat membuka cakrawala dan harapan baru bagi sebuah kehidupan. Seorang penulis karya tulis ilmiah selayaknya bangga dan merasa bahagia karena dia dapat meniti karier kepenulisannya hingga tingkat yang ideal.

Bagaimana sebenarnya memproduksi gagasan lewat tulisan?[]

0 Response to "APA SESUNGGUHNYA YANG INGIN ANDA TULIS? (3): Berlatih Menulis di Tingkat “Advance”"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "