Namun karena desa seberang yaitu desa Kedungmutih,Kedungkarang dan Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak masih krisis air bersih ketika musim kemarau tiba maka warung air ini dimanfaatkan warga untuk melayani kebutuhan air bersih warga Demak. Setiap hari warga Demak yang memanfaatkan jasa warung air ini cukup banyak sekitar 50 -100 orang setiap harinya . Dengan membawa jerigen kapasitas 50 liter sebanyak 2 – 6 mereka isi air yang digunakan untuk kebutuhan sendiri , atau dijajakan keliling untuk warga yang membutuhkan. Adapun jasa pengisian air 1 jerigennya bervariasi antara Rp 200,- - Rp 500,- tergantung dari besar kecilnya jerigen. Setelah sampai di tempat mereka jajakan pada warga desa yang membutuhkan dengan jasa angkut Rp 2.000,- - 4.000,- perjerigennya tergantung dari dekat atau jauhnya warga yang membutuhkan .
“ Karena kebutuhan air bersih warga desa Kedungmalang sudah cukup, maka warung air ini kami kelola untuk melayani kebutuhan air warga Demak , karena sebelum ada warung air ini mereka kucing-kucingan membeli dari rumah warga.Untuk mengatasi hal ini maka PDAM memanfaatkan warung air ini untuk melayani kebutuhan air bersih diluar warga desa Kedungmalang “ , papar H.Manto (50) salah satu pengelola warung air di desa Kedungmalang.
H. Manto menjelaskan warung air yang yang berada tepat di depan rumahnya kini telah tersambung oleh pipa PDAM ,tidak seperti dulu yang diisi oleh truk tangki air PDAM Jepara setiap harinya. Jumlah tangkinya 3 buah dengan kapasitas kurang lebih 5 ribu liter setiap tangkinya , 1 tangki pengelolaannya diserahkan pada dirinya , 1 tangki di kelola oleh tetangga sebelah rumahnya dan 1 tangki lagi diminta musholla seluruh desa Kedungmalang secara bergiliran. Dengan dimanfaatknnya tangki air sebagai warung air yang melayani warga ,selain dapat membantu warga Demak yang kekurangan air bersih juga menambah panghasilan bagi pengelolanya serta menambah kas musholla.
Sementara Wari (55) warga desa Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara yang berprofesi sebagai penjaja air , merasa senang atas dibukanya warung air di desa Kedungmalang ini . Sekarang usahanya semakin lancar karena pasokan air yang selalu ada dan membelinya tidak secara kucing-kucingan seperti dulu . Setiap harinya dia mampu menjajakan air 40 – 50 jrigen air bersih dengan menggunakan sepeda yang membawa 5 jrigen . Setiap jrigennya dia memperoleh keuntungan rata 1.000,-rupiah dari warga yang menggunakan jasanya ,sehingga jika keadaan ramai dia bias membawa hasil untuk keluarganya rata-rata Rp 40.000,- setiap harinya .Jika musim kemarau berkepanjangan hasilnya bisa lebih banyak lagi , karena jumlah air yang ia jajakan semakin banyak.
“ Ya dengan adanya warung air ini saya mengucapkan terima kasih pada PDAM Jepara , kerja saya lebih lancar dan juga penghasilan bertambah lumayan . Selain itu saya tidak was-was lagi dikejar petugas seperti dulu , ider air harus kucing-kucingan dengan petugas “, ujar Wari yang mengaku telah ider air bersih di daerah pesisir selama hamper 20 tahun tanpa henti.
Memang warung air itulah salah solusi untuk mengatasi krisis air bersih di daerah peisisir Demak utara, karena perbedaan wilayah pemerintahan maka meskipun desa Kedungmutih jaraknya dekat maka pengajuan untuk sambungan PDAM menjadikan terkendala . Adapun pemerintah kabupaten Demak saat ini belum ada tindakan nyata dalam rangka penyediaan air bersih bagi warganya , sehingga kehadiran warung air ini dapat dijadikan solusi sementara dalam rangka penyediaaan air bersih .
Harapan warga desa Kedungmutih dan desa lainnya yang membutuhkan air bersih ini , agar keberadaan warung air ini ada seterusnya sebelum desanya teraliri pipa PDAM Demak .( FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)
0 Response to "Warung Air Kedungmalang Jepara, Bantu Warga Demak Atasi Kekurangan Air Bersih"
Post a Comment