![]() |
Pak Sahir dan tanaman melonnya |
Jepara - Dulu budi daya tanaman Melon hanya dikenal di daerah Kudus ,
Demak dan Purwodadi saja , namun karena kreatifitas petani Jepara kini usaha
pembudidayaan Melon juga dicoba di daerah Jepara . Sehingga kini petani di sana
tidah hanya mengandalkan tanaman padi saja namun kini sudah beralih ke jenis
holtikultura seperti Bawang , semangka dan juga Melon.
Adalah Pak Sahir (55) warga desa
Kendeng Sidialit kecamatan Welahan Jepara yang
membawa tekhnologi pembudidayaan Melon dari daerah Purwodadi untuk
diterapkan di Jepara. Dilahan persawahan desa Kedungsari Mulyo ia telah menanam
Melon dan hasilnya cukup bagus . Di lahan setengah hektar miliknya itu ia coba
tanami Melon 3000 biji , dalam waktu 6 hari , bisa meraup keuntungan hampir
separohnya.
“ Kalau lahan setengah hektar
seperti ini untuk biaya operasionalnya selain sewa lahan menghabiskan biaya 10
jutaan . Jika panen bagus dan harganya baik untungnya bisa hampir separohnya .
Dari lahan ini jika panen kita bisa unduh Melon 6 – 7 ton dengan harga Rp
2.500,- - Rp 3.000 “, ujar Pak Sahir yang dalam kesehariannya juga berdagang
Melon.
Ketertarikannya menanam Melon ini
berawal dari kesehariannya sebagai pedagang Melon yang selalu menebas (membeli
di lahan ) melon diberbagai tempat utamanya daerah Purwodadi, Kudus dan Demak .
Selain menebas ia juga bertanya-tanya kepada petani tentang tekhnik menanam
Melon yang baik sehingga menguntungkan jika dibudidayakan .
Dengan telaten ia belajar dari mulai
mengolah tanah , menanam bibit , cara perawatan , mengatur air , pemupukan
sampai denga pemanenan . Setelah ia menguasai tekhnik tersebut iapun kemudian
mempraktekkan hal itu di lahan miliknya yang ia beli di desa Kedungsari Mulyo .
Sebelum Melon ia ia mencoba menanam semangka dan hasilnya juga lumayan bagus,
keuntungan dari tanam semangka itulah ia kemudian mencoba menanam Melon.
“ Alhamdulillah tanam perdana hasil
cukup bagus , sehingga kamipun tanam kembali di lahan ini . Namun untuk yang
ini ada kendala pengairannya karena sungai kering kita mencoba menggunakan air
tanah. Karena ada berasa asin maka hal ini menganggu pertumbuhan tanaman kurang
cepat tumbuhnya “, ujar Pak Sahir sambil member pupuk tanaman Melonnya.
Menurut Sahir dengan keberhasilan
dirinya menanam Melon tetangga kanan kirinya sebenarnya ingin mencoba menanam
Melon seperti dirinya . Namun karena kendala ketidaktersediaan modal maka
keinginan warga tidak terpenuhi. Menanam Melon selain perawatannya yang banyak
, modal yang dibutuhkan juga besar tiap setengah hektar lahan membutuhkan modal
10 jutaan . Oleh karena itu tidak semua petani bisa membudidayakan tanaman
Melon ini. Padahal Usaha Melon ini cukup prospektif karena buah Melon cukup
digemari masyarakat .
Melon dari Jawa Tengah di daerah
Jakarta dan Jawa Barat cukup digemari , sehingga berapapun jumlahnya akan habis
dibeli . Oleh karena itu usaha ini cukup bagus bagi para petani dikala menunggu
tanaman padi atau musim penghujan datang . Seperti dirinya selain menanam Melon
dilahannya di Jepara , ia juga menyewa lahan didaerah Purwodadi hampir 4 hektar
. Selain dijual pengepul lokal iapun membawa Melon hasil panenannya dan juga
tebasan ke daewrah Jakarta dan Jawa Barat.
“ Karena membutuhkan modal yang
banyak itulah maka perlu adanya bantuan pinjaman dari pemerintah agar mereka
dapat membudidayakan Melon dikala menunggu musim hujan datang atau menanam padi
. Selain itu Dinas Pertanian juga diharapkan dapat memberi penyuluhan kepada
petani tentang budidaya Melon yang baik dan menguntungkan “, ujar Pak Sahir
lagi. (FM)
![]() |
http://www.dbc-network.com/index.php?id=carahebat |
0 Response to "Petani Jepara Juga Tanam Melon , Untungnya Lumayan Besar"
Post a Comment