![]() |
5 Dosen dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh |
Demak - Selasa (19/7/2011) siang tadi pabrik garam Iodium ” Lumba-lumba” desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak mendapat kunjungan 5 Dosen dari Universitas Syiah Kuala Aceh . Tujuan dari kunjungan tersebut adalah menimba ilmu sekaligus melihat kegiatan secara langsung pembuatan Garam Iodium yang dikelola oleh KUB ( Kelompok Usaha Bersama (KUB) ” Lancar Sejahtera” salah satu unit usaha KSU ” Margi Rahayu”. Rombongan setelah transit di kota Jepara secara resmi diterima oleh Hamdan Ketua KUB yang juga Kepala Desa Kedungmutih.
” Kami berlima ke sini tujuannya adalah ingin belajar atau menimba ilmu dari keberhasilan KUB ” Lancar Sejahtera” dalam rangka mengelola Pabrik garam iodium . Meski tempatnya cukup jauh dari aceh kami sempatkan ke sini ”, ujar Dr. Eng. Izarul Machdar salah satu rombongan pada kabarseputarmuria.lokal.detik.com .
Selanjutnya dosen jurusan tekhnik kimia ini mengatakan, dengan berhasilnya KUB ” Lancar Sejahtera ” mengelola pabrik garam iodium ini diharapkan keberhasilan tersebut bisa diterapkan di bumi rencong dengan karakteristik masyarakat yang tidak berbeda. Namun diakui ada ketidaksamaan letak geografis Aceh dengan Demak sehingga lahan pembuatan garamnyapun tidak sama. Di Demak lahan garam cukup luas sehingga garam dibuat lewat pemanasan air laut oleh tenaga panas matahari , namun di Aceh garam dibuat dari pemanasan air laut namun menggunakan panas dari kayu bakar . Oleh karenanya hasil garam dari Aceh tidak begitu besar , sehingga masih mebutuhkan pasokan garam dari daerah lain termasuk dari Demak Jawa Tengah.
![]() |
Ketua KUB " Lancar Sejahtera berikan penjelasan pada tamu |
” Nampaknya Garam iodium KUB ” Lancar Sejahtera” Demak dengan merk ” Lumba-lumba ” ini sudah sampai di Aceh , soalnya kawan pernah lihat garam tersebut di salah satu pasar Swalayan di Aceh . Entah memang itu produksi dari Demak ini atau tiru-tiru aja ”, tambah Izarul .
Sementara itu Hamdan ketua kelompok KUB ” Lancar Sejahtera” pemilik garam iodium merk ”Lumba-lumba” menyambut gembira atas kedatangan 5 dosen Aceh ke pabriknya . Selain menjelaskan awal mula berdirinya pabrik yang dikelola oleh 7 orang dengan fasilitas dari pemerintah Demak dan Pusat juga hasil kerja keras seluruh anggota. Olehnya dan juga anggota yang lain jelaskan pula proses pembuatan garam iodium dari garam krosok sampai dengan garam siap kemas secara langsung juga disertakan video secara jelas. Sehingga tim yang beranggotakan 5 orang dosen tersebut cukup puas dengan penjelasan dari pengelola pabrik.
![]() |
Bergambar bersama di depan |
Ditanya soal garam produksinya yang beredar sampai ke Aceh , jika benar itu produknya dia acung jempol pada bagian pemasaran yaitu mitra kerjanya dari daerah Jawa Barat yang termasuk mengambil paling banyak garam iodium darinya. Namun jika garam tersebut bukan hasil produksinya yang hanya ikut-ikutan menggunakan merk ” Lumba-lumba” sedapatnya usaha tersebut jangan dilanjutkan . Justru kalau bisa konsumen bisa berhubungan langsung dengan pabrik yang berada di Demak Jawa Tengah sehingga betul-betul garam tersebut asli bukan palsu atau jiplakan.
” Bagaimana kita menuntut kalau benar merk ” lumba-lumba ” ini dipalsukan disana karena cukup jauh tempatnya . Namun jika benar mereka memakai merk kita tolong vara itu dihentikan dari sekarang karena hal itu bisa merugikan orang lain ” , ujar Hamdan .
Namun diakui garam yang diproduksinya itu selain untuk konsumsi daerah Demak dan sekitarnya juga sudah dipasarkan ke daerah lain seperti Kebumen, Cilacap, Indramayu, Subang dan kota –kota lainnya. (FM)
0 Response to "5 Dosen Aceh Kunjungi Pabrik Garam Iodium ” Lumba-Lumba ” Demak"
Post a Comment