Dalam situasi yang sulit seperti ini orang dituntut untuk kreatif dalam berusaha ,sehingga apapun pekerjaannya jika halal dan menghasilkan akan tetap dijalani. Seperti halnya Warsito warga desa Kuanyar kecamatan Mayong kabupaten Jepara ini meski setiap hari harus berkeliling kampung puluhan kilometer dengan membawa odong-odong kesayangannya ia tidak merasa lelah. Apalagi jika yang menaiki odong-odongnya penuh iapun bersemangat mengenjot pedal sehingga anak-anak yang digoyangnya berteriak kegirangan. Kayuhan pedalnya terus menggoyang anak-anak yang menaiki odongnya sambil diputarkan lagu anak-anak sebagai hitungan lamanya naik odong-odong dan juga beberapa mainan yang dipasang untuk menarik mereka. Jika hitungan lagunya sudah selesai anak-anakpun turun digantikan yang lainnya , begitu seterusnya dari kampung ke kampung ia berkeliling mencari rejeki untuk menghidupi anak dan istrinya.
“ Ya awalnya saya coba menjalankan odong-odong milik teman dengan cara sewa harian , namun setelah cocok dengan pekerjaan itu odong-odong inipun saya beli kalau baru bisa sampai 4 jutaan namun saya bali udah bekas pakai jadi ya harganya separohnya lebih sedikit. Ya yang namanya pekerjaan ya kita syukuri Mas , jika sedang ramai Rp 40.000,- - Rp 50.000,- ya dapat jika sepi paling separohnya tapi itu terjadi jika seharian hujan terus saya sulit berkeliling “ cerita Warsito sambil terus mengayuh odong-odongnya dengan iringan lagu anak-anak.
 |
Warsito dengan odong-odong kesayangannya |
Warsito mengatakan sebelum berkeliling dengan odong-odongnya ia bekerja sebagai pemulung barang-barang bekas , dilihat hasilnyapun sudah lumayan meski harus keluar masuk kampung mengorek-ngorek tempat sampah. Suatu hari temannya membeli odong-odong lemparan dari kota , iseng-iseng ia coba pinjam dan coba berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya dengan perjanjian sewa harian. Setelah satu dua hari berkeliling respon anak-anak cukup lumayan , apalagi jika hari minggu atau libur penghasilannya cukup lumayan jika dibandingkan dengan memulung lebih lumayan menjalankan odong-odong. Melihat itu akhirnya ia memohon pada temannya untuk membeli odong-odong yang ia sewa harian dengan uang tabungannya dari memulung. Setelah odong-odong resmi jadi miliknya maka ia tambah semangat bekerja , meski setiap hari harus berpanas-panas dan berhujan-hujan ia terus berkeliling maenjajakan odong-odongnya itu.
“ Ya taripnya tergantung dari yang naik , minimal Rp 500 saya kasih tiga lagu jika dihitung ya 15 menitan. Namun kebanyakan sekali naik Rp 1.000,- dan sekali genjot 4 orang jika penuh , sehingga sekali genjot dapat Rp 4.000,- . Bila dapat sepuluh tempat udah dapat 40 ribu , jika tidak hujan ya bisa lebih pernah juga dapat 50 ribu “ , kata Warsito
 |
Dua anak asyik bergoyang naik odong-odong |
Selain dirinya ada beberapa temannya yang juga berusaha menjajakan odong-odong keliling ini , mereka mempunyai daerah kerja sendiri-sendiri . Menurutnya sesama pengusaha odong-odong saling membagi rejeki oleh karenanya jika satu desa sudah ada yang duluan keliling maka pengusaha odong-odong yang baru harus mencari daerah yang baru. Oleh karena itu meskipun tidak ada perjanjian tertulis mereka sudah mentaati peraturan itu , toh mereka beranggapan jika rejeki itu tuhan yang mengatur. Meskipun mempunyai daerah keliling yang luas belum tentu hasil yang didapatkan banyak , namun sebaliknya meskipun baru mempunyai daerah ideran yang tidak begitu luas maka hasil yang diperolehnya juga banyak.
Yang penting jika ada matahari terbit dan badan sehat , Warsitopun membawa odong-odong kesayangannya mendatangi para pelanggannya di berbagai desa yang jika dihitung dari tempat tinggalnya ada dua puluh kilometer. Jika ada gerombolan anak-anak iapun berhenti istirahat menepikan odong-odongnya siapa tahu satu dari anak-anak ada yang menyisihkan uang jajannya untuk naik odong-odongnya . Jika tidak ada yang naik iapun berkeliling lagi membawa odong-odongnya sambil memperdengarkan lagu anak-anak sebagai tanda tukang odong-odong datang , sehingga jika ada yang mempunyai anak kecil akan keluar menjemputnya.
 |
Genjot terus odong-odongnya pak |
“ Operasionalnya ya bahan bakar untuk yang narik odong-odong makan kenyang di warung Mas, ditambah untuk strum accu setiap dua hari sekali untuk menyetel tape , selain itu tidak ada paling ya rusak kecil-kecil ban kempes atau beli baut yang copot “,ujar Warsito menutup sua.( FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com
Jika anda berminat dengan peluang bisnis usaha kereta mainan mini, untuk membuka lapangan pekerjaan baru, dapat menghubungi kami.
ReplyDeleteKERETAMINIKU COLLECTION , Produsen Kereta Mini Mainan Murah No.1 di Indonesia
Kami Produsen Serta Menjual berbagai Mainan Anak , antara lain : Kereta Mini, Kereta Mini Mall, Kereta Mini Sepeda Motor, Komedi Putar, Ontang Anting, Gokart, Perahu Ayun, Kora Kora, Jetski Air Mini, Kiddy Ride, Bola Mandi Bola, Perosotan, Water Ball, HandBoat, Kolam Balon, Rumah Balon, Balon Promosi, Dll
Produk Keretaminiku Collection Bergaransi, Cepat Dalam Pembuatan, Dan Kualitas Hasil Produk Memuaskan ! ! !
.
ADA YANG READY STOCK. buruaannn….
Info Lebih Lengkap Kunjungi Website Resmi kami di sini :
kereta mini
kereta mini