Sudah 5 tahun ini Dodi Kusnandar (25) warga desa Kajar kecamatan Dawe kabupaten Kudus ini berjualan bunga atau kembang hidup keliling dengan menggunakan sepeda motor. Dagangannya berupa berbagai macam kembang ditata dengan rapi di bagian belakang sepeda motornya sehingga mudah dibawa dan enak dipandang mata. Pagi hari ia keluar rumah kemudian berkeliling dari satu desa ke desa lainnya untuk menawarkan dagangannya , sore hari iapun kembali kerumahnya sambil meneliti dagangannya yang laku di hari itu dan digantikan tanaman yang lainnya. Kesibukan berjualan tanaman atau bunga keliling kampung ini menjadikan pekerjaan barunya karena dari pekerjaan ini ia mengaku mendapatkan penghasilan yang lumayan
“ Ya lumayanlah pak karena kebanyakan tanaman atau bunga yang saya jual ini hasil tanaman saya sendiri sehingga tidak membutuhkan modal yang banyak sehingga harga jual bisa saya atur sendiri , namun satu dua tanaman ada juga yang saya beli dari teman atau tetangga. Kalau yang beli ini ya kita ambil untung 30 – 40 % yang penting cepat laku , besok pagi bisa ngambil lagi “ ujar Dodi Kusnandar sambil menujukkan tanaman bunga yang ia beli dari temannya.
Menurut Dodi Kusnandar usaha penjualan tanaman hias ini cukup lumayan hasilnya , karena selain mudah dan murah bahan bakunya juga penjualannya tidak sulit tinggal keliling kampung menawarkan dari rumah ke rumah . Selain itu pula di tempat-tempat yang ramai seperti pasar pertigaan atau perempatan yang banyak orang kita tinggal parkir motor pembeli nanti akan mengerubung kita . Dari satu dua orang yang melihat pasti ada yang tertarik dengan dagangan kita itu. Biasanya mereka tertarik akan kembang yang ditaruh dalam Pot atau wadah yang kecil-kecil , selain bentuknya menarik harganyapun relative murah. Oleh karena itu jika keliling kampung dipinggiran dia banyak membawa tanaman hias yang murah meriah harganya , satu pot Rp 5 – 10 ribu . Dalam setiap harinya dia bisa menjual 7 – 10 pot sehingga hasilnya dari tanaman itu sudah bisa digunakan untuk operasional beli bensin dan makan , penghasilan lain diharapkan dari tanaman lainnya.
Dodi dengan dagangannya tanaman hias |
“ Dalam lima tahun berjualan tanaman hias ini saya tidak pernah blong atau tidak laku sama sekali , karena ditempat-tempat penjualan saya banyak kenalan selain tanaman hias saya juga sering mendapatkan pesanan bibit buah seperti jambu , mangga, atau tanaman buah lainnya. Selain itu saya juga punya langganan penjual tanaman hias di tempat lain sehingga dagangan saya bisa saya jual kepada mereka meskipun untungnya sedikit “ , tambah Dodi Kusnandar yang mengaku hanya tamatan SD.
Sebelum terjun menekuni usaha penjualan tanaman hias keliling ini Dodi mempunyai pekerjaan sebagai sopir angkutan barang , namun karena tidak kerasan iapun beralih profesi ikut jualan kembang keliling pada tetangganya dengan system upah setiap harinya. Setelah di rasa usaha penjualan tanaman hias prospektif iapun minta ijin keluar dan membuka usaha sendiri dengan menanam tanaman hias dan juga kulakan pada tetangganya itu. Selain jualan tanaman hias iapun menerima order membuat taman-taman untuk rumah dan perkantoran dengan system borongan yang ia kerjakan bersama teman-temannya . Borongannya membuat taman ini tidak hanya seputar Kudus saja , namun ia pernah memuat taman sampai di kota Tuban dan Lamongan . Jika musim hujan ia dan teman-temannpun ider atau jualan tanaman hias sampai di kota-kota Jawa Timur yang dikenal suka akan tanaman hias , dengan membawa kendaraan roda empat ia bawa tanaman dari Kudus yang kemudian di kelilingkan dengan menggunakan sepeda motor.
“ Kalau jualan di Jawa Timur biasanya tanaman hias diangkut dengan kendaraan besar , sampai dengan tempat pengepokan tanaman hias naik kendaraan roda dua lalu diider keliling kampung . Daerah Tuban bagi saya lahan subur untuk usaha penjualan tanaman hias ini , selain itu order pembuatan taman juga lumayan banyak “ aku Dodi Kusnandar.
Dodi dengan pembelinya |
Melihat peluang usaha penjualan tanaman hias yang masih terbuka lebar ini menurut Dodi Kusnandar bagi yang belum mempunyai pekerjaan tetap usaha penjualan tanaman hias ini bisa dijadikan usaha alternative . Selain tidak membutuhkan modal yang banyak juga resikonya kecil, jika masih pemula dan belum ada modal system yang dilakukan hanyalah menjualkan dagangan orang . Namun jika ada modal dagangan bisa dibeli separoh dulu , sisanya tinggal bawa . Begitu pula jika belum ada motor penjualan bisa dilakukan dengan menggunakan sepeda dahulu. Agar dagangan cepat laku tempat keliling atau ider mencari kawasan yang kurang penghijauannya utamanya daerah pinggiran , atau perumahan baru yang jarang tanamannya. Selain itu juga tempat-tempat ramai seperti pasar, terminal , kantor-kantor ataupun sekolah-sekolah. Kalau perlu dengan sopan kita menawarkan dagangan pada kantor-kantor atau sekolah-sekolah siapa tahu mereka butuh tanaman hias untuk mempercantik pemandangan.
“ Awal memang berat namun setelah beberapa lama usaha ini akan jalan dengan sendirinya , modal yang utama selain ketekunan untuk berkeliling juga ramah dengan siapapun . Bagi saya usaha jualan tanaman hias ini cukuplah untuk mencukupi kebutuhan harian kita sendiri karena setiap harinya tidak lepas 30 – 50 ribu bersih “, ujar Dodi yang masih bujangan menutup sua. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
Semangat trus pak,pekerjaan anda sangat mulia menambah penghijaun alhasil banyak udara segar yang kita dapatkan.
ReplyDelete