Terpilihnya Drs H Tafta Zani MM sebagai Bupati Demak periode 2011-2016 memang semakin membuka harapan mayoritas masyarakat untuk bisa menikmati berbagai sarana infrastruktur yang memadai. Itu pula yang menjadikan perolehan suara Tafta mencapai 74 persen lebih. Dari 249 desa/kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan, Tafta Zani hanya kalah di satu desa.
“Saya benar-benar memahami bahwa kemenangan saya mengisyaratkan agar pembangunan yang sudah berjalan lima tahun ini bisa dilanjutkan. Amanah itu akan saya laksanakan sebaik mungkin,” kata Bupati Tafta Zani.
Bupati dan Wakil Bupati Demak Terpilih |
Dia mengatakan, kebijakan yang tetap akan diprioritaskan di antaranya betonisasi jalan. Sejauh ini, jalan kabupaten yang panjangnya 426 km, sedikitnya 73,9 persen sudah dibangun menggunakan sistem cor beton maupun hotmix. Jalan kabupaten yang dibangun menggunakan sistem cor beton mencapai 160,65 km. Kemudian yang dibangun dengan hotmix 67,9 km, dan yang menggunakan aspal lapen sepanjang 88,8 km. “Saya bahkan berani pasang target, tahun 2014 mendatang, Kabupaten Demak sudah terbebas dari jalan rusak,” ujarnya.
Menurutnya, total peningkatan dan pembangunan jalan hingga tahun 2011 sudah mencapai 317,3 km. Sisanya, yakni sepanjang 108,7 km, sementara masih dimakadam. Jika setiap tahun anggaran dilakukan pembangunan sepanjang 35 km saja, maka cukup membutuhkan waktu tiga tahun untuk mewujudkan jalan rusak menjadi mulus.
Disampaikan, dalam memimpin Demak, kebijakannya sengaja diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi angka kemiskinan. Upaya yang dilakukan terfokus pada pembangunan infrastruktur, juga pengoptimalan empat sektor andalan. Empat sektor dimaksud meliputi sektor pertanian, pariwisata, perikanan dan kelautan, serta sektor UMKM.
Pihaknya pun gencar melaksanakan pembangunan jalan antar kecamatan, jalan desa, jembatan hingga infrastruktur penunjang kesehatan dan pendidikan. Upaya tersebut cukup berhasil. Berdasar sensus penduduk 2010, jumlah warga miskin di Demak tinggal 202.240 jiwa atau hanya 19,7 persen. Padahal di tahun 2006 masih mencapai 263.500 jiwa atau 26,03 persen.
“Keberhasilan ini membulatkan tekat saya untuk melanjutkan kebijakan yang sudah berjalan baik. Tak lain agar masyarakat Demak semakin sejahtera. Saya berharap, Pak Dachirin Said nantinya akan lebih mewarnai kelanjutan pembangunan Demak,” ujar Tafta.
Meningkatkan Akselerasi Pembangunan Desa
Kebijakan Tafta yang juga dinilai berhasil adalah percepatan pembangunan desa. Kebijakan tersebut pun akan dilanjutkan pada kepemimpinannya lima tahun mendatang. “Semua desa di Demak harus maju. Dan untuk memajukan desa, yang pertama harus diwujudkan adalah keberadaan sarana infrastruktur memadai. Jalan, jembatan dan sarana irigasi harus baik. Jika semua itu sudah baik, maka warga desa akan menjadi mudah dalam melakukan usaha,” kata Tafta.
Maka dari itu, lanjut dia, jalan-jalan desa/perkotaan telah dibangun dengan Alokasi Dana Desa (ADD), PNPM, TMMD, P2KP/PAKET, serta dana partisipasi masyarakat. Melalui berbagai program tersebut, sampai tahun 2010 telah terbangun jalan desa/perkotaan sepanjang 700,671 km dengan sistem beton. Kemudian khusus melalui optimalisasi ADD, pada tahun 2010 saja, berhasil dilaksanakan pembangunan jalan beton sepanjang 73.597 meter, pavingisasi 2.069 meter, serta pembuatan talud jalan sepanjang 16.842 meter. Selain itu juga berhasil dibangun jembatan dengan total panjang 64,1 meter dan saluran air sepanjang 1.670 meter.
Karena manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, maka di tahun 2011 ini, nilai ADD didongkrak. Semula total nilai ADD sebesar Rp 30 milyar, tahun ini dinaikkan menjadi Rp 33 milyar. Tujuh puluh persen dari nilai ADD diperuntukkan khusus kegiatan fisik. ADD dikucurkan ke 243 desa di 14 kecamatan. ”Tahun lalu, ADD untuk setiap desa berkisar antara Rp 119 juta hingga Rp 148 juta. Tahun ini setiap desa menerima ADD antara Rp 125 juta hingga Rp 250 juta,” ujar Tafta.
Tafta menjelaskan, desa yang menerima ADD mencapai Rp 250 juta adalah desa yang tergolong minus. “Nilai ADD untuk masing-masing desa tergantung pada besar-kecilnya banda desa, luas wilayah, jumlah penduduk miskin, serta keterjangkauan lokasi. Prinsipnya, desa yang paling minus ADD-nya bisa mencapai Rp 250 juta. Ini sesuai dengan prinsip keadilan. Adil itu kan tidak harus sama,” terangnya.
Tafta menegaskan, ADD nilainya sengaja didongkrak untuk meningkatkan akselerasi sekaligus pemerataan pembangunan, sehingga tingkat kesejahteraan warga Demak bisa semakin baik. “Nilai ADD ditingkatkan agar akselerasi pembangunan desa semakin bergairah. Dan perlu diketahui, nilai ADD di Demak tercatat paling tinggi se-Jawa Tengah. Ini bukti bahwa pemkab serius dalam melaksanakan pembangunan hingga menyentuh ke pelosok,” tuturnya.
Untuk memajukan desa, lanjut dia, pihaknya juga melaksanakan kegiatan penyediaan air bersih. Di antaranya melalui proyek penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas). Hingga saat ini, proyek pamsimas sudah berjalan di 36 desa.
“Pengadaan sumur artetis merupakan salah satu upaya memajukan desa. Ke depan, kondisi desa dengan kota hanya beda tipis. Sebab, berbagai sarana yang ada di kota juga akan ada di desa,” kata Tafta.
Sementara itu dari pantauan wartawan Mitra Pos di lapangan , terpilihnya Drs. Tafta Zani kembali memimpin Demak membuka harapan warga masyarakat akan keberlangsungan pembangunan di kabupaten Demak. Utamanya pembangunan jalan-jalan di pedesaan yang masih harus diselesaikan.
“ Mudah-mudahan dengan kembalinya pak Zani memimpin Demak jalan antara Mutih – Bungo kecamatan Wedung bisa diselesaikan dengan tuntas . Sehingga akses menuju kecamatan tidak terganggu seperti sekarang jika musim hujan banyak kubangan dan jika musim kemarau banyak debu beterbangan “, ujar Muzamil perangkat desa Mutih Wetan pada Mitra Pos.
Hal sama juga diungkapkan oleh Sri Harwanto, S Pd Penilik TK/SD yang dimintai tanggapannya seputar terpilihnya kembali Drs. Tafta Zani dalam Pilkada bulan Maret kemarin. Dia mengharapkan kinerja Bupati lebih ditingkatkan utamanya pada peningkatan sarana dan prasarana utamanya jala-jalan di pedesaan . Terutama jalan-jalan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi sehingga masyarakat disekitarnya akan meningkat perekonomiannya , selain mempercepat akses juga lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan.
“ Kami ucapkan selamat bekerja pada pak Tafta Zani dengan kepemimpinan beliau mudah-mudahan Demak semakin maju dan masyarakatnya tambah sejahtera . Untuk bidang pendidikan kami titip agar kekurangan guru utamanya guru SD di kecamatan Wedung mohon diperhatikan “, tambah Sri Harwanto ,S Pd. (FM)
0 Response to "Drs. Tafta Zani Kembali Pimpin Demak , Sejuta Asa Menantinya"
Post a Comment