"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Hujan Terus Mengguyur Harga Garam Melambung

Hujan yang mengguyur sebulan belakangan ini membuat petani garam di pesisir kabupaten Demak dan Jepara mengalami kerugian atau gagal panen. Mestinya bulan Juli lalu para petani garam yang membuka usaha di pesisir utara Jawa ini telah menikmati panen raya garam , namun karena hujan yang terus mengguyur tiga bulan belakangan ini membuat tambak garam mereka tidak dapat di panen. Kerugian yang cukup besar dialami para petani penyewa lahan , karena dalam satu tahun ini lahan yang disewa tanpa menghasilkan garam sebutirpun karena hujan yang terus mengguyur. Praktis lahan garam mereka diberokan ataudibiarkan begitu saja , paling jika dimanfaatkan diisi bibit ikan mujaher atau udang yang hasilnya tidak seberapa.

“ Mau gimana lagi Mas meskipun menurut hitungan ini musim kemarau namun kenyataannya ini hari masih hujan terus . Ya petani garam disini semuanya ngganggur kasihan yang hanya hidup dari menggarap garam , mereka banyak yang keluar desa untuk mencari pekerjaan lain . Alternatip lain adalah memberangkatkan anak dan istrinya ke Luar Negeri untuk mencari penghasilan di sana “ , ujar Saidun (35) warga desa Kedungkarang .

Lahan garam dibiarkan tunggu musim kemarau lagi


Akibat hujan yang terus mengguyur persediaan garam di gudang petani semakin lama semakin habis , sehingga harga garam terus naik seiring dengan percepatan waktu. Dulu ketika panen raya tahun yang lalu 1 kwintal garam krosok paling mahal Rp 25.000,- - Rp 30.000,- , namun harga itu terus membumbung tinggi sehingga terakhir harga garam krosok telah mencapai Rp 100.000,- - Rp 125.000,- setiap kwintalnya. Dengan harga yang cukup tinggi itu membuat beberapa petani garam merasa kecewa karena jauh-jauh hari garamnya telah di jual dengan harga yang biasa sehingga tidak dapat mengalami keberuntungan seperti petani garam yang sampai saat ini masih mempunyai garam di gudang. Meskipun harga garam membumbung tinggi namun stok garam petani di gudang jika di hitung tinggal 5 – 10 % sehingga petani yang merasakan manisnya harga garam hanya segelintir saja.

“ Alhamdulillah saat ini saya masih ada stok garam sekitar 35 ton , dulu ketika masuk gudang harga perkwintalnya 20.000,- jika diuangkan paling tinggi 8 juta , namun saat ini sudah ada yang menawar Rp 40 juta tapi saya belum kasihkan kemungkinan harga terus naik karena kelihatannya tahun ini tidak ada waktu untuk membuat garam karena sampai bulan September ini hujan terus mengguyur “ , ujar Kalim petani garam dari desa Kedungmutih .

Harga garam yang terus melambung ini juga diakui oleh Busri (43) pengepul garam krosok asal dari desa kedungmutih , penyebab dari melambungnya harga garam dikarenakan stok garam milik petani di Jawa tengah ini sudah menipis . Tidak hanya di Demak dan Jepara pantura Timur Jawa Tengah seperti Pati dan Rembang petani atau pengepul garam stoknya habis semua , yang ada hanyalah garam impor seperti dari Australia dan India yang harganya sudah tinggi . Oleh karena itu untuk menjamin suplay garam pada pelanggannya fihaknya kini mendatangkan garam impor dari Juana atau Rembang untuk dibawa ke Demak , selanjutnya garam tersebut dikirim ke daerah yang membutuhkan seperti Solo, Yogya , Magelang dan daerah lainnya.

Prinsipnya meskipun mahal jika masih ada keuntungan para pengepul berani mendatangkan garam impor , untuk menyiasati agar harga miring biasanya para pengepul tersebut mengadakan pengoplosan garam impor dengan garam local dengan perbandingan sesuai dengan kebutuhan. Jika untuk kebutuhan konsumsi maka pengoplosannya dengan perbandingan lebih banyak garam local, sedangkan untuk kebutuhan industry biasanya sebaliknya . Dari segi rasa garam local lebih unggul , sehingga untuk kebutuhan konsumsi garam impor hanyalah sebagai pemberi warna putih saja , kalau pencampurannya terlalu banyak akan menjadikan rasa garam agak pahit.

“ Gimana lagi ya saya kan pengepul dimana ada untung ya kita jalani , maunya sih menjual garam local saja namun karena stok habis dan pelanggan ingin dikirim barang ya kita ambil garam impor dari Juana atau Pati . Setelah diturunkan dari truk kita olah disini masukkan zak lagi baru kita kirim ke daerah yang membutuhkan seperti Solo , Yogya , Sragen dan Boyolali “, papar Busri pengepul garam dari desa Kedungmutih yang menjadi mitra binaan BRI Demak.

Stok garam masih ada


Sementara itu Hamdan pengelola Pabrik garam Iodium “ Lancar Sejahtera “ Kedungmutih yang ditemui mengatakan meskipun harga garam melambung hal tersebut tidak membuat kendala untuk pabriknya karena saat ini dia masih mempunyai stok garam 60 ton . Garam tersebut akan diolah menjadi garam halus beryodium yang nantinya dipak kecil-kecil yang akan dikirim ke wilayah Demak dan juga beberapa kota lainnya di Jawa Tengah. Dengan stok tersebut dijamin pabriknya terus dapat berproduksi sampai dengan nanti datangnya musim kemarau tahun depan, dan juga suplay garam iodium ke sejumlah wilayah tidak terganggu. (FM)

Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com

0 Response to "Hujan Terus Mengguyur Harga Garam Melambung"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "