Desa Gerdu kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara selain dikenal sebagai desa penghasil padi karena sebagian besar warganya hidup dari bertani , kini desa ini dikenal juga sebagai penghasil telur Itik dan daging itik untuk konsumsi di Jepara dan sekitarnya. Jika dihitung jumlah Itik yang diternakkan oleh warga jumlahnya mencapai ribuan ekor yang dipelihara oleh puluhan warga , sebagai penambah penghasilan sehari-hari. Jika kita memasuki desa ini bisa kita lihat kandang-kandang Itik warga menyebar disetiap , pekarangan , belakang rumah dan juga pinggiran sawah . Dari yang hanya memelihara 100 – 200 ekor sampai dengan 1000 – 2000 ekor tergantung dari kemampuan modal dan tenaga yang ada serta juga kondisi kandang. Dengan banyaknya warga yang membuka usaha peternakan Itik ini desa Gerdu bisa dikatakan sebagai sentranya peternakan Itik di seputaran kecamatan Pecangaan , karena jumlah Itik yang dipelihara warga termasuk yang paling banyak.
“ Kelihatannya warga disini sudah cocok untuk usaha ternak Itik ini , selain tempatnya yang memadai juga cuacanya mendukung sekali . Banyak pengusaha Itik dari desa Gerdu ini meraup keuntungan yang lumayan dari usaha peternakan Itik ini . Selain untuk biaya hidup sehari-hari hari mereka bisa menyekolahkan anak, membeli tanah dari hasil ternak Itik ini “ , ujar Harun warga desa Gerdu yang juga mempunyai peliharaan Itik sekitar 200 ekor.
Menurut Harun usaha peternakan Itik ini tidak begitu sulit penanganannya , selain itu resiko kematiannyapun kecil yang penting telaten dalam perawatan . Seperti dirinya yang memelihara Itik kurang lebih 200 ekor ini modal awal yang dikeluarkan jika dari anakan setiap ekor paling mahal Rp 1.000,’- jika ingin yang siap bertelur per ekornya Rp 25.000,- . Membuat kandangpun sederhana saja , jika dibelakang rumah ada tanah yang tersisa tinggal di beri pagar dari bambu sekiranya itik tidak keluar , khusus untuk tempat berteduh itik dibuatkan kandang khusus di beri atap agar tidak kepanasan dan kehujanan. Untuk pakannyapun mudah didapat seperti dedak , nasi aking, keong, siput dan juga ikan rucah yang dipotong kecil-kecil. Jika membeli bibit yang siap bertelor biasanya kita hanya menunggu setengah bulan sampai dua puluh hari , kita bisa memetik hasilnya .
kandang itik cukup dipekarangan belakang rumah |
Untuk hasil telurnya pada awalnya tidak semua Itik bertelor namun dalam jangka 1 – 2 bulan Itik-itik tersebut bisa bertelor 70 – 80 persen setiap harinya , jika kita memelihara 200 Itik maka setiap harinya kita bisa panen telur 140 – 160 butir . Harga telur Itik menurut pengalaman cukup stabil berkisar 1.000,- setiap butirnya , jika mempunyai Itik sejumlah 200 ekor maka perolehan penjualan telur setiap harinya Rp 140.000,- - 160.000,- . Jika dikurangi denga biaya pengeluaran seperti pembelian pakan dan juga yang lainnya sisanya bisa separohnya .
Kandang itik cukup sederhana |
“ Kendala dari usaha peternakan Itik ini adalah tidak stabilnya harga pakan seperti dedak dan ikan rucah , jika musim Itik bertelur normal tidak terasa namun jika itu terjadi ketika Itik yang bertelur jumlahnya turun itu sangat terasa sekali. Namun menurut saya usaha peternakan Itik cukup menguntungkan jika ingin membuka usaha ini tidak boleh tanggung-tanggung kalau perlu agar lebih efisien langsung memelihara 1.000 - 2.000 ekor pasti untungnya lebih banyak “ tambah Harun .
Semua Dari Memelihara Itik
Manuwar ( 53) warga desa Gerdu yang telah merasakan hasil yang cukup banyak dari memelihara Itik mengatakan , jika ingin berusaha beternak itik harus sungguh-sungguh dan telaten . Seperti dirinya usaha ternak Itik bisa dikatakan sebagai pekerjaan pokoknya , dan mengerjakan sawah merupakan pekerjaan sambilan. Semua waktunya di curahkan untuk kegiatan memelihara Itik ini dari membersihkan kandang , membeli pakan, mengolah sampai dengan memberikan pakan ia tangani sendiri bersama istrinya . Selain memelihara Itik petelur , dia juga memelihara Itik untuk dijual baik anakan atau yang siap bertelur kepada sesame peternak di desanya , juga kadang diambil oleh peternak dari tempat lain.
Keuntungan dari pembesaran Itik cukup lumayan dan pemeliharaannya tidak begitu sulit , jika di rata-rata keuntungan dari pemeliharaan Itik ini bisa mencapai separoh dari modal yang dikeluarkan.
Oleh karenanya dia tidak melirik usaha yang lainnya , karena dari memelihara Itik ini dia dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya , menyekolahkan anak, membeli kendaraan roda dua dan juga tanah sawah dari hasil memelihara Itik. Setiap harinya para bakul mengambil telur dari rumahnya kemudian dipasarkan ke pasar-pasar daerah Jepara dan sekitarnya , dan hari-hari tertentu para peternak juga membeli Itik –itik peliharaannya . Sehingga kandang dibelakang rumahnya tiada sepi dari suara Itik yang menjadi sumber mata pencahariannya.
“ Ya memelihara Itik ini merupakan pekerjaan pokok saya selain menggarap sawah , sehingga waktu saya sekeluarga semua dicurahkan untuk mengurusi Itik-itik ini. Alhamdulillah dari memelihara Itik ini kami bisa hidup seperti yang lainnya . Bisa menyekolahkan anak, membeli kendaraan, tanah dan juga untuk kebutuhan sehari-hari “ , Aku Manuwar menutup sua . (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
0 Response to "Jalan-jalan Ke Desa Gerdu , Sentra Peternakan Itik Di Jepara"
Post a Comment