” Namun demikian masih ada yang kurang Mas , kami ingin didepan makam ini berdiri juga Musholla dan tempat wudlu . Tanahnya sudah ada namun bengunannya belum ada karena dana yang terbatas , sehingga jika ada peziarah yang ingin wudlu kami sediakan kran sederhana ini . Mudah-mudahan ada fihak yang terketuk hatinya untuk mendirikan Musholla dan tempat wudlu sekalian agar peziarah lebih nyaman berziarah disini ” tutur H. Kafrawi (52) tokoh masyarakat desa Gerdu yang diserahi tugas mengelola makam Mbah ”Karyo” .
H. Kafrawi yang sudah 5 tahun diserahi tugas sebagai juru kunci makam mengemukakan, keberadaan makam mbah karyo ini memang sudah lama ada namun grengseng masyarakat desa Gerdu untuk merehab makam ini baru dua tahunan semenjak pelacakan sebenarnya mbah ”Karyo ” ini. Setelah berkonsultasi dengan fihak yang berkompeten yaitu para ulama dan habaib diketahulilah bahwa yang bersemayam di makam ini juga salah seorang waliyullah yang dahulu juga sebagai penyebar agama islam di wilayah ini . Bahkan ada sumber yang mengatakan jika Mbah ”Karyo” ini ada hubungannya dengan punggawa kraton dari Solo atau Yogya yang ditugaskan Sultan untuk berkarya atau bekerja menjalankan tugas menyebarkan agama Islam. Hal itu dikuatkan dengan adanya makam yang namanya sama yaitu ”Mbah Karyo ” di tempat lain , sehingga bisa disimpulkan Sultan ketika menugaskan tidak hanya satu orang saja . Dengan kesimpulan itulah maka warga desa sepakat untuk tetap nguri-nguri keberadaan makam ini dengan merehab bangunannya , sehingga anak cucu kelak tidak melupakan jasa-jasa ” Mbah Karyo” yang telah mbabat Alas desa Gerdu.
” Kami semua ini hanya menjalankan perintah Allah dan Rasul yaitu Birrul Walidain terhadap orang tua ataupun leluhur kita selain itu tidak ada maksud lainnya. Dengan harapan mereka yang telah mendahului kita itu juga mendo’akan kita bersama kembali agar semua warga desa lancar semua urusannya ” tutur H. Kafrawi lagi.
Menurutnya , keberadaan makam ” Mbah Karyo ” ini bisa dijadikan ajang pemersatu bagi warga desa Gerdu dari segala lapisan , hal ini bisa dilihat jika hari Jum’at Wage pagi hari seluruh warga mengadakan tahlil dan do’a bersama secara rutin. Selain itu di waktu-waktu warga punya gawe entah itu mantu , supitan , tasyakuran lain tidak lupa warga mengadakan selamatan dan do’a bersama di makam ini. Untuk kegiatan Haul yang diadakan setiap bulan Ruwah seperti ini tanpa dikomando warga desa dengan suka rela mempersiapakan segala sesuatunya , ada yang menyediakan tenda, menyediakan konsumsi, mengatur acara sampai dengan mendatangkan pembicara yang akan memberikan mauidoh hasanah pada seluruh warga. Rangkaian acara haul pada tahun ini berlangsung 4 tahap yaitu tahap pertama khotmil Qur’an laki-laki , tahap kedua khotmil Qur’an perempuan , tahap ketiga Istighosah seluruh warga desa dan yang terakhir pengajian umum.
Sementara itu Petinggi desa Gerdu Hafid (43) menyambut baik adanya kegiatan nguri-nguri tradisi budaya leluhur yang dilakukan warganya , oleh karena itu dia mendukung adanya rehab dan pembangunan makam ”Mbah Karyo ” ini . Pada kenyataannya selain di ziarahi warga desa Gerdu sendiri makam ini juga mendapat kunjungan warga lainnya yang ingin mendo’akan mbah Karyo dengan datang berombongan. Agar mereka nyaman berziarah maka sudah sepantasnya jika makam ini terus dibenahi segala sesuatunya sebagai contoh pada tahun ini dari dana aspirasi anggota dewan akan cair 3 juta rupiah yang akan dipergunakan untuk memperbaiki jalan masuk makam yang saat ini kondisinya massih memprihatinkan.
” Dengan semakin banyaknya peziarah yang datang ke makam ini , kami harapkan bantuan dari fihak manapun utamanya pemerintah daerah agar keberadaan makam ini lebih baik lagi . Dengan harapan para peziarah yang datang ke sini lebih nyaman dari sebelumya karena saat ini makam Mbah Karyo ini merupakan asset desa kami ” harap Khafid yang menjabat Petinggi dua tahunan. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)
0 Response to "Berziarah Ke Makam Mbah ”Karyo” Gerdu Jepara"
Post a Comment