Foto foto dipajang |
Demak – Bagi orang kreatif setiap kesempatan ataupun peluang bisa dijadikan lahan untuk untuk mencari penghasilan . Seperti halnya keramaian di kawasan wisata ziarah utamanya ditempat parkir ataupun disepanjang jalan masuk komplek makam bisa oleh para juru foto amatir bisa dijadikan lahan untuk mencetak uang. Dengan berbekal kamera digital mereka mengambil gambar para peziarah yang turun dari bis atau berjalan menuju makam tanpa minta ijin dulu pada para pengunjung. Setiap para pengunjung pasti terkena tembakan mereka tanpa kecuali dengan berbagai pose.
Setelah para pengunjung memasuki makam untuk berziarah , memori cardpun diambil dan diganti dengan memori card yang baru selanjutnya dengan bantuan kurir khusus memori tersebut dibawa ke tempat percetakan foto untuk di edit kemudian di cetak. Dengan sentuhan tehnik fotografi merekapun memadukan gambar makam dan foto para peziarah sehingga fotonya kelihatan bagus seperti foto-foto para selebritis . Setelah jadi foto ukuran 4R hasil bidikan para fotografer amatir itupun di pajang dalam tempat khusus dan dibawa kembali ke bis untuk menunggu para peziarah yang kembali dari makam.
Para pengunjung melihat foto mereka |
“ Perlembarnya hanya Rp 5.000,- , jika bisa habis semua keuntungan kami cukup lumayan. Namun kadang kala ada juga yang tidak mau mengambil foto foto itu . Kamipun tidak bisa memaksa karena kami mengambil gambarnya tanpa ijin tetapi menurut perhitungan ya ada keuntungannya karena masih banyak foto yang diambil “ ujar salah seorang tukang foto amatir yang ditemui di parkiran makam Sunan Kalijaga Demak.
Menurutnya untuk membuka usaha foto candid di arena keramaian tempat ziarah modalnya hanyalah kamera digital yang lumayan bagus dan ketrampilan memotret , selain itu modal yang lain adalah keberanian. Untuk pencetakan foto biasanya mereka telah mempunyai langganan khusus studio foto cetak kilat ataupun membeli printer sendiri itu semua dilakukan agar hasil foto bisa jadi dengan cepat. Keberhasilan dari usaha ini selain dibutuhkan kecepatan untuk menyajikan gambar pada peziarah , selain itu tekhnik memotret yang baik agar gambar yang dihasilkan bisa menarik minat pengunjung. Faktor lain yang mempengaruhi adalah keberuntungan , karena usaha ini adalah murni spekulasi sehingga keberuntungan juga berpengaruh . Oleh karena itu dalam membidik para pengunjung mereka harus mempunyai insting yang kuat, apakah yang mereka bidik tersebut orang-orang yang nanti mau mengambil gambar mereka.
“ Biasanya yang kami bidik adalah pengunjung yang tidak membawa dokumentasi sendiri , sehingga jika mereka tahu fotonya ada disini mereka akhirnya mau membelinya “, tambahnya.
Fotografer amatir membidik peziarah |
Sementara itu pengunjung yang kena bidik fotografer amatir dan gambarnyaa terpampang di deretan foto mengaku senang mempunyai foto dokemantasi ziarah . Meski mereka harus mengeluarkan uang untuk membelinya , namun moment ziarah itu lebih penting dan bisa dijadikan kenang-kenangan. Namun demikian ada pula yang cuek dengan keberadaan foto mereka di sana , apalagi mereka telah membawa kamera untuk mengabadikan ziarah mereka.
Meskipun demikian para pemotret amatir mengaku usaha fotografi candid masih menguntungkan karena jika bisa habis semua dalam satu bis sebanyak 50 lembar keuntungan mereka bisa 400 persen karena cetak foto 4R paling mahal ongkosnya Rp 1.000,- . Paling jelek foto hanya separoh yang diambil sehingga keuntungan mereka masih 200 persen , itupun kondisi yang paling buruk namun demikian rata-rata foto hanya tersisa 5 -10 gambar dalam setiap bisnya. (FM)
0 Response to "Foto Candid Usaha Spekulan Yang Menguntungkan"
Post a Comment