 |
| Pak Suntoro kerjakan lahannya agar cepat panen |
Demak – Petani garam di desa Kendalasem kecamatan Wedung kabupaten Demak pada tahun ini sulit panen karena cuaca yang tidak menentu. Mestinya pada bulan Juli ini kondisi sudah panas terik sehingga lahan garam mereka sudah bisa dipanen , namun kenyataannya kondisi masih ada mendung sehingga lahan garam sulit di panen. Bahkan beberapa waktu lalu masih ada hujan sehingga mereka mengerjakan kembali dari awal karena harus menguras air hujan yang masuk ke lahan garam dan mengolahnya kembali agar siap diisi air laut kembali. Praktis waktu mereka terbuang percuma karena harus mengerjakan lahan garam lebih lama , agar mereka dapat secepatnya memanen garam mereka.
” Habis gimana lagi , kalau tidak ada hujan tempo hari mungkin saat ini saya sudah bisa memanen garam , namun kemarin hujannya cukup lebat sehingga lahan ini harus di olah dari awal ”ujar Suntoro (50) petani garam dari desa Kendalasem yang ditemui kabarseputarmuria.lokal.detik.com Sabtu (23/7/2011).
Suntoro yang sudah puluhan tahun menjadi petani garam mengatakan, selain cuaca yang cukup mengganggu lahan juga kurang mendukung karena pada tahun yang lalu tidak menghasilkan garam karena musim kemarau yang pendek. Akibatnya tanah hawanya dingin sehingga memerlukan panas yang cukup terik padahal musim kemarau tahun ini panasnya belum begitu tinggi . Sehingga para petani garam banyak yang mengeluh karena kondisi cuaca yang tidak begitu panas apalagi jika mendung datang dan terjadi hujan kerja mereka dari awal akan hilang begitu saja.
” Seperti tahun kemarin saya hanya dapat garam beberapa keranjang saja setelah itu hujan datang sehingga sewa kami 15 jutaan belum kembali. Mudah-mudahan tahun ini bisa menutuo kerugian saya tahun yang lalu ”, tambah Suntoro.
Sementara itu Mastur (56) Pj Sekretaris Desa Kendalasem yang ditemui mengatakan , jumlah petani garam di desanya cukup banyak dan lahanpun cukup luas , bahkan mata pencaharian sebagai petani garam termasuk yang utama. Oleh karena itu desanya pada tahun ini masuk dalam program PUGAR ( Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) dari Kementrian Perikanan dan Kelautan. Namun demikian pada tahap awal belum seluruh petani tercover dalam program pemberdayaan tersebut , sehingga beberapa waktu yang lalu terjadi insiden kecil antara petani garam utamanya yang belum masuk cakupan program PUGAR. Oleh karena itu dia mengharapkan tahun depan petani garam yang belum tersentuh program ini sedapatnya mendapatkan pembinaan dari kantor Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Demak
 |
| Add caption |
” Kami mengharapkan seluruh petani garam di desa ini jangan ada yang terlewatkan masuk program PUGAR ini , jika tahun ini belum mendapatkan kami mengharapkan tahun depan giliran mereka ”, harap Mastur.
Program PUGAR di kabupaten Demak selain desa Kendalasem , juga meliputi desa Kedungkarang, Kedungmutih, Tedunan, dan Babalan . Dengan adanya program PUGAR diharapkan kehidupan petani garam dapat terangkat juga produksi garam rakyat akan meningkat diharapkan Indonesia tidak akan lagi Impor garam dari luar negeri. (FM)
0 Response to "Cuaca Ekstrem Petani Garam Demak Sulit Panen"
Post a Comment