"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Kenangan Bersama Almarhum KH Ma’ruf Irsyad

Pada Kamis (22/07) warga Kudus berduka. Ulama terkenal dan cukup disegani, KH Ma’ruf Irsyad telah menghadap Sang Maha Pencipta dalam usia 73. Saya pribadi begitu dekat dengan Kyai Ma’ruf—begitu ia beliau disapa.

Saya sendiri muridnya, saat beliau mengajar di Madrasah Diniyyah Mu’wanatul Muslimin Kenepan Kudus. Sekolah diniyyah ini khusus mengajarkan ilmu-ilmu agama dan waktunya setelah sekolah formal di pagi hari sekitar jam 2 siang.

Saya diajar Kyai Ma’ruf ilmu faraid (ilmu pembagian warisan). Dalam mengajar beliau sangat kebapakan, tidak pernah marah dan mengetahui kalau para anak didiknya kelelahan karena setelah paginya menuntut ilmu di sekolah formal.

Beliau dikatakan kyai yang mumpuni karena keilmuwannya. Berkat keilmuwannya beliau mengajar di beberapa madrasah di kudus antara lain: madrasah Taswiquttulab Salafiyyah (TBS), Qudsiyyah, Banat, Mualimmat dan Muawanatul Muslimin. Belum lagi kesibukan beliau mengajar hadist di masjid menara kudus setiap malam Senin.

Saya sebagai muridnya mengikuti materi hadits yang disampaikan di masjid menara Kudus. Dalam memberikan materi hadits sangat mudah dipahami masyarakat umum. Halaman maupun masjid menara Kudus selalu penuh dengan orang yang ingin mendengarkan pengajian hadist yang disampaikan beliau.

Saya terakhir bertemu dengan beliau lebaran tahun lalu. Sebagai santri dan murid beliau, setiap lebaran selalu silaturahim. Seperti kebanyakan santri dan murid lainnya, saya pun mencium tangan sebagai tanda hormat dan meminta doanya.

Walaupun saat lebaran tamunya sangat banyak beliau masih menyapa dan mengenali saya dan menanyakan kondisi dan pekerjaan. Karena sejak kecil saya selalu mengaji dengan beliau.

Almarhum ayah saya sangat bersahabat dengan beliau. Beberapa kali almarhum bapak menitipkan saya ke pondoknya. Mungkin karena waktu kecil saya agak bandel, beberapa kali balik ke rumah, padahal pondok beliau sangat dekat dengan tempat saya tinggal.

Sangat dekatnya almarhum bapak dengan Kyai Ma’ruf, saat pelepasan jenazah bapak saya, Kyai Ma’ruf lah yang memberikan sambutan.

Bapak saya meninggal di bulan Sya’ban dan tahun ini sudah menginjak tahun kedua, begitu pula kyai Ma’ruf dipanggil yang Maha Kuasa di bulan Sya’ban. Semoga di alam sana mereka dapat dipertemukan. Amien.



Kyai Ma’ruf terkenal dengan kesederhanaan, keikhlasan dan tidak mau menyusahkan orang lain. Masih ingat di benak saya, beliau kemana-mana selalu menggunakan sepeda onta.

Kyai Ma’ruf berhenti memakai sepeda onta sekitar tahun 2007, mungkin karena beliau sudah tua dan dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, para santri dan murid mengantarkan beliau mengajar, mengisi pengajar maupun kegiatan lainnya dengan sepeda motor atau mobil.

Bagi seorang santri, mengantarkan kyai merupakan ada nilai lebih karena akan mendapat barakoh. Mungkin secara rasional tidak masuk akal, karena harus mengeluarkan uang bensin dan tenaga. Tapi justru ini yang jadi rebutan para santri.

Beliau juga murid almarhum Kyai Turaichan Adjuri—ahli falak dari Kudus. Ulama kharismatik yang selalu memegang dengan teguh pendapatnya walaupun harus berhadapan dengan penguasa.

Almarhum KH Turaichan selalu mengadakan pengajian saat bulan romadhan di Masjid Langgar Dalem selama satu bulan. Kyai Ma’ruf pun mengikuti pengajian kyai Turaichan dan menyimak apa yang disampaikan Kyai Turaichan.

Kyai Ma’ruf datang ke pengajian Kyai Turaichan berjalan kaki karena lokasi sangat dekat dengan Masjid Langgar Dalem. Banyak santri dan murid Kyai Ma’ruf merasa sungkan melewati jalan yang biasa dilewati Kyai Ma’ruf ke pengajian Kyai Turaichan.

Begitu pula saat duduk di pengajian Kyai Turaichan. Ketika terlambat dan tempat pengajian Kyai Turaichan sudah penuh, Kyai Ma’ruf rela duduk di halaman masjid. Melihat ini, para santrinya yang juga ikut ngaji KH Turaichan mempersilahkan ke tempat yang lebih layak. Saya dengan mata kepala sendiri menyaksikan Kyai Ma’ruf dengan halus menolak permintaan para santrinya.

Belum lagi undangan mengisi pengajian yang tidak mau dijemput dengan berangkat sendiri. Waktu masih sehat, Kyai Ma’ruf selalu mendatangi siapapun yang mengundang baik kalangan kelas bawah maupun kelas atas.

Kyai Ma’ruf tidak pernah memasang tarif dalam memberikan ceramah .“Kalau ada amplop diterima, kalau tidak, ngak apa-apa,” itulah cerita Kyai Ma’ruf yang pernah saya dengarkan. Tindakan yang dilakukan Kyai Ma’ruf sangat berbeda dengan kyai atau ustadz jaman sekarang yang tindakannya seperti artis dengan memasang tarif tertentu.

Dan keikhlasan ini terbawa saat kematian menjembut beliau. Para warga, santri, pejabat Kudus secara ikhlas mengantarkan beliau ke peristirahan terakhir. Mereka tidak digerakkan oleh uang sebagaimana politik yang ada di Indonesia, tapi nilai-nilai yang telah diajarkan Kyai Ma’ruf.

Belum lagi murid beliau yang di luar kota, misalnya di Jakarta. Saat berita kematian, salah satu murid beliau yang menjadi anggota DPR mengumpulkan para murid beliau di Jakarta untuk diajak ke Kudus memberikan penghormatan terakhir pada Kyai Ma’ruf.

Kini, keikhlasan yang diajarkan Kyai Ma’ruf pada para murid dan santri menjadi amal jariyah beliau. Walaupun jasad beliau sudah tiada, tapi ajarannya akan selalu dikenang dan diamalkan para murid dan santri beliau.
Akhirnya selamat jalan guru, sahabat KH Ma’ruf Irsyad. Hanya doa Allahumaqfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu dan kiriman Alfatihah. Amien



Pada Hari Kamis kemaren(tanggal 23 juli 2010) sang guru besar dari kudus yg sekaligus nadzir & pengasuh ponpes Raudlatul muta’allimin(PPRM) yang bernama K.H.M.MA’RUF IRSYAD(Allahu Yarhamuhu) meninggal dunia.innalillahi wainna ilaihi raji’un.ribuan pelayat & penta’ziyah telah berduyun2 mngikuti proesi pemakaman & penyolatan beliau,baik di rumah maupun di masjidil aqsho menara kudus.kita yg sebagai masyarakat biasa harus merasa & bahkan“wajib”bersedih dg meninggalnya alim ulama’.

Mengutip maqolah yang berbunyi”Man Lam Yahzan Bimautil Alim Fahuwa Munafiq”(Orang yang tidak bersedih dg meninggalnya seorang ulama’,maka ia dapat dikatkan sbagai orang munafiq).Dalam kitab Hadist abi jamroh dijelaskan Bahwa cara Allah Swt mncabut ilmu didunia ini itu dg cara mncabut ruh par ulama’.mngapa demikian?sebab ilmu Allah SWT itu dititipkan di dada & hati para ulama’.jadi ketika para ulama’ meninggal,berarti ilmu Allah SWt telah dicabut dari dunia.selain itu,ada maqolah yg berbunyi”mautul alim,mautul alam(meninggalnya orang alim,itu sama dg matinya alam dunia).

Saya selaku alumni PPRM & pernah mnjadi khodim beliau waktu mngaji dg mengeyang pndidikan kurang lebih 6 tahun & mndapat bimbingan scara langsung dr beliau akan mngenang sedikit mngenai aqwal,haliyah hingga af’al beliau yang saya ketahui dari beliau yang dapat kita jadikan sbgai teladan.semoga dg uraian singkat ini kita dapat percikan berkah beliau,amin.

A.Ibadah beliau.
Beliau adalah ulama’ yg selalu menggunakan waktunya untuk beribadah dalam keadaan bagaimanapun.setiap kali saya berpapasan dg beliau,saya selalu mndapati beliau selalu dlm keadaan berdzikir.entah itu dalam keadaan berjalan,duduk,maupun naik sepeda.Dan salah satu hal yang sangat ditekankan beliau(terutama kpada santri2nya)adalah shalat jama’ah.saking cintanya beliau akan shalat jamaah,pernah suatu ketika beliau terlambat jamaah karena ada suatu udzur.nah,ketika beliau mndapati santri2 sudah melakukan jamaah,beliau mnyuruh santrinya untuk mncarikan santri yg belum jamaah.bahkan beliau mnunggu org yg belum jamaah untuk diajak shalat jamaah bersama hingga waktu ashar hampir habis.hingga akhirnya beliau dapat shalat berjamaah.Cara berjalan beliau pun sangat sopan.beliau kalau berjalan itu sering menundukkan kepala sambil berdzikir.dalam mengajar,beliau adalah tipe ulama’ yang antusiaas dalam mengajar kpada warga & muridnya.dalam bbrapa kesempatan,beliau emang sering ada udzur yang mnjadikan pengajian tertunda bbrapa menit.walupun demikian,beliau tetap meluangkan tuk mngajar walaupun Cuma 10 menit.

B.Tahajjud & Menerima Tamu.
Dalam shalat tahjuud,beliau itu rutin mnjalankannya.Setiap saya bangun sekitar jam 2 mlam,saya selalu mndapati beliau shalat tahajjud.Hal demikian juga disaksikan sendiri santri2 yg lain.beliau kalau shalat tahajjud itu sekitar jam 2 malam hingga mnjelang subuh.usai shalat subuh,beliau mmimpin ngaji tadarusan di aula bersama santri2nya.namun,ketika fisik beliau dirasa sudah nggak kuat,tadarrus akhirnya dipasrahkan kpada para pengurus2 pondok hingga sekarang.Sedangkan dalam menerima tamu,hl yang tampak menonjol adalah beliau nggak pernah membedakan status social.semuua tamu mulai pejabat,ulama’,rakyat biasa,kaum abangan,ningrat bahkan premanpun selalu beliau temui Bahkan di tengah malam haripun tetap beliau temui.pernah ada seorang tamu yang mnjual VCD porno kpad beliau,namun ketika mngetahui kalau si tamu adalah pnjual VCD porno,beliau tidak mngusir,melainkan tetap beliau temui dg ramah.

C.Nasehat & Pesan.

Di Dunia ini tentu tidak ada yang kekal,baik manusia,hayawan maupun benda2 yg lain.walaupun jasad beliau tidaklah kekal,namun nama harum beliau tetaplah kekal dihati masyarakat kudus & nasehat serta pesan beliau tetaplah mengakar dihati para santri2 beliau.Nah,dari itulah saya akan membuka memori nasehat & pesan2 yang pernah terucapkan oleh beliau.Berikut nasehatnya:.

1.Dadi Wong iku Ojo Dumeh.(jadi orang itu jangan sok merasa).
2.Ojo misohi Angin amergo angin iku makhluke pengeran seng diperintah mabur tur ojo misohi jago keluruk amergo pitik jago iku senengane nggugah wong turu kon tahajjud.(Jangan memarahi angin sebab angin itu hanyakah makhluk allah SWT yg ditugasi terbang & jangan memarahi ayam jago sebab ayam jago itu memiliki kesukaan mmbangunkan orang tidur malam hari tuk shalat tahjjud).
3.Ojo ngandalno otak mergo otak iku anggota seng paling lemah,tpi andalno pengeran(jangan mengandalkan otak sebab otak itu adalah anggota badan paling lemah,tapi andalkanlah pengeran).
Dan masih banyak lagi pesan2 yg tdk dapt sy uraikan.mohon doanya semoga saja kapan2 saya ingin berencana mmbuat BIOGRAFI beliau dlm buku dg jumlh halaman yg cukup tebal.mulai pengajaran beliau,hubungan beliau dg para ulama’ hingga lika-liku pencarian ilmu.mohon doanya semoga rencana saya ini mndapat berjalan dg lancer & mndapat dukungan dari berbagai pihak. Amin.

Dan yang terakhir,marilah kita kirim hadiah fatihah kpada beliau dg harapan berkah fatihah yg kita kirimkan kpda beliau akan mengalir kpada kita.

Bibarokatil fatihah lisyaikhina wamurobbi ruhina”Assyekh Muhammad Ma’ruf irsyad”,Qaddasallahu sirrahu,wanawwaro dhorihhu wayu’li darojatihi filjannah,wayan-fa’una biasrorihi wa’ulumihi wabarokatihi wanafahatihi wa’amaddana bimadadihi.waila arwahi jami’il ulama’ wal auliya’ min ladun rasulillahi SAW ila yaumil qiyamah.Bisirril Fatihah:

Bismillahirrahmanirrohim(1)alhamdulillahi rabbil alamin(2)arrohmainrrohim(3)ma-liki yaumiddin(4)iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in(5)ihdinassyiratal mustaqim(6)shiratalladzina an’amt laihim ghairil maghdzubialaihim walddzallin(7).amin.

Sumber : http://agama.kompasiana.com/2010/07/23/kenangan-bersama-almarhum-kh-maruf-irsyad ,http://www.facebook.com/profile.php?id=100000186769065&ref=profile#!/?sk=messages&tid=1470620519877

2 Responses to "Kenangan Bersama Almarhum KH Ma’ruf Irsyad"

  1. lho, panjenengan alumni PPRM juga tho pak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. alumni taun kapan pak,trimakasih masih atas biografi yang engkau tulis kan,di sampng bisa ingat beliau saya juga mendapat ilmu dari pnjenengan
      trims ya

      Delete

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "