Petani Garam Kedungmalang Jepara Panen Perdana Harga Masih Bagus

Lahan garam mulai panen

Jepara – Petani garam Jepara khususnya desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara beberapa hari ini telah memanen kahan garamnya , meski hasil dalam setiap koen ( petak) belum seberapa namun karena harga yang masih bagus maka uang yang diperoleh cukup lumayan. Pada panen perdana ini rata rata per koen berkisar 10 – 15 keranjang ( tombong:jawa) dengan kisaran harga Rp 90 ribu – 100 ribu setiap keranjang. Dengan mulai di panennya lahan garam di Jepara ini bisa mengobati luka tahun sebelumnya yang karena musin hujannya panjang petani garam mengalami kerugian milyaran rupiah.

” Tahun lalu saya hanya mendapat 100 keranjang saja padahal untuk memulainya habis hampir 5 juta rupiah , sehingga kerugian kami jika dihitung dengan sewa lahan hampir 20 juta rupiah. Mudah-mudahan tahun ini garam terus ada sampai beberapa bulan ke depan sehingga kerugian saya tahun depan dapat terobati hasil tahun ini ” ujar H. Abdul Hadi (55) petani garam dari desa Kedungmalang yang ditemui di lahannya Jum’at (17/6/2011).

H. Abdul Hadi yang telah puluhan tahun menggarap lahan garam pada lokal.detik.com mengatakan, petani garam di seputaran kecamatan Kedung jika dihitung jumlahnya ratusan orang yang tersebar di desa Kedungmalang, Panggung, Surodadi, dan Bulak Baru. Jika awal panen seperti ini harga garam diakuinya masih cukup baik apalagi tahun lalu ”Puso” garam , sehingga harga garam melambung tinggi. Namun yang sudah-sudah jika musim panen raya tiba harga garam jadi ambruk tak ada harganya , oleh karena itu produksi banyak namun hasilnya jauh dari harapan. Oleh karena itu dia berharap panen garam tahun ini harganya masih baik seterusnya sehingga petani garam bisa merasakan manisnya membuat garam .

1 keranjang besar 90 Kg saat ini harganya Rp 90 ribu - 100 ribu

” Mudah-mudahan pemerintah mendengarkan aspirasi kami para petani garam disini , harga garam bisa stabil terus sehingga penghasilan kami dapat meningkat ”, harap H. Abdul Hadi .

Ketika ditanya program PUGAR ( Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) Abdul Hadi yang lahannya dipinggir jalan Kedungmalang – Jepara ini mengatakan, dia merupakan anggota kelompok sasaran program tersebut , namun demikian sampai panen perdana ini dia belum mendapat kucuran dana BLM tersebut. Selain itu fihaknya juga belum menerima Ramsol ( garam solusi ) yaitu pupuk garam yang digunakan untuk meningkatkan produksi garam dilahan petani, padahal beberapa hari ini jika kondisi panas terik lahan yang akan dipanen semakin banyak . Oleh karena itu dia mengharapkan bantuan langsung masyarakat bisa langsung dicairkan sebagai operasional produksi garam. ” Katanya uang sudah ada di Swa Mitra Mina Kedungmalang , namun sampai sekarang uang belum dibagikan ”, katanya. (FM)

Tweet