Jepara – Mengajak
membaca warga tentu sak semudah membalikkan tangan tetapi perlu usaha yang
keras, ulet serta intens. Meski susah hal itu sudah dilakukan Asyari Muhammad
(27) warga desa Margoyoso RT.03 RW.02 kecamatan Kalinyamatan sejak 2009 silam
dengan mengelola Taman Baca “Praja Muda”. Taman Baca yang terletak didepan
rumahnya itu, masih eksis hingga sekarang. Apalagi mulai 2010 kemarin ditambah
dengan fasilitas koran dinding.
Kenapa warga kini sudah mau membaca? Oleh Asyari, Ketua
Karang Taruna sekaligus penggagas Taman Baca “Praja Muda” dikarenakan ruang
baca gratis yang ia kelola berada di tempat yang terbuka. “Satu nilai plus dari
taman baca yang kami kelola ialah berada di ruang terbuka. Sehingga, siapapun
entah itu anak-anak, remaja maupun orang tua bisa datang ke taman baca pada jam
yang mereka inginkan,” katanya.
Yang menjadi kendala, lanjutnya ketika Taman Baca sedang
tidak ada yang jaga. “Karena ada kesibukan dan taman baca tidak ada yang
menjaga buku sering acak-acakan biasanya ulah anak-anak. Imbasnya ada beberapa
buku yang dipinjam tidak dikembalikan. Meski demikian mereka datang ke taman
baca sudah dengan tujuan yang sangat positif yakni membaca,” lanjutnya.
Selain berada di tempat terbuka juga dipengaruhi oleh
banyaknya kegiatan pendukung yang diadakan. Semisal Lomba Melukis, Mewarnai,
Mengkliping, Pentas Baca Puisi, Musik, Teater, Pemutaran Film, Diskusi, Sedekah
Buku dan Partisipasi dalam Pameran Buku.
“Hal itu kami lakukan tidak lain bertujuan untuk meningkatkan minat baca
masyarakat,” tambahnya.
Meski sudah berumur hampir tiga tahun berjalan jangan dikira
pengelola memiliki duit bantuan yang melangit. Menurut pengakuannya sebelum
melakukan real action untuk masyarakat jangan hanya menggantungkan diri
pada bantuan pemerintah. Tetapi ia lebih suka jika melakukan aksi nyata
terlebih dahulu jika pemerintah dalam satu waktu memberikan bantuan dengan
senang hati diterima kalu pun tidak, tidak masalah.
“Kalau boleh jujur kami baru dapat bantuan buku dari
Perpustakaan Daerah maupun Perpustakaan Wilayah. Selebihnya adalah bantuan dari
teman-teman. Sedangkan untuk bantuan dana hanya dari ADD setahun sekali. Dana
itu sangat kurang sekali untuk kebutuhan kami,” akunya.
Ia mengaku jika ada kekurangan, maka duit sendiri yang
dikorbankan untuk menutupi keperluan yang ada. Meski demikian, Asyari sudah
agak lega untuk langganan koran Suara Merdeka ada seorang dari Semarang yang
kini menetap di Kanada, Ani Gorrel memback-up dana untuk membayar koran
selama setahun. “Semoga bantuan dana maupun buku sentiasa mengucur untuk taman
baca yang kami kelola,” harapnya (Syaiful Mustaqim)
0 Response to "Asyari Muhammad , Ajak Warga Gemar Membaca"
Post a Comment