Pemudik bersama keluarga |
Demak – Bagi sebagian pemudik naik
sepeda motor menjadi pilihan yang utama daripada naik kendaraan angkutan umum.
Selain biayanya lebih irit juga waktu yang ditempuh lebih cepat , apalagi
mudiknya ke desa . Karena faktor itulah maka Yudha (35) warga kota Surabaya
pada lebaran tahun ini mudik ke desa Tambak Ngojoyo kecamatan Wedung kabupaten
Demak dengan naik motor . Bersama istri dan kedua anaknya dari Surabaya ia
memacu sepeda motornya dengan kecepatan sedang dan jika tubuh terasa lelah
iapun ISOMA ( Istirahat Sholat dan Makan) di sepanjang jalan Surabaya – Demak .
“ Tidak ada jadwal istirahat dimana
jika waktu sholat tiba kitapun berhenti di masjid untuk sholat , begitu pula
jika perut lapar kitapun berhenti . Begitu juga ketika tubuh lelah atau ngantuk
kitapun istirahat dipinggir jalan “ ujar Yudha yang ditemui kabarseputarmuria
di Masjid Kota Lasem kabupaten Rembang.
Yudhi pemudik asal Surabaya |
Yudha yang asli Surabaya mengemukakan,
selain mudik setahun sekali kadang kala jika kangen dengan anak yang dititipkan
ke embahnya di Demak iapun bersepeda motor dari Demak ke Surabaya. Oleh karena
itu meski aparat polisi menganjurkan untuk tidak mudik menggunakan Sepeda Motor
iapun mengacuhkan himbauan itu karena hal itu sudah terbiasa baginya. Memang
jika belum pernah mengendarai sepeda motor dalam jangka waktu lama atau jauh
perjalanan memang cukup menganggu. Selain kondisi badan lelah , setiap waktu harus selalu berhati-hati dengan kondisi
jalan yang cukup ramai. Namun setelah berkali-kali mengendara sepeda motor
dalam jarak yang cukup jauh ia telah terbiasa.
“ Ya agar selamat di jalan resepnya
selalu waspada dan hati-hati . Jika badan lelah atau ngantuk sebaiknya
istirahat dulu. Itu saja yang saya lakukan agar mudik atau balik kami selamat
sampai tujuan “ tambah Yudha.
Hal senada juga dikatakan oleh Shofiyunniam
( 24) pemuda asal desa Kedungmutih yang merantau ke Jakarta . Tahun ini ia
mudik bersama temannya naik motor dari Jakarta
ke kampung halamannya . Meski baru pertama kali Mudik naik Sepeda motor
ia mengaku tidak merasa takut , justru hal ini sebagai pengalaman yang cukup
mengesankan di sepanjang perjalanan. Selain bisa bertemu dengan sesama pemudik
naik motor yang jumlahnya ratusan oranng , disetiap pemberhentian atau
istirahat ia mendapatkan banyak teman serta pengalaman. Meski harus
berpanas-panas dan juga kedinginan disepanjang perjalanan , namun ketika sampai
di kampung halaman rasanya gembira sekali.
Hati-hati disepanjang perjalanan |
“ Selain tidak dipusingkan antri
tiket dan juga berdesak-desakan di dalam kendaraan angkutan , saya mendapatkan
banyak pengalaman yang mengesankan di sepanjang perjalanan. Oleh karena itu
jika tahun depan saya bisa mudik ya naik motor lagi bareng teman-teman”, ujar
Shofiyunniam yang baru beberapa tahun merantau ke Jakarta.
Memang mudik dengan menggunakan
sepeda motor merupakan alternative pemudik yang cukup efisien , meski banyak
kalangan yang menganggap terlalu berbahaya dan banyak resiko . Namun dari tahun
ke tahun selalu terjadi , apalagi saat ini proses kredit sepeda motor makin di
permudah. Oleh karena itu diharapkan pemerintah tetap memikirkan keamanan dan
kenyamana para pemudik yang menggunakan sepeda motor.(FM)
0 Response to "Kisah Pemudik Sepeda Motor, Perjalanan Demak – Surabaya – Jakarta Sudah Biasa"
Post a Comment