![]() |
Adam Malik sedang menservis lemari |
Jepara - Bagi Adam Malik (32) warga desa Bugo RT.01 RW.01, kecamatan Welahan, kabupaten Jepara menafkahi keluarga sudah menjadi kewajibannya karena ia telah memiliki satu anak Novalio Ardana (7). Sehingga, suami dari Elviana (30) sejak lama memutuskan diri untuk berprofesi sebagai tukang kayu.
Kepiawaiannya dalam seni pertukangan tidak lepas dari jasa Pak Salim, teman kakak kandungnya sewaktu nyantri di pesantren Balekambang, Nalumsari. Waktu itu, tahun 1997 Pak Salim yang berdomisili di desa Krapyak mengajarinya belajar nukang selama kurang lebih empat bulan. Enaknya, walau masih belajar tetapi Malik sudah di gaji. Sehingga, duit yang ia dapatkan bisa untuk kehidupan sehari-harinya.
Setelah belajar, ia kemudian melalang buana di dunia perkayuan. Menurut penuturannya, ia pernah memiliki dua bos. Tetapi banyak kendala yang dihadapi ketika harus menjadi buruh (anak buah) diantaranya gajian yang sering telat.
“Dulu selepas belajar nukang dengan pak Salim saya melalang buana ke Jakarta tetapi jerih payah yang saya lakukan tidak sesuai gaji yang didapatkan. Apalagi jika hari Kamis tiba yang semestinya waktunya gajian sering diulur-ulur karena keuangan perusahaan lagi seret,” keluhnya saat di temui wartawan, Kamis (18/8) lalu.
Lantas lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Kedung Sari Mulyo 01 (1991-1992) memutuskan untuk tidak lagi menjadi buruh.
![]() |
Tukang Kayu Panggilan
Dalam setiap panggilan kerja, ia bisa meraup Rp.50.000,- perhari. Dulu, sekitar tahun 2005 upah perhari Rp.30.000,-, tahun 2008 naik menjadi Rp.40.000,- dan awal 2010 menjadi Rp.50.000,- perhari. Semantara, untuk pesanan yang biasa ia kerjakan adalah barang-barang interior semisal meja, kursi dan almari.
Secara terpisah, Muhammad Asyari (27) warga desa Margoyoso, kecamatan Kalinyamatan mengaku garapan dari Malik lumayan istimewa. Asyari pernah mengundangnya untuk membuat bangunan Taman Baca “Praja Muda” yang terbuat dari bambu dan kayu. Hasilnya jelas Asyari, lumayan. Terakhir, Ramadan ini ia juga mengundang Malik lagi untuk membuatkan almari kaca di kamarnya.
“Bagi saya Bang Likan sapaan akrab Adam Malik memiliki talenta yang luar biasa. Bisa di bilang sebagai tukang kayu yang serba bisa. Karena banyak warga yang pesanannya aneh-aneh kadang tidak sesuai dengan pakem mebel akan tetapi Bang Likan selalu bersiap sedia,” aku Asyari seraya mengacungkan jempol untuknya. (Syaiful Mustaqim/FM)
0 Response to "Adam Malik, Nafkahi Keluarga dari Profesi Tukang Kayu"
Post a Comment