Pijakan jembatan banyak yang copot |
Jepara - Jembatan yang menghubungkan desa Gerdu dengan Dukuh Ndoro Payung desa Kaliombo kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara saat ini kondisinya makin parah . Selain besi penyangga yang sudah keropos juga pijakan kayu dibeberapa tempat banyak yang copot. Untung warga sekitar menambal dengan kayu-kayu bekas sehingga jembatan itu masih bisa dilalui meski harus berhati-hati. Jembatan yang berusia hampir 30 tahun itu belum mendapatkan perbaikan sehingga warga menghawatirkan jika dalam waktu dekat tidak segera di rehab jembatan itu akan ambruk. Meski jembatan kecil namun cukup vital bagi warga sekitarnya selain sebagai transportasi pertanian juga jalan alternatif warga Demak yang akan menuju kawasan Jepara.
” Wah umurnya ya udah puluhan tahun karena sejak awal jembatan ini dibangun tahun 1980 an , jembatan ini belum pernah mendapatkan pebaikan sama sekali . Coba lihat aja seluruh bagian jembatan udah keropos dan mau ambruk ” , ujar Jamaludin (25) warga dukuh ndoro payung desa Kaliombo yang ditemui kabar seputarmuria.lokal.detik.com belum lama ini.
Dikatakan Jamaludin , jembatan yang melintas di dekat bendungan Kembung Kempis desa Gerdu tersebut cukup vital bagi warga desa sekitarnya . Jika musim garap sawah atau panen jembatan ini merupakan satu-satunya jalan untuk mengangkut hasil panen . Selain itu jembatan ini setiap harinya dilalui oleh ratusan sepeda motor yang menuju kawasan Jepara atau menuju kawasan Demak. Jembatan ini menjadi salah satu jalan alternatif yang paling dekat untuk menuju kota Jepara dari kecamatan Wedung . Sehingga yang memanfaatkan jembatan ini tidak hanya orang Jepara saja , namun orang Demakpun setiap hari yang lewat jembatan ini mencapai ratusan orang.
Gelagar tengah melengkung |
” Yang saya khawatirkan jika jembatan ini putus dan lama tidak diperbaiki , bagaimana nasib warga di dukuh ndoro payung ini kalau mau menyeberang sulit .Jika memutar butuh waktu yang lama dan perlu biaya tambahan jika tidak mempunyai kendaraan sendiri. Tolonglah pada pemerintah secepatnya jembatan ini diperbaiki ”, harap Jamaludin .
Sementara itu Nur Halim (40) warga desa Gerdu yang ditemui juga mengatakan hal yang sama , jembatan yang melintas disungai SWD II itu cukup vital bagi warga desanya utamanya yang mempunyai lahan sawah. Setiap hari dia melewati jembatan ini berkali-kali dalam rangka mengawasi tanaman padinya . Jika panen tibapun jembatan ini juga sebagai satu-satunya jalan untuk membawa hasil panen ke rumah dan juga jalan ternak mereka ke penggembalaan. Jika jembatan ini ambruk dia tidak bisa berpikir lagi apa yang harus diperbuat, bagaimana membawa hasil panen pulang .
Add caption |
” Kelihatannya sih sudah ditinjau berkali-kali oleh pejabat , tapi sampai sekarang jembatan itu dibiarkan rusak begitu saja . Apa nunggu ambruknya baru diperbaiki . Kalau nanti ambruk yang rugi kita-kita ini orang kecil hidup sudah sulit bertambah sulit lagi kalau jembatan ini ambruk ”, ujar Nur Halim berapi-api.
Memang mengenaskan kondisi jembatan yang menghubungkan desa Gerdu dan pedukuhan Ndoro Payung desa Kaliombo ini jika ada alternatif jembatan lain mungkin jembatan ini sudah tidak dilalui oleh warga. Selain itu kondisi kerusakan jembatan ini juga sudah lama namun sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah . Bukan yang pertama media ini menulis berita tentang kerusakan jembatan ini , beberapa waktu yang lalu media ini sudah pernah memberitakan hal yang sama . (Fatkhul Muin)
waduh
ReplyDelete