Ratusan Hektar Sawah Jepara Kebanjiran , Berharap Tidak Gagal panen

Hujan yang mengguyur hari Minggu (6/2) dari pagi hingga siang hari di seputaran Kudus dan Jepara mengakibatkan beberapa tempat mengalami banjir . Selain menggenangi permukiman penduduk air banjir ini juga menggenangi jalan raya dan persawahan dengan kondisi padi masih menghijau. Jika genangan banjir ini tidak surut dalam beberapa hari ini dapat dipastikan sawah akan mengalami gagal penen karena tanaman padi akan mati karena air banjir. Jumlah persawahan yang tergenang ratusan hektar yang tersebar di kecamatan Kedung, Pecangaan dan Mayong.

Jalan raya juga tergenang air banjir

“ Sudah gimana lagi ini namanya musibah saya tidak dapat apa-apa mudah-mudahan hujan cepat reda dan air dapat surut sehingga tanaman padi saya yang masih berumur dua bulan ini tidak mati karena air banjir ini “ tutur seorang petani dari desa Batu kali kecamatan Kalinyamatan yang sawahnya bagai lautan air hari itu .
Selain menggenangi sawah banjir hari itu juga menggenangi jalan desa Teluk Paremono sehingga warga yang ingin melewati jalan itu harus memutar beberapa kilometer. Jika memaksakan air banjir akan berakibat kendaraan yang ditumpanginya kemasukan air banjir . Oleh karena itu sejumlah warga yang ingin kembali ke rumah harus memutar mencari jalan alternative yang tidak tergenang air. Genangan air banjir tersebut selain curah hujan yang tinggi juga akibat dari jebolnya tanggul saluran air yang memang harus diperbaiki. Selain jalan desa tersebut sawah disekitar jalan tersebut juga ikut tergenang , sehingga pemandangan yang tampak hanyalah air belaka.

“ Hari ini curah hujan memang tinggi sejakali , selain itu juga mendapat kiriman air yang cukup banyak dari hulu sungai. Tanggul di beberapa bagian ada yang rawan jebol sehingga mendapat limpahan air tidak kuat sehingga beberapa bagian airnya masuk sawah dan menggenangi jalan dan juga sebagian rumah penduduk “ tutur warga Teluk yang melihat kondisi banjir sore kemarin.

Banjir mengenangi sawah warga

Sementara itu di desa Batu kali luapan saluran air di pinggir jalan juga menggenangi jalan raya Desa Manyar gading dan Gerdu , sehingga pengendara sepeda motor harus hati-hati . Selain banyak lubang air banjir dengan ketinggian 20 – 25 cm dapat mengakibatkan kemacetan pada motor yang dikendarainya. Luberan air saluran tersebut juga menggenagi sejumlah halaman penduduk , sehingga agar luberan air tidak memasuki pemukiman beberapa warga berjaga-jaga di sepanjang saluran dengan menutup lubang-lubang saluran air yang mengarah ke pemukiman warga.

“ Ya kalau musim hujan desa kami langganan banjir Mas , sehingga jika habis hujan lebat dibagian hulu sana warga sini berjaga-jaga disepanjang saluran air agar air tidak masuk ke pemukiman warga “ ujar seorang warga desa Batu kali . (FM)

Tweet