"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Pengakuan TKI : Harga Diri Kita Dipegang Oleh Orang Saudi

Ribut ribut tenaga kerja kita di Saudi Arabia tidak ini saja setiap waktu pasti terus ada , namun yang mengemuka hanyalah jika terpublikasi saja lainnya tidak. Padahal dengan jumlah TKW maupun TKI kita mencapai ribuan orang pasti setiap waktu rawan akan konflikdari bermacam segi . Entah karena disiksa karena dinilai tidak becus bekerja, melakukan kesalahan , minta gaji atau kesalahan lain yang memang dibuat-buat oleh orang Saudi . Selain itu menurut informasi yang saya dapatkan dari salah satu TKI Indonesia asal Demak yang bekerja di Riyadh sebagai karyawan londry jika TKW atai TKI sudah tiba di sana sepertinya tidak punya harga diri saja .

Ini yang berkaitan dengan pekerjaan mereka di sector informal seperti pembantu rumah tangga maupun buruh , meskipun sudah ada surat PK ( Perjanjian Kerja ) setelah sampai di sana PK itu tidak ada arti apa-apa. Menurut mereka dengan mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia , berarti sama dengan membeli mereka seutuhnya seperti halnya perbudakan waktu dahulu. Dengan kata lain mereka dengan seenaknya memerintah segala bentuk pekerjaan dan juga kadang yang perempuan sering terkena pelecehan seksual oleh majikannya. Mereka semua inginnya berontak dari kejadian itu , namun karena tidak ada aparat hukum yang menyentuh di sana maka hal itu dibiarkan begitu saja.

Ujung-ujungnya jika sudah terjadi korban entah masih hidup akibat siksaan ataupun menjadi mayat , barulah kita di Indonesia gencar menyuarakan ketidaksewenangan mereka terhadap TKW ataupun TKI kita. Selain itu menurut informasi yang saya dapatkan dari TKI yang baru pulang dari Saudi bahwa TKI dan TKW kita di Saudi masih banyak yang dipenjara karena berbagai macam kasus entah benar atau tidaknya hasil laporan majikan mereka ke pemerintah Saudi Arabia. Oleh karena itu jika ada TKW atau TKI disana yang beberapa waktu tidak dapat dihubungi keluaarga mereka bisa dipastikan mereka itu dijebloskan majikannya ke penjara atau kabur karena tidak kuat akan sisksaan majikan ataupun melakukan kesalahan.

ilustrasi kota di Saudi  sumber :id.wikipedia.org

Seperti percakapan saya lewat FB dengan salah satu TKI disana yang kebetulan kenal saya lewat media on line ini menceritakan kisahnya di sana . Dengan modal 15 juta rupiah pinjaman dari tetangga dia bekerja di sebuah jasa pencucian pakaian ( laundry ) di Riyad sehari bekerja selama 17 jam dengan gaji 1.000 riyal . inilah selengkapnya obrolan saya dengan dia

askum mas muin

15:18
waalaikum salam
kalau boleh tahu anda dimana nih alamatnya ?

15:19
q disaudi mas

15:19
kerja apa dik ?

15:20
ya kerja di laundry mas

15:21
jam kerjanya mulai jam berapa pulang jam berapa ? berapa jam dik ?

15:22
ya gmn ya,dsni harga diri kita dipgang oleh orang saudi,n kt g bsa ngapa2in mas,q krj 17 jm mas

15:24
kamu cuma istirahat 7 jam saja dik ?

15:24
n sprtinya orang kt g poenya hukum disini mas
ia mas,n slma 2thn libur 6hr

15:26
trus kamu kan ada kontrak memang kerjanya 17 jam dalam kontrak itu dik ?

15:27
dlm PK g da perjanjian sprti itu mas.

15:28
Kamu kok tidak protes dik ? kenapa ?

15:30
ya kan q da blang,harga diri kita dipegang ma orang sini mas.n TKW kita bnyak yg salah jln

15:31
Lalu kamu di gaji berapa dik sebulan ? ngambilnya gaji berapa bulan sekali ?

15:33
ya alkhamdulillah mas,gaji q 1000
stiap 1bln mas

15:35
kamu udah berapa bulan disana ?

15:35
kurang 2bln 2thn mas


15:48
kamu pulangnya kapan kan kontarknya mau habis ?

15:49
ia mas,mungkin insaallah bln 2/3 mas

15:50
jadi kamu ndak bisa jalan-jalan ya ?
IA BISA SIH,tp jarang banget

15:55
dulu kamu berangkat habis berapa biayanya , bayar sendiri tau potong gaji ?

15:57
ya bayar sndr mas,n q habis sekitar 15jt.tp alkhamdulillah mas uda balik modal

15:57
gajimu 1000 tadi makan sendiri atau bos yang ngasih dik ?

15:59
ya ada kalanya dikasih mas.n kadang jg mkn sendr

16:02
oh gitu yang dilaundykan disana apa dik Pakaian ?

16:04
ia smw,dr pakean sampe slimut mas


16:07
nanti jika kamu kembali ke indonesia ingin balik lagi ke saudi dik ?

16:10
disni capek smw mas? dari capek badan n pikiran.ya q harus sabar sih kunci utama q,n q jg gak mau turuti hawa nafsu q.coz kita akan tersesat jika kita turuti hawa nafsu

16:11
ok makasih ya dik lain kali disambung ya
ini kamu bisa ol istirahat ya ?

16:12
oke deh,,,sukses sll ya untuk mas muin

Nah gimana tidak mengerikan bekerja di Saudi Arabia , gaji sih besar namun jika dilihat resiko dan biaya yang dikeluarkan besar mendingan kita berpikir dua kali di sana. Namun jika kita di Indonesia mau kerja apa disini semua juga serba sulit , sehingga ujung-ujungnya seberat apapun mereka tetap ke sana kembali.

Namun demikian kita berharap kepada pemerintah Indonesia khususnya Kementrian Tenaga Kerja untuk meninjau kembali kebijakan pengiriman tenaga kerja kita disana , jika tidak ada jaminan perlindungan pada TKI maupun TKW mendingan kebijakan pengiriman itu di STOP sebelum ada MOU yang memberikan perlindungan pada mereka pahlawan devisa kita itu . Jika tidak ada kesepakatan tentang jaminan perlindungan terhadap mereka saya yakin akan jatuh korban-korban lainnya (FM)

Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

0 Response to "Pengakuan TKI : Harga Diri Kita Dipegang Oleh Orang Saudi"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "