Ratusan Orang Ikuti Tahlil Massal Di Makam Maulana Kedungmalang Jepara

Warga yang ikut tahlilan

Jepara - Makam Maulana di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara malam tadi Sabtu ( 14/5/2011) tampak ramai dengan hadirnya hampir seluruh warga desa dalam rangka tahlil massal yang digelar dalam rangkaian Haul. Makam yang dikeramatkan dan juga menjadi Pundhen ( tempat yang dipundi-pundi ) penuh sesak dengan ratusan manusia baik pria maupun wanita, anak-anak sampai dewasa semua dengan khidmat membaca tahlil. Tradisi Tahlilan massal ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu yang terus digulirkan setiap tahun sekali dalam rangka menyambut acara puncak yang jatuh pada malam 11 Jumadil Akhir . Oleh karena itu jika harinya telah tiba semua warga masyarakat dengan sukarela membagi tugas masing-masing untuk menyukseskan acara haul Maulana yang di semayamkan di pundhen desa Kedungmalang .

“ Ya karena ini tradisi leluhur yang telah ada puluhan tahun yang lalu maka kita para penerus ini sedapatnya terus melestarikannya sampai sekarang . Untuk besok malam di tempat ini kami gelar pengajian umum yang insya Allah di rawuhi Habib Lutfie dari Pekalongan dan juga para kyai lainnya “, ujar Kholil Ketua Panitia Haul 3 auliya’ yaitu Maulana Malik Ibrahim Al-Maghribi , Maulana Abdurrohman Al-Maghribi dan Syeh Maulana Abdul Malik.
Dikatakan, ketiga Auliya yang dimakam di desa Kedungmalang menurut cerita adalah para penyebar agama Islam yang diutus oleh kraton Cirebon untuk menyiarkan agama Islam didaerah Jepara . Hal ini bisa dilihat dari kondisi makam baik dari badan yang terbuat dari batu bata merah dan juga batu nisan yang mempunyai kesamaan makam di daerah Cirebon. Namun demikian ada juga sumber yang mengatakan bahwa beliau itu bukan asli orang Indonesia , namun mereka adalah para Habaib yang sedang melakukan da’wah di pesisir yang kemudian hidup , tinggal dan akhirnya ketika wafat mereka dimakamkan di tempat ini.

” Beberapa tahun yang lalu kami memang pernah konsultasi dengan Habib Lutfie untuk mecari kebenaran auliya yang sumare disini , beliau memberikan keterangan bahwa disini benar ada 3 ulama yang dulunya menyebarkan agama Islam di tempat ini ”, tambah Kholil yang juga Modin desa Kedungmalang

Suasana Tahlilan Massal

Sementara itu A. Munif salah satu tokoh masyarakat desa Kedungmalang mengemukakan makam Maulana bagi warga desa Kedungmalang mempunyai fungsi yang strategis dalam rangka mempersatukan warga desa. Adanya Makam Keramat ini menjadi barokah tersendiri bagi warga masyarakat Kedungmalang yang menonjol dari hasil laut, udang dan juga tambak garam. Oleh karena itu jika acara Haul di gelar semua warga desa mengikuti rangkaian acara dengan seksama , baik tahlil umum , khotmil qur’an dan juga menghadiri pengajian Umum. Selain itu biaya yang timbul dari pelaksanaan acara haul ini semua adalah swadaya masyarakat desa Kedungmalang , baik yang ada di desa dan juga diluar desa.

”Meskipun kondisi masyarakat sudah modern namun kami warga desa Kedungmalang ini tetap menggelar acara haul yang melibatkan seluruh warga desa. Seperti malam ini semua warga datang ke pundhen ini untuk Tahlil Umum ”, ujar A. Munif yang juga Anggota BPD desa Kedungmalang.

Memang makam Maulana desa Kedungmalang menjadi salah satu tempat ziarah , tidak hanya warga desa Kedungmalang sendiri , namun diwaktu –waktu tertentu warga luar juga datang untuk berziarah dan tirakat di tempat ini . Namun melihat kondisi bangunan makam yang cukup tua perlu adanya perehaban agar membuat nyaman para peziarah ,oleh karena itu perlu adanya bantuan dari pemerintah agar tempat ini menjadi obyek wisata Ziarah seperti makam-makam lainnya.

” Ya kami sangat menanti uluran bantuan pemerintah agar komplek makam ini menjadi nyaman bagi para peziarah , utamanya bangunan cungkup makam dan aula yang sring dipergunakan untuk peziarah bertirakat ”, harap Kholil yang juga putra Mbah Halimi sang juru kunci makam tua ini ”. (FM)

Tweet