"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Anak sekecil Itu Berkelahi Dengan Waktu



Miftah (15) menarik gerobag air
 Demak - Bagi orang yang tak mampu sekolah saat ini merupakan sesuatu yang mahal harganya , oleh karena itu banyak anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Seperti halnya Miftah (15) warga dukuh Kemantren desa Mutih Kulon kecamatan Wedung kabupaten Demak ini karena ketiadaan biaya dia tidak sekolah dan menjadi buruh pengangkut air bersih. Setiap harinya dengan kereta dorong ia mengangkut air bersih sejauh 1 kilometer kerumah-rumah penduduk dengan upah angkut Rp 5.000,- sekali jalan dengan membawa 10 jrigen air. Air bersih tersebut diambil dari Welahan Jepara kemudian didistribusikan ke rumah-rumah warga yang membutuhkan dengan harga perjrigen Rp 2.000,-.

“ Habis bagaimana untuk melanjutkan sekolah orang tua tidak ada biaya , daripada nganggur ya bekerja seadanya lumayan bisa bantu-bantu orang tua “, ujar Miftah yang ditemui kabarseputarmuria.lokal.detik.com Minggu (17/7/2011)

Meskipun berat Miftah mengaku tidak bisa menolak pekerjaan itu , selain mendapatkan penghasilan yang bisa dipergunakan untuk jajan dan membeli yang lainnya . Kadang-kadang upahnya juga diberikan ke ibunya untuk menambah belanja sehari-hari. Setiap harinya jika kondisi ramai dia bisa membawa pulang uang Rp 15.000 – 20.000,- . Namun jika kondisi sepi paling-paling ia hanya mendapatkan uang Rp 5.000,- - Rp 10.000,- yang hanya sekali atau dua kali jalan.

Sementara H. Ahmad warga dukuh Mantren desa Mutih Kulon yang ditemui mengatakan , sebenarnya di tempatnya sudah ada air bersih dari PAMSIMAS yang dikelola oleh desa. Namun karena kondisi airnya yang tidak layak untuk minum maka warga membeli air bersih yang diambil dari Welahan Jepara dengan menganti ongkos angkut Rp 2,000,- setiap jrigennya. Kondisi ini berlangsung jika simpanan air hujan penduduk habis dipergunakan untuk kebutuhan minum sehari-hari.

air bersih untuk minum sehari hari

“ Untuk kebutuhan MCK( mandi ,cuci dan kakus )air dari PAMSIMAS sudah cukup meski kadang pasokannya kurang lancar , mudah-mudahan ke depan dukuh Mantren ini mempunyai unit pengolahan air tersendiri toh sumbernya sudah ada di sekitar makam desa “, ujar H. Ahmad yang juga tokoh masyarakay setempat. (FM)

0 Response to "Anak sekecil Itu Berkelahi Dengan Waktu"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "