Kru Sur'ah MA Walisongo Pecangaan sedang berbincang-bincang dengan Drs H Mahally Djufry, direktur pendidikan Yayasan Walisongo Pecangaan. |
Jepara-Bagi peserta didik menerbitkan media sekolah berupa Majalah Dinding (Mading), Buletin maupun Majalah bukan perkara mudah dan cepat. Tetapi untuk sukses menelurkan karya jurnalistik tersebut membutuhkan kerja tulis-menulis yang lumayan panjang. Kerja jurnalistik yang dimaksud meliputi hunting, menulis, editing, lay-out hingga proses pencetakan.
Meski demikian siswa Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan merasa optimis untuk menerbitkan Majalah bernama “Sur’ah”. Nama Sur’ah diberikan oleh Ainun Najib SPdI selaku wakil kepala madrasah urusan Kesiswaan. Menurutnya kata Sur’ah diambil dari logat Arab berarti cepat. Artinya salah satu lembaga pendidikan yang bernaung di LP Ma’arif NU kabupaten Jepara tersebut berkeinginan memberikan informasi yang cepat kepada pembaca.
Kru Sur'ah MA Walisongo Pecangaan saat menemui H Ali Syafii, juru kunci Makam Mantingan baru-baru ini. |
Rif’ul Mazid Maulana salah satu kru Sur’ah mengatakan dirinya mengaku kewalahan saat akan menemui narasumber. Apalagi siswa kelas XA tersebut di sekolah tidak hanya mengikuti Ekstrakurikuler Jurnalistik saja. Melainkan ekskul Teater, Pramuka, PMR, IPNU-IPPNU dan OSIS. Sehingga ia mesti pandai-pandai mengatur waktu agar tidak saling berbenturan dengan kegiatan lain.
“Untuk bertemu dengan Dr H Masyhudi MAg sebagai salah satu narasumber kami harus janjian terlebih dahulu dan menunggu selama sepekan. Akhirnya kami bisa bertemu dengan beliau Senin (2/3) disela-sela mengisi materi Workshop Pasca UN 2011 di sekolah kami,” akunya saat ditemui Wartawan.
Meskipun begitu Mazid mengaku senang untuk menggarap majalah yang bakal diterbitkan sekolahnya serta senantiasa memotivasi kru redaksi lain agar selalu kompak. Dia pun berkeinginan menggeluti kegiatan tulis-menulis tersebut tiga tahun, selama menjadi siswa.
saat mewawancarai perajin rebana di desa Pecangaan Kulon, kecamatan Pecangaan baru-baru-baru ini.JPG |
Rubrik Unggulan
Dikatakannya selain Laporan Utama dengan tema utama “Pendidikan Islam di Era Global”, rubrik Wisata-Sejarah mengetengahkan eksistensi perajin rebana di desa Pecangaan Kulon dan Troso, kecamatan Pecangaan yang produknya laku hingga Brunei Darussalam. Begitu pula dengan keberadaan Mantingan yang secara historis menjadi pusat kota Jepara.
Selain itu, ditambahkannya rubrik konsultasi Kesehatan Reproduksi yang diasuh dr Iwan Setiawan, pakar Kespro dari Semarang dan Konsultasi Syar’i bersama Dr H Masyhudi MAg, sekretaris MUI Jepara.
“Adapula rubrik Zodiak Islami yang substansinya kami mengajak generasi muda ke arah yang positif. Sebab kami menilai keberadaan Zodiak yang kerap dimunculkan oleh media remaja muaranya kepada cinta dan syahwat belaka. Tetapi Zodiak yang akan kami ketengahkan akan berbeda dengan yang lain,” tambahnya.
Ia berharap melalui Sur’ah peserta didik yang berkecimpung didalamnya pengalaman didapatkan mereka nantinya mengerti pentingnya peran media sekolah. Juga menjadi bekal life-skill (kecakapan hidup) untuk masa depan mereka. (*)
0 Response to "Siswa MA Walisongo Pecangaan Jepara , Optimis Terbitkan “Sur’ah”"
Post a Comment