Imam dengan rosok yang didapatnya |
Demak - Saat ini pekerjaan mencari rosok merupakan pekerjaan alternatif dikala orang sulit mendapatkan pekerjaan , selain tidak membutuhkan modal besar juga tidak harus mempunyai ketrampilan khusus. Modal yang dimilik adalah kemauan untuk berusaha dan juga sedikit ilmu hitung untuk menaksir harga beli dan harga jual barang rosok. Namun demikian tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan ini , hanya orang- orang yang berkemauan keraslah yang sanggup melakukan pekerjaan ini .
Selain harus keluar masuk kampung , juga ketrampilan untuk menarik penjual menjadi keberhasilan pencari rosok . Oleh karena itu orang yang ingin bekerja mencari rosok haruslah menjadi kenek terlebih dahulu sebelum terjun sendiri menaksir barang rosokan . Bisa-bisa uang modal tidak kembali karena harga taksiran pembelian lebih murah dari harga penjualan . Selain itu pula belum trampil dalam memilah-milah barang rongsokan.
” Saya seminggu ikut orang menjadi kenek untuk mempelajari bagaimana cari dagangan rosok , selain itu juga belajar menaksir harga berbagai barang jenis rosok baik kertas bekas , plastik , besi tua dan barang-barang rosokan lainnya ” , ujar Imam (30) warga desa Bakung kecamatan Mijen pada lokal.detik.com Selasa (31/5/2011).
Imam yang asli Lamongan Jawa Timur dan menikah dengan orang Demak mengatakan , jika tidak mempunyai modal untuk kulakan rosok dari kampung-kampung tidak menjadi persoalan karena bos-bos pengepul setiap pagi meminjami para pencari rosok pelanggannya. Pinjaman modal tergantung dari besar kecilnya pembelian mereka , jika menggunakan sepeda motor mereka bisa meminjam bos Rp 300 ribu – Rp 400 ribu , namun ada juga yang dipinjami bos Rp 1,5 juta – Rp 2 juta karena menggunakan mobil dalam pencarian rosoknya . Uang tersebut diperhitungkan setelah sore menjelang ketika mereka membawa barang rosokan untuk dijual kepada bos . Jika pinjaman modal tersebut dengan harga penjualan lebih maka sisanya dikembalikan kepada bos. Namun jika harga penjualan rosok dengan pinjaman modal lebih banyak rosoknya maka bospun memberikan tambahan uang.
” Jika modal ada saya langsung pergi ke kampung-kampung mencari rosok , namun jika uang tidak ada saya mampir ke lapak untuk minta sangu bos dan nanti sore kita bikin perhitungan dengan bos . Besarnya pun tidak banyak paling Rp 300 ribu saja sudah dapat dagangan rosok banyak apalagi jika kertas-kertas ”, tambah Imam.
Ketika ditanya keuntungannya setiap harinya, Imam yang kesehariannya juga menggarap sawah mengatakan jika dapat dagangan banyak keuntungan bersih bisa mencapai Rp 50 ribu – Rp 75 ribu . Namun jika hari sedang sepi atau musim hujan dia membawa hasil bersih Rp 25 ribu – Rp 45 ribu. Hasil tersebut setelah dia kurangi biaya makan dua kali dan juga biaya bensin motor yang setiap hari digunakan berkeliling kampung mencari barang rosokan . Dengan motornya itu dia setiap hari berkeliling hingga ratusan kilometer didaerah Demak dan juga Jepara bagian utara untuk mencari rosok.
” Dulu mencari rosok sangat mudah kita tidak perlu jauh-jauh berkeliling , namun saat ini pencari rosok jumlahnya bertambah terus sehingga kita harus cari daerah buruan baru agar pendapatan kita selalu stabil ”, kata Imam . (FM)
Fatkhul Muin
saya penampung rosok besi kertas plastik atom dll,,mohon saya minta lis harga via @mail = purnowijoyo@ymail.com atao di hp 085290537529,,trimakasih
ReplyDeleteKAMI DARI
ReplyDeleteBANK SAMPAH MUTIARA DESA SIAP BEKERJA SAMA