Masyarakat desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak hari ini (17/10) berduka karena satu anak desa yang dikenal sebagai pribadi yang humoris dan setia pada profesi telah tiada. Sulaiman (45) bin Sadukan yang juga guru di berbagai lembaga pendidikan termasuk MTs dan MA “ Ribhul Ulum” kedungmutih malam tadi telah meninggal dunia dengan tenang di Ngabul tempatnya mengamalkan ilmunya , jenazahnya dibawa ke Kedungmutih untuk disemayamkan . Kepergian guru yang dikenal dengan para siswanya cukup mengagetkan rekan-rekan sekerja dan seperjuangan, karena beberapa hari sebelum kepergiannya tidak ada tanda-tanda sakit atau yang lainnya. Bahkan bebera jam sebelum meninggal beberapa rekannya baru saja menjenguknya dan sempat bersendau gurau seperti biasanya dan membicarakan masalah seputar pendidikan.
“ Jam sembilan tadi malam saja baru saja dari rumahnya untuk sekedar menjenguknya bersama beberapa kawan dan sempat juga bersendau gurau seperti biasanya ,namun beberapa saat beristirahat tiba tiba ada teman yang memberitahu bahwa beliau pak Sulaiman telah meninggal dunia mendengar itu sayapun segera berangkat ke sana untuk mengurus segala sesuatunya “ kenang Muzawaid, S Ag Ketua Yaspiru ( Yayasan Pendidikan Islam Ribhul Ulum ) desa Kedungmutih yang dikenal cukup akrab dengan almarhum.
Peduli Pendidikan
Sementara itu Subhan , M Si rekan kerjanya di MA Ribhul Ulum mengungkapkan, Madrasah amat kehilangan akan sosok guru yang humoris ini karena selain dikenal akrab dengan siswa-siswanya beliau peduli akan pendidikan. Sehingga semua waktunya dicurahkan untuk mendidik anak bangsa , dari mulai pagi hari dia mengajar dibeberapa sekolah swasta seperti MTs MA Ribhul Ulum Demak, SMP Al Madinah Kaliombo Jepara dan juga di MA Mts di Mantingan Jepara . Selain mengajar dia juga dikenal guru ngaji di salah satu pondok pesantren di desa Ngabul Jepara sehingga dirumahnya yang sekaligus pondok pesantren dia mengajar kitab-kitab salaf yang memang ia kuasai karena dia alumni pesantren Khajen pati.
Hijrahnya ke daerah Jepara memang ingin mengemban gkan ilmu yang didapatnya di pondok pesantren kala itu , namun demikian saat ini dia juga kuliah S 1 dengan biaya negara di IAIN Walisongo Semarang untuk lebih memprofesionalkan diri dan juga tuntutan pendidikan. Bahkan dari informasi yang didapatkan dia saat ini akan menjalani KKN dan juga tugas akhir skripsi , namun tuhan berkehandak lain sebelum gelar Sarjana di dapatkan dia telah dipanggil yang maha kuasa. Namun demikian bagi rekan-rekannya dia merupakan sosok pemberi inspirasi bagi guru-guru muda sesudahnya , sehingga dalam setiap kesempatan dia selalu member saran dan masukan terhadap perkembangan pendidikan di desa Kedungmutih.
“ Bagi kami Pak Sulaiman adalah pribadi yang perlu dicontoh ketekunannya dalam mengabdikan dirinya di dunia pendidikan , meskipun sakit masih saja waktunya diluangkan untuk anak didiknya . Dia tidak mengajar setelah puasa tahun ini ,dan sayalah satu guru yang mengampu mata pelajaran yang ia ajarkan di MA “Ribhul Ulum” , tambah Subhan lagi.
Sayang Keluarga
Selain dikenal sebagai sosok pendidik yang humoris dia juga dikenal sebagai pribadi yang sayang pada keluarganya ini dibuktikan , ketika mendapatkan tugas mengajar di pesantren di daerah Jepara dia memboyong seluruh anggota keluarganya 3 anak dan 1 istrinya ke Jepara. Hal ini bertujuan agar mereka masing-masing mendapatkan kasih sayang antar sesama dan masing-masing bisa berkomunikasi dengan lancar. Jika waktu-waktu tertentua iapun mengadakan silarahmi ke saudara saudaranya di kedungmutihdan juga menyempatkan singgah dolan ke rumah teman-temannya.
“ Kami keluarga besar MA “ Ribhul Ulum “ Kedungmutih merasa kehilangan selama lebih dari 15 tahun dia mencurahkan waktunya untuk mengajar di sekolah ini , sehingga kami selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada keluarga . Mudah-mudahan arwahnya diterima di sisi Allah dengan balasan yang berlimpah “ , ujar M. Syafiq, S Pd Kepala MA Ribhul Ulum yang turut hadir dalam pemakaman yang mendapat perhatian cukup besar dari khalayak.
Memang kepergian pak Sulaiman diantarkan oleh ratusan orang baik rekan-rekan, tetangga , murid-muridnya dan juga santri-santri yang telah diajarnya , Sehingga pekuburan desa Kedungmutih bagaikan lautan manusia semua mendoakan dirinya . Selamat jalan guru humoris , mudah-mudahan ada pengganti mu. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
0 Response to "Sulaiman , Guru Yang Humoris Itu Telah Tiada"
Post a Comment