![]() |
Mbah Senun ditengah peziarah |
” Saya kerja disini sudah lebih 40 tahun , dulu ketika masih muda saya bertugas membersihkan hampir semua lokasi di makam Kanjeng Sunan Ampel ini . Tetapi sekarang tugas saya hanya menpau bagian sini mulai dari sana sampai dengan gerbang masuk makam ”, ujar Mbah Senun (84) tukang sapu makam Sunan Ampel sambil menunjukkan wilayah kerjanya.
Dengan agak terbata-bata Mbah Senun mengemukakan , dia bekerja sebagai penyapu di komplek makam mulai umur 30 tahunan ketika awalnya gajinya Rp 300 , naik 3.000.- ,naik lagi 30.000 dan sekarang a upah yang ia terima dari pengelola makam Rp 300 ribu setiap bulannya. Dilihat dari jumlahnya memang tidak begitu besar , karena untuk mencapai lokasi makam ia harus mengeluarkan tranpot Rp 10 ribu setiap harinya . Meskipun demikian ia mengaku setiap bulan ia masih mempunyai penghasilan yang cukup dari hasilnya menyapu di komplek Makam Sunan Ampel ini . Beberapa peziarah yang sudah mengenal dirinya jika ketemu ada yang iba memberikan jajan untuk dirinya uang tersebut dikumpulkannya sebagai tambahan penghasilannya.
![]() |
Lebih 40 tahun menyapu komplek makam Sunan Ampel |
Menurutnya beberapa peziarah banyak yang masih ingat pada dirinya , utamanya para peziarah yang rutin mengadakan ziarah di makam Sunan Ampel ketika menjelang bulan puasa tiba. Oleh karena itu jika bulan-bulan itu ia memperoleh banyak uang dari para peziarah langganan yang datang setahun sekali . Oleh karena itu meskipun upahnya tidak seberapa menyapu di komplek makam Sunan Ampel namun setiap hari dia pasti mangkal di tempat kerjanya , siapa tahu dia mendapatkan barokah dari kanjeng Sunan Ampel. Diantara rejeki yang cukup berharga selama puluhan tahun menyapu di komplek makam ada kesehatannya tidak pernah terganggu , meski sudah tua namun dalam menyapu masih cekatan.
” Ya saya mengucapkan terima kasih pada pengelola disini sudah diberi pekerjaan menyapu selama puluhan tahun , jika masih diberi kesehatan saya masih ingin terus disini ”, ujar mbah Senun sambi menyapu di sela-sela para peziarah.
Bagi Mbah Senun menjadi pernyapu di komplek makam merupakan kebanggaan tersendiri baginya oleh karena itu dia tidak akan berhenti jika tubuhnya masih kuat . Meski setiap hari harus berangkat pagi naik angkot dari rumahnya ke komplek makam Sunan Ampel namun hal itu bukan menjadi haangan untuk tetap mengabdi . Pendapatan bukan hal utama baginya , namun kebarokahan yang ia cari .(FM)
0 Response to "Mbah Senun Tukang Sapu Di Komplek Makam Sunan Ampel Surabaya Sudah 40 Tahun"
Post a Comment