![]() |
Peziarah tampak nyekar di makam leluhurnya |
Jepara - Bagi umat Islam yang tinggal di Jawa tradisi nyekar atau ziarah kubur cukup lekat dan masih diuri-uri kelestariannya. Selain nyekar setiap seminggu sekali yang kebanyakan jatuh pada Kamis sore atau Jum’at pagi, di moment-moment tertentu juga melaksanakan ziarah kubur sepertinya halnya menyambul bulan suci Ramadhan tahun ini. Sore menjelang tanggal 1 Ramadhan tepatnya hari Minggu sore (31/7/2011) dari pantauan semua pesareyan atau pekuburan menunjukkan keramaian tersendiri. Para peziarah menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi dilihat dari sepeda motor atau mobil yang di parkir , sehingga membutuhkan pengamanan tersendiri.
” Ya pada hari-hari biasa kami tidak adakan penjagaan disini , namun karena ini satu hari menjelang Ramadhan maka kamipun mangkal disini untuk menjaga dan mengatu lalu lintas disini ”ujar Udin Baros (53) Hansip yang menjaga pemakaman desa Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara yang letaknya dipinggir jalan raya Kedung – Pecangaan.
Udin yang terbiasa menjaga lalu lintas komplek makam dan juga event penting di desa lainnya mengatakan., tradisi nyekar ke makam leluhur sudah menjadi tradisi sejak dulu jika Ramadhan dan Hari Raya tiba. Selain warga desa Tedunan sendiri mereka yang datang berziarah juga datang dari berbagai tempat lainnya . Mereka itu warga desa Tedunan yang telah pindah atau bekerja di tempat lain , sehingga mereka biasanya datang berombongan dengan menggunakan kendaraan roda empat atau sepeda motor bersamaan. Selain membawa peralatan ziarah seperti kembang , mereka juga membawa peralatan untuk membersihkan makam seperti cangkul dan juga sabit untuk membersihkan rumput.
![]() |
Seorang peziarah khusuk berdo'a" |
” Ya karena udah tradisi gimana lagi untung saya masih di desa sendiri sehingga untuk berziarah tidak membutuhkan ongkos atau biaya . Kalau tidak berziarah rasanya ada yang kurang gitu. Ya ini membawa anak-anak semua untuk nyekar ke makam eyangnya ”, ujar Sutar warga desa Tedunan yang nyekar bersama dengan tiga anaknya.
Keramaian yang sama juga terjadi di pemakaman desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara . Makam yang satu komplek dengan makam tiga Maulana cikal bakal desa Kedungmalang dan sekitarnya juga tidak sepi dari peziarah. Mereka datang ada yang berjalan kaki , namun banyak pula yang membawa kendaraan roda dua yang terus di parkir ke haaman makam yang cukup luas. Sehingga hal itu tidak menjadikan kemacetan jalan raya di depan makam.
” Ini sudah tradisi warga sini nyekar ke makam leluhur jika musim bulan ramadhan tiba, dan nanti ramai lagi jika Hari Raya iedul Fitri tiba satu bulan lagi ”, ujar K. Kholil Modin desa Kedungmalang . [ Telkomsel Ramadhan ](FM)
0 Response to "Tradisi Nyekar Untuk Sambut Bulan Suci Ramadhan"
Post a Comment