Bupati Demak panen raya garam |
Demak - Bupati Demak Drs. H Tafta Zani ,MM mengatakan kabupaten Demak
sebagai salah satu penghasil garam menolak keras adanya garam impor yang masuk
di wilayahnya. Hal ini salah satu cara melindungi petambak garam agar garamnya bisa dikonsumsi oleh warganya ,
selain itu pula garam Demak bisa bersaing jika dipasarkan ke daerah lain . Mengapa
daerah kita menghasilkan komoditas sendiri , namun kita dipaksa untuk
menggunakan produksi negara lain. Selama adanya garam impor kita sulit untuk mengusahakan kesejahteraan
keluarga petani tambak , karena harga garam akan selalu rendah garam yang dihasilkan
tidak berarti bagi keluarga mereka.
“ Coba bayangkan 30 Kg garam hanya
dihargai Rp 9 ribu sehingga perkilonya hanya Rp 300 rupiah nilai tersebut sama
dengan 1 Kg gula. Apalagi jika dibandingkan dengan emas 1 gram emas setara
dengan 1 ton garam , sehingga memakai kalung seberat 10 gram saja setara dengan
garam 10 ton “, ujar Bupati Demak di hadapan wartawan disela-sela acara panen
raya garam di desa Kedungkarang pagi tadi Kamis (15/09/2011).
Bupati tunjukkan kepiting |
Oleh karena itu selain menolak garam
impor diwilayahnya dia juga mengusulkan pada pemerintah pusat untuk
menghentikan kegiatan impor garam atau setidaknya mengurangi agar kesejahteraan
petambak garam semakin tercapai. Selain itu
Tafta Zani yang dikenal akrab dengan petambak mengharapkan pembinaan
dari pemerintah agar petambak garam bisa berproduksi dengan baik , selain
bantuan peralatan , permodalan juga
sarana prasarana pertambakan seperti
jalan dan jembatan untuk lebih mempercepat pemasaran .
“ Jika di sector pertanian ada yang
namanya jalan untuk pertanian , saya mengusulkan agar di tambak garam ini juga
dibangun infra struktur jalan untuk pertambakan misalnya memperbesar
tanggul-tanggul dilahan pertambakan yang digunakan untuk kelancaran pemasaran
garam “, harap Bupati Demak.
Menyinggung sarana prasarana jalan
fihaknya beberapa tahun ini telah membangun jalan di beberapa titik di
kecamatan Wedung ini , dalam beberapa tahun ke depan diharapkan jalan tersebut
sudah rampung . Sehingga kita tidak lagi kebingungan jika akan keluar dari desa
masing-masing kemana-mana jalan semua baik , sehingga untuk pemasaran hasil
produksi perikanan dan garam akan menjadi lancar. Oleh karena itu pada
titik-titik yang masih tertinggal secepatnya jalan tersebut akan dibeton
seperti jalan yang lain.
“ Dulu jika kita akan ke desa
Kedungkarang atau Kedungmutih kita harus lewat kabupaten Jepara , namun saat
ini kita tidak lagi lewat Jepara ini semua berkat kerja keras kita semua .
Marilah kita lanjutkan kerja keras dan kerja sama kita demi untuk menyelesaikan
semua permasalahan yang ada “, imbuh Bupati Demak.
Dr. Ir . Pamuji Lestari , M Sc |
Acara panen raya garam di salah satu
desa sentra garam rakyat Kedungkarang itu juga di hadiri Dr. Ir . Pamuji
Lestari , M Sc Kasubdit Akses Permodalan Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Departemen Kelautan dan Perikanan yang juga Sekretaris Program PUGAR Pusat.
Dalam sambutannya dihadapan petambak garam yang masuk program PUGAR dia mengharapkan kerja keras para petani tambak dalam rangka meningkatkan hasil produksi garam sehingga program swasembada garam bisa tercapai. Selain itu dia berjanji untuk terus memperjuangkan nasib petambak garam agar penghasilan selalu meningkat , Dalam tahun 2011 pemerintah telah meluncurkan program PUGAR yang pada tahun depan akan diteruskan dengan penambahan alokasi anggaran .(FM)
0 Response to "Bupati Demak Tolak Garam Impor Untuk Lindungi Petambak Garam"
Post a Comment