![]() |
Mas'udi dengan perahunya |
Mas’udi (55) nelayan dari desa Karangaji kecamatan Kedung kabupaten Jepara menuturkan , pagi hari cuaca cukup cerah sehingga dia dengan dua anaknya berangkat melaut. Pagi sampai siang cuaca cukup bersahabat sehingga dia bisa menebarkan jaringnya dengan leluasa. Beberapa kilo udangpun telah didapatkan , menjelang sore iapun mengambil jaringnya kembali hendak pulang. Namun dengan secara tiba-tiba cuaca berubah drastic yang semula terang benderang menjadi redup karena datangnya mendung yang bergulung-gulung diangkasa.
Mendungpun kian mendekat disertai angin dan hujan yang cukup lebat , selain itu ombak besarpun datang yang tingginya 3 – 5 meter. Melihat itu iapun panic dengan kemampuan yang seadanya iapun mengendalikan laju perahunya yang dihantam gelombang . Saking besarnya gelombang perahunyapun tak mampu bertahan bagian atas pecah , airpun masuk ke dalam perahu sehingga dengan sekejap perahunyapun karam. Melihat itu ia dan dua anaknya pun mengambil pecahan kayu untuk pegangan berenang.
“ Untung hari belum begitu petang , saya dan dua anak saya terlihat oleh teman nelayan lain sehingga jiwa kami bertiga bisa di selamatkan. Esok harinya saya bersama teman-teman mencari keberadaan perahu kami tenggelam . Alhamdulillah meski rusak parah mesin dan perahu bisa diketemukan “, ujar Mas’udi pada reporter kabar seputar muria sambil menunjukkan bangkai perahu yang tenggelam itu.
![]() |
Perahu Tolib setelah diketemukan |
Tolib teman Mas’udi juga mengalami hal yang sama , perahu yang sehari-hari digunakan untuk mencari nafkah juga pecah dihantam gelombang , namun dia beserta dua temannya selamat dari musibah itu karena di tolong sesama nelayan. Selain perahu yang rusak parah mesin yang digunakan untuk mendorong perahu tidak di ketemukan . Siang kemarin (1/3) bangkai perahu yang tenggelam itu dicari dan ditemukan yang selanjutnya dibawa pulang dengan disambut haru oleh nelayan desa Karangaji . Meski tidak dapat digunakan lagi bangakai perahu itu akan dijual sebagai kayu bakar ,yang hasil penjualannya bisa digunakan sebagai tambahan membeli perahu baru.
“ Memang cuaca musim penghujan tahun ini sulit ditebak , karena berangkat cerah sampai ditengah laut menjadi ganas. Oleh karena itu saya mengharapkan nelayan untuk selalu waspada jika sekiranya berbahaya jangan melaut dulu. Selain itu selalu mencari informasi BMKG apakah kondisi hari itu aman untuk melaut “, ujar Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo,MM yang dimintai tanggapannya seputar kecelakaan nelayan di laut saat memberikan santunan pada korban kecelakaan laut beberapa waktu yang lalu. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.for-Mass.Blogspot.com
0 Response to "2 Perahu Nelayan Karangaji Jepara Karam Di Hantam Ombak"
Post a Comment