![]() |
Muhammad Shoim (23) |
Jepara - Bagi kebanyakan
lulusan sarjana pendidikan mencari tempat untuk mengabdikan diri menjadi tenaga
pendidik bisa dikatakan susah. Tetapi itu tidak bagi Muhammad Shoim (23).
Selepas lulus dari IAIN Walisongo Semarang tahun 2011 ia langsung mengajar di
tiga sekolah; MI, MA Ittihadul Muslimin Kerso dan MA Miftahul Huda Dongos.
Status guru yang diemban olehnya tidak lepas dari perhatian
gurunya di MTs dulu, Amin Miftah, S.Ag. “Sebelum saya resmi di wisuda saya di
hubungi guru MTs saya dulu, Pak Amin Miftah. Beliau menanyakan kapan saya akan
di wisuda juga tentang kesediaan saya menjadi menjadi guru,” jelasnya.
Permohonan dari Pak Amin tidak lantas disetujui tetapi Shoim
terlebih dahulu meminta restu dari orang tua. “Alhamdulillah setelah saya
berkomunikasi dengan orang tua akhirnya saya direstui untuk menjadi guru,” tuturnya.
Setelah mendapatkan persetujuan, ternyata Shoim warga desa
Rau RT.01 RW.03, kecamatan Kedung memiliki saudara perempuan yang sama-sama
mengajar di MI Ittihadul Muslimin. “Saya tidak tahu kalau saya punya saudara
yang juga mengajar di MI. Selain itu, Kepala Madrasah Edi Hariyanto, S.Pd
ternyata masih saudara dengan orang tua saya,” tambahnya.
Di lain waktu, Pak Amin mendapatkan kabar dari Kepala MA
Miftahul Huda, Arif Nasiruddin, S.Pd. Pak Arif meminta Pak Amin untuk
mencarikan guru Bahasa Arab. Sontak, Pak Amin menghubungi Shoim kembali.
Melalui Pak Amin, beliau memberikan kontak person Shoim
kepada Pak Arif. Akhirnya Pak Arif menghubungi Shoim. “Selama dua kali
dihubungi oleh Pak Arif beliau belum bisa berkomunikasi dengan saya. Karena
waktu itu hape saya sedang trobel. Tetapi pada ketiga kalinya akhirnya kami
bisa berkomunikasi,” lanjutnya.
Sehingga, saat ini lelaki lulusan Fakultas Tarbiyah jurusan
Bahasa Arab resmi mengajar di tiga tempat. “Semoga setelah terjun di sekolah
secara langsung, saya bisa mengabdikan ilmu saya dengan sungguh-sungguh,”
harapnya.
Selain itu, ia juga berharap agar para anak didiknya kelak
menjadi anak yang sholih dan sholihah. “Sebisa mungkin saya memberikan tauladan
yang baik untuk anak didik saya. Agar nantinya mereka menjadi pribadi yang
sholih dan sholihah,” doanya. (Syaiful Mustaqim)
ciye pak guru
ReplyDelete