"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Menanam Padi Tak Ada Ruginya Lho !!!!

panen padi yang ditunggu petani

Demak - Masa panen bagi petani adalah waktu yang ditunggu-tunggu , karena hasil jerih payah yang ditunggunya lebih 3 bulan berbuah sudah. Bagi yang tidak ingin repot biasanya tanaman padinya diborong atau di dipanen ke penebas , sehingga petani langsung menerima uang cash secara langsung . Namun ada juga petani yang memanen padinya sendiri dengan membayar orang secara harian , sehingga padi setelah ditebang lalu dirontokkan gabahnya dimasukkan dalam zak kemudian dibawa pulang untuk dikeringkan. Buruh-buruh panen padi ini biasanya sistem pengupahannya harian berangkat pagi dan pulangnya jika sore telah menjelang. Dengan menggunakan sistem buruh harian ini tidak bisa dipredikasi kapan tanaman padi habis dipanen , karena melihat luas lahan dan juga jumlah orang yang memanen.

” Setiap tahun saya menggarap sawah jika panen tidak pernah saya borongkan ke orang tetapi saya panen sendiri dengan membayar orang , gabag setelah sampai dirumah kita keringkan dan kita jual nanti habis panen atau harganya cukup baik ”, ujar ibu Tumisih (56) warga desa Tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak yang ditemui di sawahnya yang di panen Minggu (17/7/2011) .

Ibu Tumisih mengaku telah puluhan tahun menggarap sawah , sehingga dia cukup berpengalaman dalam hal menanam padi. Meski dia tidak mempunyai lahan dan hanya menyewa sawah milik orang lain , namun bertani menanam padi menurutnya pekerjaan yang menyenangkan. Meski kadang mengalami kerugian , namun menjadi petani mempunyai kesenangan tersendiri , apalagi jika hasil panennya bagus , selain bisa mengembalikan modal sewa sawah , masih mempunyai kelebihan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan juga persiapan tanam selanjutnya.


Lainnya adaah bisa berbagi pekerjaan dengan para tetangga atau orang yang membutuhkan pekerjaan. Jika musim tanam tiba dia membayar ibu-ibu untuk ikut tanam padi dilahannya dengan mendapatkan upah , begitu pula jika panen tiba diua juga membutuhkan tenaga untuk panen padi di sawahnya. Biasanya upah menanam padi berkisar Rp 15.000,- - Rp 20.000,- sebedugnya ( 6 jam kerja) dan upah untuk memanen biasanya berkisar Rp 40.000,- - Rp 50.000,- setiap harinya (10 jam kerja).

” Sampai kapanpun saya terus bertani jika ada sawah yang kami sewa, bagi saya pekerjaan menjadi petani sudah mendarah daging bagi keluarga kami , selain itu pula kita juga bisa berbagi pekerjaan dengan yang lain ”, tambah ibu Tumisih.



Hal sama juga dikatakan Haji Ahmad (53) warga dukuh Kemantren desa Mutih Kulon kecamatan Wedung kabupaten Demak yang setiap tahunnya pasti menggarap sawahnya . Meski tahun ini hasilnya kurang bagus , namun karena harga gabah yang cukup tinggi maka pengeluaran operasional menggarap sawah bisa tertutup sehingga tidak mengalami kerugian. Gabah hasil panen terlihat dikeringkan di tanggul depan rumahnya berjajar memanjang , sesekali digaruk-garuk agar panasnya rata.

” Ya dibilang rugi ya tidak rugi, dibilang untung ya tidak banyak karena hasil panen tahun ini kurang bagus . Cuma kita tertolong oleh harga gabah yang baik sehingga hasil sedikit uang yang kita peroleh bisa untuk menutup operasional tanam padi. ”, tambah H. Ahmad . ( Fatkhul Muin )

0 Response to "Menanam Padi Tak Ada Ruginya Lho !!!!"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "