Jelang Nisfu Sya’ban Pedagang Lampion Kalinyamatan Jepara Mulai Ramai

Salah satu pedagang Lampion dan mobil-mobilan gelar dagangannya

Jepara – Tradisi malam Nisfu sya’ban bagi masyarakat Jepara umumnya dan masyarakat Kalinyamatan khususnya merupakan kegiatan ritual yang selalu diperingati . Salah satu yang tidak pernah dilupakan dari sejak dulu sampai sekarang adalah memasang lampion berwarna-warni di rumah-rumah warga . Selain itu lampion itu ada juga yang yang diwujudkan berbagai bentuk modern seperti mobil-mobilan, kapal terbang, kapal laut dan juga kapal terbang dan masih banyak lagi lainnya. Meski malam nisfu sya’ban masih dua minggu lagi , namun suasana seputaran pertigaan Purwogondo sudah ramai dengan penjual pernak-pernik untuk meramaikan malam nisfu sya’ban.

” Sudah tradisi malam Nisfu Sya’ban tidak pernah lepas dari acara pasang lampion , sehingga jauh hari para pembuat lampion dan juga lainnya sudah mempersiapkannya sehingga kamipun mengambil barang dan menjualnya di tempat ini ”, ujar salah seorang penjual lampion yang di temui Rabu (6/7/2011) di seputaran depan Masjid Purwogondo Jepara.


Dikatakan , tradisi malam Nisfu Sya’ban bagi pengrajin lampion dan juga mobil-mobilan merupakan ajang mendapatkan penghasilan sehingga dua bulan sebelum masuk bulan Sya’ban para pengrajin sudah mempersiapkan ubo rampe untuk membuat mainan untuk meramaikan suasana Nisfu Sya’ban. Sehingga ketika bulan Sya’ban tiba merekapun menitipkannya atau menjualnya pada pedagang musiman di pasar-pasar tradisional seputaran Kalinyamatan dan juga tempat strategis dan pinggir jalan. Bahkan satu dua pedagang ada yang ider keliling kampung sampai pelosok desa dengabn menggunakan sepeda motor.

” Untuk mobil-mobilan seperti ini yang paling besar bisa mencapai Rp 30 – 50 ribu , untuk lampion gantung Rp 5 ribu – 15 ribu dan kura-kura serta ayam-ayaman ini Rp 10 ribu –15 ribu , Jika membelinya banyak atau dijual kembali saya akan beri diskon ” , kata penjual yang mangkal di depan Pasar Kalinyamatan.

Karena sudah mentradisinya Nisfu Sya’ban inilah maka jumlah pedagang yang menjual pernak-pernik mencapai puluhan orang . Mereka menggelar dagangannya sehabis sholat ashar sampai dengan tengah malam sehingga jika kita melewati jalan tersebut akan melihat pemandangan yang menarik. Apalagi jika lampion tersebut di beri lampu akan kelihatan berwarna-warni yang dapat menarik anak-anak yang lewat. Selain di seputaran Kalinyamatan mungkin juga ada tradisi yang hampir sama dalam rangka memperingati dan memeriahkan malam Nisfu Sya’ban. (FM)

Tweet