Demak - Bendung Karet Kembung Kempis Di Desa Buko
Kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini kondisinya rusak . Karet yang berisi
udara dan berfungsi sebagai bendungan kini mengempis karena beberapa waktu
mengalami pecah dengan tiba-tiba . Dugaan awal pecahnya bendung karet “Made In
“ Japan itu selain usia yang sudah lama juga udara didalam karet cukup kuat
sehingga membuat bendung karet meledak tiba-tiba seperti halnya ban sepeda
motor yang terpompa keras dan terkena panas matahari.
Dengan pecahnya
bendung karet tersebut membuat air baku air minum daerah Buko dan sekitarnya tercemar
oleh air laut yang tercampur. Selain itu petani
di beberapa desa yang menggunakan air sungai kumpulan ini juga terhenti
kegiatan cocok tanamnya karena air sungai berasa asin dan tidak layak untuk
mengairi sawah.
“ Beberapa
waktu setelah Bendung karet ini meledak , beberapa tokoh masyarakat dan juga
petani melaporkan bencana ini pada pemerintah pusat . Mudah-mudahan tidak
menunggu lama bendung ini segera diperbaiki sehingga tidak menganggu kegiatan
para petani disini “, ujar Sri Harwanto, S Pd tokoh masyarakat desa Buko pada
wartawan Kamis (20/10/2011) .
Dikatakan oleh
Sri Harwanto , Bendung kembung kempis yang membendung sungai Kumpulan
keberadaan cukup berarti bagi kaum petani di desa Buko, Kenduren, Pasir ,
Tempel dan beberapa desa lainnya. Dengan adanya bendung tersebut para petani
bisa panen padi minimal 2 kali dalam setahun , bahkan satu dua petani ada yang
bisa sampai tiga kali. Selain itu lahan sawah di sekitar sungai kumpulan ini
menjadi lebih produktif dari sebelumnya , akibatnya harga lahan sawah melonjak
cukup tinggi dibandingkan waktu sebelumnya.
Selain tanaman
padi para petani juga membudidayakan berbagai jenis tanaman palawija dan buah ,
selain menanam Bawang merah, Lombok,
tomat , Kacang hijau mereka juga menanam buah semangka dan Melon. Oleh karena
itu dengan dibangunnya bendung karet di kali kumpulan tersebut membuat
perekonomian daerah sekitar bendung melonjak dengan cepat . Namun pasca
pecahnya bendung karet ini membuat sejumlah petani resah , karena jadwal tanam
mereka jadi terlambat disebabkan pasokan air yang minim. Mereka dapat mulai
menanam padi atau tanaman lainnya setelah musim penghujan tiba.
“ Dengan
pecahnya Bendung karet ini , jelas membuat para petani di desa Kenduren dan
sekitarnya mengalami kerugian yang cukup besar. Waktu tanam biasanya sudah
dimulai kini jarus terhenti karena pasokan air bendung yang terganggu”, papar
Khafid Manager KSU BMT “ Ben Makmur” Kenduren.
Oleh karena itu
dia mengharapkan pemerintah secepatnya memperbaiki bendung karet yang rusak
tersebut . Namun melihat bahan bendung karet yang sulit didapatkan karena
buatan Jepang , maka dia mengusulkan untuk membendung kali kumpulan dengan
kontruksi bendung biasa , tidak berbahan baku karet. Seperti beberapa sungai
besar yang menggunakan konstruksi buka tutup biasa nyatanya kondisinya juga
awet.
Bendung karet
dengan isi udara menurutnya cukup rawan bencana , selain udara yang bisa
meledak dengan tiba-tiba karena terus memuai juga bisa meledak karena tertusuk benda
keras. Oleh karena itu dia mengharapkan bendung yang rusak tersebut segera
diperbaiki , agar keresahan warga petani bisa terselesaikan. Jika kondisinya
ini berlarut maka dapat dipastikan produksi hasil pertanian di desa Kenduren
dan sekitarnya akan turun dengan drastic.
“ Kami mohon
usulan kami ini didengar oleh pemangku kebijakan diatas , sehingga dengan cepat
bendung karet ini bisa berfungsi lagi dan tidak tercemar air asin “, ujarnya
lagi (FM)
![]() |
http://www.dbc-network.com/index.php?id=carahebat |
0 Response to "Bendung Karet Sungai Kumpulan Demak Pecah, Petani Resah"
Post a Comment