Demak -
Bagi Ahmad Nasikh warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten
Demak bekerja di Saudi Arabia bukan hal
yang baru lagi , karena hampir sepuluh tahun ia bekerja di sana. Selama itu
iapun bolak-balik untuk menjenguk keluarga di Indonesia dan kembali lagi ke
sana untuk bekerja di kantor penempatan tenaga kerja Indonesia milik warga
negara Saudi.
Sehingga ketika
ditanya keruwetan soal penempatan dan juga pelayanan TKI disana ia tahu banyak
, namun karena ia berstatus karyawan atau pegawainya orang Saudi ia tidak bisa
melakukan pembelaan apapun. Paling kalau ia bertemu TKI yang bermasalah ia
menyarankan untuk ke KBRI agar persoalannya dapat diselesaikan dengan baik.
“ Tapi ya itu
staf KBRI di sana kelihatannya juga cuek sehingga mereka sering dipingpong ke
sana ke mari untuk memperjuangkan nasib mereka “, ujar nasikh pada
kabarseputarmuria belum lama ini.
Dikatakan oleh
Nasikh, sebenarnya pemerintah Saudi maupun Kepolisian Saudi sangat responsive atas
laporan permasalahan TKI Indonesia di sana. Namun kebanyakan kasus mereka sulit
di tangani karena tidak adaa bukti yang kuat dan juga bantuan dari pemerintah
Indonesia khususnya KBRI. Kasus –kasus yang terbanyak di sana selain masalah
penganiayaan terhadap TKW , juga pembayaran gaji yang berbelit-belit .
“ Saya pernah
dimintai tolong TKW tetangga desa saya selama lebih dua tahun tidak di beri
gaji , namun karena status saya yang sama-sama TKI saya tidak bisa menolong dia
. Dia saya sarankan ke KBRI saja “,
tambah Ahmad Nasikh.
TKI dan TKW Yang Berkualitas
Agar
ke depan tidak ada lagi permasalahan yang menyangkut masalah TKI maupun TKW ,
dalam masa moratorium ini Nasikh mengatakan perlu penataan lagi penempatan
serta aturan yang tepat mengenai TKI dan TKW di sana. Salah satu factor yang
penting adalah kualitas TKI ataupun TKW yang akan dikirimkan ke sana. Selain umur yang sering dipalsukan juga
ketrampilan TKW kita sangat minim, utamanya penguasaan bahasa , tatalaksana
rumah tangga dan juga teknis yang lain.
Sering
umur TKW dipalsukan sebenarnya umurnya sudah tua , namun karena ingin bekerja
di sana umur dikurangi sehingga menjadi muda . Akibatnya setelah sampai di sana
tenaganya tidak mampu mengimbangi pekerjaan yang berat sehingga sering
dimaki-maki oleh majikan. Sebaliknya umurnya belum memenuhi syarat , karena
terdesak kebutuhan maka dia diberangkatkan ke Saudi dengan memark up umurnya.
Akibatnya setelah sampai di sana dia tidak bisa bekerja sesuai dengan keinginan
majikan , sehingga TKW tersebut tidak bisa bekerja dengan baik majikanpun
marah-marah terus.
“ Nah
itulah salah satu yang harus dibenahi agar TKI dan TKW kita mendapatkan
perlakuan yang baik di sana. Jangan asal kirim namun yang dikirim harus
benar-benar berkualitas dan mampu bekerja dengan baik “, ujar Nasikh menutup
sua. (FM)
0 Response to "Atasi TKW Bermasalah , TKW Yang Dikirim Harus Berkualitas"
Post a Comment