Jam buka warung yang dirintis pak Slamet kurang lebih tahun 1994 yang lalu , sekitar jam 5 sore dan berakhir kurang lebih jam 11 malam , jika kondisi sedang ramai maka sebelum jam 11 sudah tutup karena dagangannya habis. Selain rasanya yang khas dan tidak berubah dari dulu yang membuat kangen orang makan di warung tenda ini adalah suasana yang cukup nyaman.
Dengan lesehan diatas tikar kita bisa makan dan menikmati hidangan dengan santai , apalagi jika membawa seluruh anggota keluarga suasana bertambah seru .Ibarat kita makan dirumah sendiri , karena nasi yang dihidangkan tinggal mengambil sendiri sesuai dengankeinginan kita.
”Ya suasana beginilah yang membuat saya nyaman makan disini , selain bisa santai bersama keluarga sambil menikmati pemandangan jalan raya .Juga anak-anak bisa makan sepuasnya seperti ,akam di rumah sendiri ”, ujar salah seorang pengunjung warung pak Slamet yang malam itu mengajak seluruh anggota keluarganya.
Sementara itu salah seorang karyawan pak Slamet menuturkan , Ayam Goreng dan Bakar Pak Slamet memang menjadi kegemaran warga Pecangaan lebih dari15 tahun .Jika kondisi sedang ramai jam 9 malam warung sudah tutup karena dagangannya habis. Selain dimakan di tempat , banyak pula pelanggan yang membawa pulang ayam goreng atau ayam bakarnya untuk dimakan di rumah bersama keluarga. Dulu warung tenda pak Slamet hanya satu yaitu di sebelah pertigaan Walisongo Pecangaan yang menjadi cikal bakalnya . Namun seiring dengan permintaan pasar yang semakin bertambah maka warung barupun dibuka kembali yaitu depan Indomaret Pecangaan , kurang lebih 500 meter dari warung pertama.
Meskipun tempanya berbeda namun kualitas masakan dijamin sama ,karena baik daging ayam ,bumbu-bumbu semuanya memakai resep racikan pak Slamet yang sudah dikenal lama . Sehingga pelanggan yang menggemari ayam bakar atau goreng pak Slamet ini mempunyai tempat sendiri-sendiri , namun demikian kadang-kadang mereka juga berpindah tempat karena warung yang satu kehabisan dagangan. Selain di makan di tempat atau di bawa pulang , warung ayam goreng dan bakar Pak Slamet juga melayani pesanan untuk hidangan pesta atau khajatan , misalnya pernikahan, khitanan,ulang tahun , dan pesta –pesta lainnya . Untuk yang satu ini warung pak Slamet menjamin , harga maupun kualitas masakan tidak akan kalah dengan usaha di tempat lain.
” Untuk kebutuhan pesta atau khajatan warung kami juga menerima pesanan , untuk harga dapat negoisasi dengan bos saya , untuk kualitas rasa kami menjamin sama dengan yang dihidangkan disini ”, ujar karyawan pak Slamet sambil membakar ayam pesanan pelanggan.
Memang mak nyus juga rasanya ayam bakar dan goreng pak Slamet ini tidak kalah dengan warung lesehan lainnya , selain bakaran atau gortengannya merata juga bumbunya mengena sekali . Apalagi jika dipadukan dengan sambal yang tidak begitu pedas dan wangi kemangi serta ketimun dan kol sungguh nikmat rasanya yang disertai dengan nasi hangat ambil sendiri wow nikmat dan puas sekali. Lalu berapa harga satu porsi ayam bakar dan goreng pak Slamet ini ? cukup merakyat saya berdua dengan anak sulung saya 2 porsi ayam goreng , 2 es teh manis ditambah dengan 2 porsi ayam bakar bungkus saya beri uang Rp 50.000,- masih dapat kembalian Rp 13.000,- gimana murah khan.
Nah bagi penggemar kuliner malam diseputaran Pecangaan Jepara atau yang pas singgah di kota ukir Jepara bisa mencoba hidangan ayam goreng atau bakar pak Slamet ini. Adapun posisinya cukup mudah , setelah memasuki kawasan Bunderan Pecangaan terus ke jurusan Jepara dipinggir jalan ada tenda kuning yang khas. Kalau tidak ketemu tanya aja semua orang pasti tahu keberadaan warung pak Slamet ini. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
0 Response to "Ayam Goreng & Bakar Pak Selamet Pecangaan Jepara Sudah 16 Tahun"
Post a Comment