"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Usaha Angkringan ” Nasi Kucing dan Gorengan ” , Modalnya Hanya Kepercayaan

Nasi Kucing berbagai menu"


Pengantar -   Bagi sebagian warga yang hidup didaerah pinggiran utamanya Demak , Kudus dan Jepara warung angkringan yang bukanya malam hari bukan hal yang baru lagi . Di setiap sudut baik di desa maupun kota jika malam hari bertebaran warung angkringan  dengan menu wajib ” Nasi Kucing ” , gorengan dan sate-satean. Ada yang unik dari usaha warung angkringan ini karena para penjualnya adalah ibarat sales yang hanya bertugas menjualkan saja . Sehingga jika sore hari tiba mereka hanya mengambil dagangan dari para pemasok tanpa modal sepeserpun dan besok paginya baru hitung-hitungan ketika akan mengambil dagangan kembali. Sehingga dengan modal dengkul saja anda bisa berusaha menjual nasi kucing lengkap dengan gorengan  .

Demak - Adalah Khusaini (43) warga desa Jetak RT: 04/06 kecamatan Wedung kabupaten Demak yang hampir 5 tahun menekuni usaha pemasok nasi kucing dan gorengan untuk 25 – 30 penjaja yang mangkal di seputaran Demak , Jepara dan Kudus.  Setiap habis ashar di rumahnya yang sekaligus dapur untuk memasak nasi kucing dan gorengan telah berkumpul puluhan sepeda motor yang menunggu giliran untuk mengambil dagangan. Dengan buku catatan di tangan setiap bakul ditulis berapa pengambilan dagangan , nasi kucing berapa bungkus , gorengan berapa biji dan sate-satean berapa tusuk. Mereka satu persatu antri dengan tertib yang selanjutnya berangkat ke tempat mangkal mereka masing-masing.


Pak Khusaini sang pengusaha nasi kucing butuh tambahan modal
” Ya modal mereka hanya kepercayaan berapapun mereka mengambil dagangan saya saya kasih , oleh karena itu jika ada yang ingin ikut berjualan kami persilakan yang penting modal mereka jujur  dagangan habis ya uang harus disetor dan sialakan mengambil dagangan lagi ”, ujar Khusaini yang ditemui dirumahnya Rabu, (29/6/2011).

Khusaini mengatakan , usaha memasok nasi kucing dan gorengan untuk warung angkringan ia lakukan berawal dari usahanya berjualan buah-buahan di Jakarta mengalami kebangkrutan sehingga modal dan tabungannya habis untuk menutup kerugian. Dalam kegalauannya itu iapun berjualan sate kerang( kijing)  yang disetorkan ke warung angkringan nasi kucing yang ada di desanya. Dari berjualan sate kerang itu ada satu dua bakul warung angkringan yang mencoba memesan nasi kucing  . Permintaan itupun ia turuti , awalnya ia hanya membuat 20 – 30 bungkus nasi kucing , namun lambat laun permintaan selalu naik dari waktu ke waktu .


Membungkus lauk nasi kucing
Selain itu daganganpun makin berkembang tidak hanya nasi kucing saja namun iapun membuat gorengan dan juga sate-satean. Permintaan terus bertambah bakul –bakul yang mengambil dagangannya terus bertambah sehingga dari 20 , 50. 100. Sampai saat ini setiap harinya ia membuat nasi kucing hampir 2 ribu bungkus dengan berbagai menu .Diantaranya lauk udang, cumi, teri ,sarden,  ayam, dadar, telor , chiken , tempe kering ,nasi goreng. Sedangkan untuk gorengannya ada bakwan, tempe goreng , mendoan, tahu goreng dan tahu susur . Untuk sate-sateannya ada sate telor puyuh, sate kerang, sate bakso, sate kikil dan sate udang.

” Untuk menu setiap waktu bisa ditambah dan dikurangi tergantung dari permintaan pembeli dan juga kondisi cuaca . Seperti jika musim penghujan tiba penghasilan masyarakat kurang pasokan menu berkurang. Namun jika kondisi ramai atau habis panen maka pasokan menu ditambah lagi ”, tambah Khusaini yang setiap hari mengerjakan pekerjaannya sendiri dari belanja sampai meramu bumbu-bumbu.


Dapur nasi kucing sederhana butuh sentuhan pembinaan
Namun dalam hal pembungkusan nasi kucing dan juga uba rampenya setiap hari Khusaini dibantu oleh 7 orang karyawan harian yang ia ambilkan dari tetangga kiri kanan rumahnya. Mereka mempunyai tugas masing-masing ada yang bagian membungkus lauk dan sambal , ada yang bertugas membuat sate-satean dan ada juga yang bertugas membungkus nasi kucing dengan memasang label masing-masing. Oleh karena itu rumahnya yang sekaligus dapurnya jika pagi hari tiba mulai ramai dengan kegiatan masak-memasak dan goreng-menggoreng sampai siang hari . Setelah jadi semua kegiatanpun mulai berubah membungkus nasi kucing dan keperluan lain untuk para bakul

” Alhamdulillah usaha pembuatan nasi kucing dan gorengan ini bisa membuat ekonomi keluarga kami normal kembali meski hasilnya tidak banyak karena dibagi-bagi dengan teman-teman yang menjualkannya . Sehingga usaha pembuatan nasi kucing ini bisa menjadi obat ketika usaha kami berjualan buah-buahan mengaami kebangkrutan ”, ujar Khusaini sambil meramu bumbu bakwan.

Ketika ditanya dari mana modal yang ia putar untuk membuka usaha memasok nasi kucing dan gorengan pada para bakul puluhan orang tersebut . Dia mengaku modal sendiri dan kekurangannya  pinjam dari warung  yang dihitung hampir 10 juta rupiah dengan berbagai peralatan dapur. Sebenarnya ia ingin menambah kapasitas usahanya namun karena keterbatasan modal maka permintaan para bakul tidak bisa ia penuhi sehingga banyak dari mereka yang pindah ke pemasok lainnya . Oleh karena itu ia berharap kepada instansi terkait agar bisa memberikan bantuan pinjaman modal ataupun peralatan agar usahanya bertambah lebih maju.


nasi kucing tertata rapi siap disantap
” Usaha membuat nasi kucing ini bagi saya cukup bagus prospeknya , namun sayang kami kekurangan modal kemarin pernah mengajukan kredit lewat desa namun pengajuan kami gagal karena kelompok sebelumnya kurang lancar angsurannya . Oleh karena itu lewat kesempatan ini saya mohon binaan dan pinjaman modal pada pemerintah agar usaha kami semakin maju ”,  harap Khusaini .

Memang usaha angkringan nasi kucing ini prospeknya masih bagus selain harganya yang merakyat Rp 500 – Rp 1.500 juga pangsa pangsarnya untuk kalangan bawah , sehingga usaha ini bisa dibuka dimana-mana . Bagi yang yang belum mempunyai pekerjaan , usaha pembuatan dan penjualan nasi kucing serta gorengan ini cukup prospektif dan bisa dipraktekkan sebagai alternatif pekerjaan . (FM)

0 Response to "Usaha Angkringan ” Nasi Kucing dan Gorengan ” , Modalnya Hanya Kepercayaan"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "