"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Ada Kincir Angin Di Lahan Pembuatan Garam

Pengrajin garam di Jepara dan Demak sebelum diketemukannya tehnologi tepat guna yaitu kincir angin sepuluh tahun yang lalu masih menggunakan tenaga manusia untuk menaikkan air ke lahan-lahan pengeringan air laut. Sehingga untuk membuat garam mereka membutuhkan tenaga ekstra dengan menggunakan ebor yang digerakkan tenaga manusia untuk menaikkan air ke lahan pembuatan garam, namun setelah kincir angin beroperasi pekerjaan lebih ringan karena angin membantu menaikkan air ke lahan mereka. Alat tepat guna yang juga ramah lingkungan ini terbuat dari pipa paralon kayu dan besi , papan kayu dibuat baling-baling yang berfungsi membuat putaran . Dengan bantuan alat mirip tuas putaran itupun disambungkan dengan tongkat kayu atau besi yang dibagian bawahnya dibuatkan klep dari ban bekas mobil. Klep yang berfungsi untuk menaikkan air dimasukkan dalam pipa paralon tergantung dari kebutuhan air yang akan dinaikkan , semakin besar pipa pralon air yang naikkan debitnya banyak begitu pula sebaliknya.

“ Dengan diketemukannya alat kincir angin ini petani disini kerjanya lebih ringan , karena teknik membuat garam hanyalah memindahkan air dari lahan satu ke lahan yang lainnya . semakin tua air laut semakin cepat terjadinya garam. Untuk membuat kincir angin ini biaya yang dibutuhkan jika kincirnya besar kurang lebih 1 juta rupiah , jika kecil ya separohnya. Biasanya pengrajin garam disini mempunyai minimal 2 kincir angin satu besar dan satu kecil “, ujar Budin pengrajin yang membuat garam di desa Bulak Baru Jepara.





Menurut Budin Kincir angin untuk menaikkan air ke lahan pengrajin garam yang ukuran besar jika dibandingkan 1 tenaga manusia kekuatannya lebih besar , apalagi jika angin yang berhembus cukup kencang satu jam saja bisa memenuhi lahan pengeringan air. Sedangkan kincir yang kecil dengan diameter kincir 1 meter biasanya digunakan untuk mengisi air pada lahan-lahan pemanenan garam , sehingga debit yang dibutuhkan tidak begitu besar. Dengan mengunakan kincir angiin ini tenaga yang dikeluarkan oleh pengrajin garam lebih efisien , jika air laut telah tua para pengrajin garam bisa panen garam setiap 3 -4 hari sekali . Jika sudah tiba panen raya mereka bisa memanen garamnya setiap hari sekali , tenaga yang dikeluarkan pengrajin hanyalah memungut garam dari lahan untuk dimasukkan ke dalam gudang saja atau langsung dijual pada pengepul. Untuk urusan pengairan lahan pengeringan air ataupun pemanenan sudah dicukupi oleh kincir angin yang setiap hari berputar tiada henti dengan bantuan angin.

Dengan dibutuhkannya kincir angin untuk menaikkan air ke lahan petani garam inilah akhirnya membuka kesempatan bagi tukang kayu untuk menyediakan kincir angin bagi petani garam diseputaran Jepara dan Demak. Para petani garam yang membutuhkan kincir angin tinggal pesan atau langsung membelinya dari para pembuat jika barang sudah ada, harganyapun bervariasi tinggal bahan baku kayu yang digunakan jika papan kualitas bagus harganyapun lebih mahal sedikit begitu pula sebaliknya. Selain itu pula para pembuat kincir angin ini ada yang menggunakan system upah membuat saja , semua bahan disediakan si pemesan seperti papan , besi , laker, pipa paralon dan karet untuk klep. Namun jika langsung beli harganya bervariasi antara Rp 750.000,- - Rp 1.000.000,- untuk ukuran besar dengan diameter 4 meter . Jika ukuran kecil harga yang dipatok bisa separohnya atau kurang tergantung dari ukuran kincir angin tersebut.



“ saya mestinya membuat membuat mainan edukatif untuk PAUD , namun jika musim kemarau ini sering pula membuat kincir angin pesanan para pengrajin garam disini. Lumayan sebagai tambahan belanja yang di rumah “ ujar Roziqin pembuat kincir angin dari desa Kedungmutih Demak.

Memang dengan dioperasikannya kincir angin dilahan pengrajin garam diseputaran Demak dan Jepara ini selain tidak menimbulkan polusi seperti jika menggunakan mesin pompa air juga hemat energy dan ramah lingkungan. Sehingga energy alternative ini digunakan oleh seluruh pengrajin garam , sehingga dengan berputarnya kincir angin di lahan pembuatan garam ini membuat pemandangan yang unik bagi orang yang baru pertama kali melihat. Apalagi jika musim panen raya tiba pemandangan lebih indah lagi dengan putihnya butiran-butiran garam yang terlihat diseluruh lahan pembuatan garam yang menyilaukan mata jika kita melihatnya. Untuk menunggu panen raya bagi pengrajin garam di Jepara dan Demak masih membutuhkan waktu 1 – 2 bulan ke depan . (FM)

Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com

0 Response to "Ada Kincir Angin Di Lahan Pembuatan Garam"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "