Demak- DMC : Sistem Resi
Gudang (SRG) yang digulirkan pemerintah beberapa tahun yang lalu adalag sebagai
wujud kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani . Kondisi
umum yang dihadapi petani disaat musim panen raya petani menjual gabah dengan
harga rendah pada para tengkulakkarena dikejar oleh kebutuhan. Petani yang akan
menyimpan gabahnya secara mandiri kesulitan karena tidak ada gudang yang
memadai , selain itu juga kendala dikejar oleh kebutuhan usaha tani un tuk
musim berikutnya. Sedangkan mengandalkan kredit pada bank atau lembaga keuangan
lainnya kesulitan karena tidak agunan atau jaminan , akhirnya mereka lari pada
ijon dengan cara menggadaikan atau menjual gabahnya dengan harga rendah.
“ Dengan adanya
SRG ( Sistem Resi Gudang ) ini diharapka para petani yang tergabung dalam
Gapoktan jika panen raya tiba dan harga rendah bisa menyimpan gabahnya digudang
ini , nanti jika harga membaik gabah tersebut bisa dijual sehingga petani bisa
merasakan keuntungan yang lebih besar“, ujar Sutriono Edi Kepala Biro Pasar
Fisik Dan Jasa Kementrian Perdagangan Republik Indonesia di acara Sosialisasi
Sistem Resi Gudang bagi Kelompok Tani di Gudang Komoditas Primer Desa Mulyorejo
Demak.
Dikatakan ,
Gabah petani yang disimpan di gudang dengan system resi gudang (SRG) ini selain
aman juga bisa dimanfaatkan oleh petani sebagai jaminan atau agunan mengajukan
kredit ke Bank Pemerintah yang ditunjuk. Dengan menunjukkan resi atau bukti
penyimpanan komoditas seperti gabah, kedelai,beras,jagung,kopi, cacao,Lada,
Karet dan rumput laut petani bisa mengajukan kredit maksimal 75 juta denga
nilai kredit 70 % dari harga komodotas yang disimpan. Oleh karena itu ketika
musim panen raya tiba dan harga komoditas
turtun petani bisa memanfaatkan SRG ini untuk kesejahteraan mereka .
Jika nanti harga membaik 2 – 3 bulan kemudian komoditas itu bisa dijual langsung, ata
lewat pasar lelang.
“ Suku bunga
kredit dengan menggunakan SRG ini bunganya ringan hanya 6 % setahunnya , dan
pencairannyapun cukup mudah dengan menunjukkan bukti resi penyimpanan uang bisa
langsung dicairkan dan digunakan untuk keperluan bertani lagi “, tambah Sutriono
Edi
Gudang Komodtas Primer Mulyorejo Demak |
Seperti di
ketahui dua tahun yang lalu kabupaten Demak memperoleh 2 gudang Komoditas
primer yang berada di kecamatan kota dan Dempet , namun karena belum adanya
sosialisasi maka gudang tersebut belum ddimanfaatkan secara maksimal oleh
gapoktan yang ada di kabupaten Demak . Selain Gudang dengan kapastitas ratusan
ton, lantai jemur yang luas juga ada
fasilitas lain yaitu unit mesin pengeringan gabah . Dengan adanya sosialisasi
yang dihadiri sejumlah Gapoktan di kabupaten Demak diharapkan pada MT
selanjutnya petani dapat memanfaatkan gudang komoditas ini dengan
sebaik-baiknya. Keberhasilan SRG telah dirasakan oleh petani di daerah lain
seperti Probolinggo Jawa Timur , Bantul Yogyakarta dan daerah lain diluar pulau
Jawa .
“ Dengan SRG ( Sistem Resi Gudang ) ini petani
tidak akan mengalami kerugian lagi dengan jatuhnya harga komoditas karena
komoditas mereka telah disimpan di Gudang . Oleh karena itu kita mengharapkan
petani memanfaatkan SRG ini dengan sebaik-baiknya “, ujar Tri Widodo dari PT
Pertani (Persero) UGP jateng dan DIY yang juga hadir di acara sosialisasi SRG. (FM)
![]() | ||||||
http://www.agentiket.net/#oid=1178_1_banner_1 |
0 Response to "Sosialisasi Sistem Resi Gudang (SRG) , Menuju Petani Sejahtera"
Post a Comment