"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Usaha Tebas Panen Padi , Menghilangkan Tradisi Derep

Jika panen tiba sawah yang dahulunya sepi menjadi hingar bingar dengan datangnya para penebas dari segala penjuru untuk membeli gabah dari para petani dengan cara tebasan , yaitu membeli padi dengan cara taksiran padi masih di sawah. Sistem tebasan ini ada seiring dengan hilangnya tradisi memanen padi bersama-sama yang ketika saya kecil dulu dikenal sebagai “derep” atau nderepake sebagai perwujudan gotongroyong dikalangan masyarakat desa. Jika waktu panen tiba atau padi menguning maka petani “wara-wara” kepada tetangga kanan kirinya untuk ikut memanen padinya dengan system upah berupa padi yang ia dapatkan. Sehingga para petani akan mendapatkan padi atau gabah sampai di rumah setelah dikurangi upah yang diberikan kepada penderem. Namun seiring dengan perkembangan jaman tradisi derep ini hilang secara perlahan-lahan digantikan usaha tebas atau taksir padi yang sekarang sudah menjadi hal yang biasa.

“ Sekarang tradisi derep sudah hilang pak, ya yang gantikan ya saya bersama teman-teman ini pak , sekarang para petani semua terima uang tunai , untuk kegiatan panen ini saya yang melakukannya dari potong padi , merontokkan sampai dengan naik truk saya ambil kuli . Nanti hitung-hitungannya ya harga kesepakatan dengan petani ditambah dengan biaya operasional kemudian dikurangi harga penjualannya jika ada kelebihannya ya kami serombongan ini untung , jika minus ya rugi “ ujar Madekan (55) penebas padi dari desa Sidi Gede kecamatan Welahan kabupaten Jepara.
Menurut Madekan yang telah berprofesi sebagai penebas padi dua puluh tahun lebih mengemukakan, usaha penebasan padi yang dilakukan oleh dia dan teman-temannya modal yang utama adalah kecermatan dalam menaksir padi dilahan . Dengan taksiran yang cermat padi yang didapatkan akan sesuai dengan hitungan atau prediksi , namun jika penaksirannya sembarangan bisa terjadi padi yang didapatkan tidak sesuai dengan hitungan awal. Dalam system tebas padi jika padinya bagus kualitasnya akan saling menguntungkan antara petani dan juga penebas, petani akan untung karena biaya yang dikeluarkan untuk merawat padi sudah lebih dari cukup.

Para penebas siap bekerja
Disisi penebas padi yang bagus rendemannya akan rendah sehingga harga jualnya cukup tinggi dan ini akan membuat untung si penebas. Namun jika kualitas padi di sawah jelek misalnya dalam kondisi jatuh maka dapat dipastikan akan sulit dalam hal pemanenannya yang tentunya akan berimbas pada hasil yang didapatkan .Jika penghitungannya tidak cermat maka penebas akan mengalami kerugian karena padi yang didapatkan tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan kepada petani yang padinya ditebas. Oleh karena itu setiap rombongan penebas mempunyai seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam menaksir padi dalam keadaan masih ada tangkainya di lahan.

“ Kalau di tanya apakah penebas pernah mangalami kerugian , ya pasti pernah pak namun kerugian itu dengan kadeuntungannya pasti banyak untungnya , kerugian yang pasti terjadi apabila padi itu kualitasnya jelek juga banyak angin sehingga banyak yang jatuh selain pemanenannya sulit juga mengurangi bobot timbangan “ cerita Pak Sukahar (60) penebas dari desa Gajah Demak ketika menebas panen padi di sawah warga desa Gerdu kecamatan Kedung kabupaten Jepara belum lama ini.
Ketika ditanya kendala yang menghadang para penebas pak Sukahar mengatakan , kurangnya modal sehingga dalam menjalankan usaha mereka sering pinjam modal kepada para tengkulak yang akan membeli gabahnya tentunya dengan potongan harga jual berapa persen. Oleh karena itu fihaknya mohon kepada pemerintah bagaimana caranya para penebas ini mendapatkan modal secara ringan agar usaha yang mereka jalankan semakin lancar . Modal yang sekarang ia jalankan bersama-sama teman adalah modal patungan dari beberapa orang kekurangannya baru pinjam pada bakul atau tengkulak yang membeli gabahnya . Kadang-kadang modal yang dibawa tidak mencukupi dengan taksiran yang dilakukan oleh mereka , sehingga hal tersebut menjadi bagian dari penebas lainnya.

Kerja selesai gabah siap di pasarkan
“ Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan dan pembinaan dari pemerintah agar kami-kami yang mempunyai usaha penebas padi akan lancar usahanya , karena apapun yang terjadi kami-kami ini juga membantu petani dalam rangka pemasaran hasil mereka. Semakin banyak penebas harga akan semakin bersaing dan ini akan menguntungkan para petani”, harap Pak Sul teman pak Sukahar.

Memang saat ini tradisi derep atau panen padi secara bergotong royong atau beramai-ramai sudah tergeser dengan datangnya para penebas padi , selain semuanya serba praktis juga para petani dengan cepat memperoleh dana hasil panennya . Lain jika system derep masih berlaku maka petani akan menunggu waktu yang lama agar hasil mereka secepatnya menjadi uang , mereka masih memikirkan tempat untuk menyimpan gabah dan mencari pembeli . Apalagi jika panenan mereka kurang bagus maka petani akan kesulitan mencari penderep karena upah mereka didapatkan dari padi yang dipanen. Setelah adanya system penebasan padi ini diharapkan campur tangan pemerintah dalam rangka pemb inaan para penebas padi agar usaha mereka berjalan dengan lancar dan kemitraan mereka dengan petani terjalin dengan baik. (FM)

Fatkhul Muin

Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

0 Response to "Usaha Tebas Panen Padi , Menghilangkan Tradisi Derep"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "