Alb. Hendriyo Widi Ismanto | Robert
Adhi Ksp | Selasa, 20 September 2011 | 07:13 WIB
KUDUS, KOMPAS.com — Pasar Kliwon yang merupakan pasar induk Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah, kebakaran, Selasa (20/9/2011) sekitar pukul 05.00. Hingga kini,
kebakaran masih berlangsung dan para pedagang pasar memindahkan barang dagangannya.
Saya tidak tahu penyebabnya apa.
Begitu api membesar, saya langsung mengeluarkan barang-barang.
-- Sudarto
Titik api berada di tengah dan timur
pasar. Hal itu terlihat dari asap hitam tebal yang membumbung tinggi, terutama
di tengah pasar. Upaya pemadaman baru bisa dilakukan di timur pasar karena
pemadam kebakaran kesulitan menembuh tengah pasar yang masih dilalap api.
"Saya tidak tahu penyebabnya
apa. Begitu api membesar, saya langsung mengeluarkan barang-barang," kata
Sudarto (45), pedagang baju di Pasar Kliwon.
Pasar Kliwon berada di tengah Kota
Kudus. Selain menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, pasar itu merupakan
tempat berbelanja kain dan pakaian yang menopang para pedagang di Jepara, Pati,
Blora, dan Grobogan.
Pasar Kliwon Kudus Dilalap Api
15 Pemadam Kebakaran Dikerahkan
Saat ini, kebakaran Pasar Kliwon, pasar induk kota Kudus, telah berlangsung sejak pukul 05.00 sampai pukul 09.15. Kehadiran tambahan mobil pemadam kebakaran mulai bisa mengendalikan api.
Para petugas pemadam kebakaran juga mulai bisa masuk ke kompleks pasar untuk memadamkan api dari dalam. Mereka juga meminta para pedagang yang ada di dalam pasar yang sedang mengamankan barang keluar dari pasar.
Pasar di Kudus Dilalap Api
Pedagang Pasar Kliwon Mengharapkan
Ganti Rugi
"Kebakaran ini merupakan bencana. Kami berharap pemerintah bisa memberikan ganti rugi," kata Supangat (46), pemilik kios pakaian Pasar Kliwon, Selasa (20/9/2011).
Supangat memperkirakan kerugian mencapai Rp 350 juta. Hanya sebagian barang yang bisa diselamatkan, karena api semakin membesar.
Hingga pukul 09.30, para pedagang masih mengamankan barang, karena titik api masih ada. Mereka mengangkut barang-barang menggunakan truk, mobil box, gerobak, dan mobil bak terbuka.
Berdasarkan informasi sementara, kebakaran terjadi di Blok A, B, dan D. Kawasan itu merupakan pusat pakaian, kain, makanan, tas, sepatu, dan peralatan rumah tangga.
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Kudus belum memastikan jumlah kios dan lapak pasar yang terbakar. Perkiraannya sekitar 400 kios dan lapak di lantai satu dan dua.
Pasar Kliwon Kudus Dilalap Api
Pemadam Kebakaran Kesulitan
Keluar-Masuk Pasar
KUDUS, KOMPAS.com — Mobil pemadam kebakaran kesulitan keluar-masuk kawasan
pasar karena kawasan itu dipenuhi warga yang menonton dan para pedagang pasar
yang mengamankan barang-barang. Kondisi itu menyebabkan pemadaman Pasar Kliwon,
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terhambat.
Untuk mengatasi itu, aparat Satuan
Lalu Lintas Kepolisian Resor Kudus diterjunkan ke lokasi. Mereka berupaya
membuka jalan bagi truk pemadam kebakaran dan mobil-mobil pedagang yang mengangkut
barang-barang dagangan.
Sementara itu, sejumlah warga
sekitar dan pedagang pasar membantu memadamkan api. Mereka menggunakan hidrant
yang ada di kompleks pasar.
Kebakaran Pasar Kliwon yang
merupakan pasar induk Kudus terjadi pada Selasa (20/9/2011) sekitar pukul
05.00. Hingga kini, api belum berhasil dipadamkan dan merambat ke bagian depan
pasar. Angin yang cukup besar mengakibatkan api semakin menjalar.
Sampai saat ini, belum diketahui
penyebab kebakaran. "Kemungkinan karena korsleting di sebuah kios yang
berada di tengah pasar," kata Supangat (46), pedagang Pasar Kliwon.
Akibat kebakaran itu, lebih-kurang
400 kios di blok depan, baik di lantai satu maupun dua Pasar Kliwon, terbakar.
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Kudus belum menghitung kerugian akibat
kebakaran karena sedang fokus memadamkan api.
Pasar Kliwon Kudus Terbakar
Api Sudah Dapat Dikuasai
Alb. Hendriyo Widi Ismanto | Marcus
Suprihadi | Selasa, 20 September 2011 | 14:20 WIB
Pemerintah Kabupaten Kudus telah berupaya mendatangakan 27 mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Demak, Pati, Jepara, Rembang, dan sejumlah perusahaan di Kudus dan Pati. Dalam pemadaman itu, sejumlah warga Pasar Kliwon turut membantu.
Koordinator Pemadam Kebakaran Djarum Hardi Cahyono mengaku telah menerjunkan lima mobil pemadam kebakaran. Untuk memadamkan api, setiap mobil pemadam kebakaran telah tiga kali mengambil air.
"Kami juga menyuplai 40.000 liter air dengan truk tangki karena pasokan air dari PDAM Kota Kudus sempat terhambat. Kini tinggal titik api di bagian tengah Blok A dan D pasar yang harus dijinakkan," kata Hardi.
Hardi menambahkan, api sulit dijinakkan karena bangunan pasar yang tertutup dari depan dan masih banyak pedagang yang mengevakuasi barang. Selain itu, angin yang bertiup cukup kencang juga memengaruhi kesulitan pemadaman.
Selasa, 20 September 2011 sekitar pukul 04.30 WIB tersiar kabar bahwa Pasar Kliwon Kudus terbakar. Di tengah kepanikan, ayahku dan seorang temannya (bernama Bpk No) dengan mengendarai Honda Grand tahun 1994 menuju lokasi kebakaran. Pagi itu lalu lintas padat, di Burikan motor dan mobil sudah sulit malaju, dan dapat dipastikan butuh waktu lama menuju dan mendekat lokasi kebakaran. Untuk bisa sampai di loka...si, akhirnya pak No berlari sekencang mungkin sedangkan ayahku mencoba menerobos melalui jalan-jalan pintas menuju pasar kliwon. Setibanya di pasar kliwon pak No langsung mengevakuasi seluruh barang dagangan. Dengan dibantu de' Heru (adik ipar) dan pak Agung, alhamdulillah seluruh barang dagangan di 2 kios Aronidah di blok C bisa dievakuasi menjauhi titik api. Namun karena kobaran api semakin membesar dan merambat dengan cepat, tak disangka deretan kios di blok A, B dan D terbakar dilalap si jago merah. Dan salah satu kios Aronidah di blok D hangus terbakar dari kejadian tersebut.
ReplyDeleteSemoga ada hikmah di balik musibah itu.
http://www.facebook.com/pages/Aronidah-Full/117889768267969