![]() |
Wayangan semalam suntuk |
“ Untuk
menyambut Tradisi Sedekah bumi ini para warga desa sudah menabung jauh-jauh
hari , sehingga ketika harinya tiba mereka tinggal membuka tabungan
membelanjakan uang untuk memeriahkan tradisi sedekah bumi yang dugelar setahun
sekali “, cerita Harun warga desa Gerdu pada wartawan.
Harun
mengemukakan , Tradisi sedekah bumi ini merupakan tradisi “nylameti “ desa
selama satu tahun. Oleh karena itu biaya yang timbul dari pelaksanaan acara ini
hasil urunan seluruh warga desa . Setiap Kepala keluarga dikenai dana sesuai
dengan kemampuannya masing-masing . Setiap pemilik sawah juga dikenakan dana
gotong royong untuk pelaksanaan sedekah bumi drtshun sekali tergantung dari
luas lahan sawah masing-masing. Oleh karena itu jika warga desa kebetulan
berprofesi sebagai tani tulen yang mempunyai lahan garapan sawah yang luas maka
dikenakan sumbangan ganda.
Karena Tradisi
sedekah bumi merupakan warisan para leluhur , mereka tetap menerima dan
menjalankan dengan suka hati. Sebagai wujud kerukunan bersama sore hari para
warga mengumpulkan asahan atau nasi selamatan yang dibawa dari
rumah masing-masing seterusnya dikumpulkan dibalai desa . Setelah berkumpul
jadi satu nasi beserta lauk pauknya itu dido’kan bersama yang dipimpin oleh
Modin yang diamini oleh seluruh warga desa yang hadir. Seusai berdo’a nasi
itupun di makan atau dikepung bersama-sama dalam satu tempat sehingga kelihatan
rukun dan bersama-sama.
“ Asahan yang
berupa nasi dan lauk pauknya itu setelah dido’akan oleh modin kemudian dikepung
bersama-sama. Itulah wujud dari sedekah bumi yang menunjukkan kerukunan antar
warga desa yang tidak bisa dilupakan begitu saja “, tambah Harun.
Memang tradisi
Apitan atau Sedekah bumi ini masih banyak warga desa yang melestarikannya ,
utamanya para kaum petani yang hidup dari bumi atau tanah . Sehingga setahun
sekali mereka selalu menggelar acara ini dengan tujuan untuk memohon rijeki
yang melimpah dari Allah lewat usaha mereka bertani. Oleh karena itu jika acara
sedekah bumi digelar merekapun dengan sukarela membantu desa untuk memeriahkan perayaan ini . Selain dana mereka keluar dalam
bentuk iuran wajib merekapaun membuat nasi selamatan . Tidak itu saja bagi
keluarga merekapun merayakannya dengan
membelikan makanan dan mainan untuk cucu , anak , keponakan sehingga hari itu
benar-benar meriah. (FM)
0 Response to "Apitan Di Desa Gerdu Jepara Meriah, Selamatan Dan Wayangan"
Post a Comment